Panen udang adalah proses akhir dari budidaya. Dalam pelaksanaannya, petambak harus memperhatikan proses panen udang vaname dengan tepat agar kualitas udang tetap terjaga.
Sebelum melakukan panen udang vaname di tambak, ada beberapa persiapan teknis yang harus diperhatikan. Aspek-aspek yang harus dipersiapkan antara lain armada, alat, dan tentunya tenaga panen. Seluruh aspek ini perlu dipastikan kesiapannya agar proses panen berjalan dengan lebih lancar.
Bagaimana Alur Proses Panen Udang?
Dalam proses panen udang, setidaknya ada enam tahap yang harus dilalui. Setiap tahap ini wajib dilakukan dengan metode yang tepat untuk menghindari berkurangnya kualitas udang hasil panen.
1. Membuang Air
Khusus untuk panen total, tahap pertama yang perlu dilakukan saat panen udang adalah pembuangan air. Pembuangan air sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan efektivitas panen.
Pembuangan air dilakukan sedikit demi sedikit untuk mengantisipasi udang mengalami stres. Namun, tahap ini tidak perlu dilakukan jika ingin panen parsial.
2. Melakukan Penjaringan
Tahap berikutnya yang dilakukan saat panen adalah penjaringan. Pada tahap ini, tenaga panen akan menjaring udang dari kolam menggunakan jaring.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah teknik menjaring udang. Jangan sampai jaring terlalu penuh agar udang tidak rusak. Selain itu, tahap penjaringan biasanya dilakukan saat suhu air kolam tidak terlalu tinggi.
3. Mencuci dan Menyortir Udang
Setelah dijaring dari kolam, udang dicuci agar bersih dari lumpur, pasir, dan lumut yang menempel pada tubuhnya. Pencucian juga menjadi salah satu cara untuk mempertahankan kualitas udang.
Udang yang telah dicuci kemudian disortir berdasarkan kualitasnya. Udang yang layak jual dipisahkan dari yang tidak layak jual untuk memudahkan proses penjualan.
Proses sortir nantinya akan menghasilkan tiga jenis udang, yaitu udang fresh, BS (Below Standard), dan KM (Kulit Muda). Selesai disortir, udang ditiriskan guna meminimalisir kandungan air di dalam tubuhnya.
4. Melakukan Sampling
Tahap proses panen udang berikutnya adalah sampling. Pada tahap ini, tenaga panen akan menentukan size udang yang dipanen.
Proses sampling dilakukan per kolam. Sebagai contoh, jika ada 10 kolam, maka sampling dilakukan sebanyak 10 kali. Proses penentuan size ini penting untuk menentukan harga jual udang yang dipanen.
5. Menimbang Udang
Alur proses panen udang setelah sampling adalah penimbangan. Udang di dalam keranjang ditimbang menggunakan timbangan yang telah disesuaikan (tare weight).
Nantinya, udang ditimbang per beberapa kilogram, misalnya per 20 kg, 25 kg, atau 30 kg. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perekapan total tonase udang yang diperoleh.
6. Mengemas Udang
Tahap proses pemanenan udang yang terakhir adalah mengemas udang. Udang dimasukkan ke dalam fiber-fiber berisi es untuk mencegah pembusukan dan meningkatkan daya tahannya hingga sampai di gudang atau pabrik processing.
Di dalam fiber tersebut, udang dan es disusun menggunakan model lapis-tumpuk (es-udang-es-udang).
Baca juga: 5 Fungsi Es dalam Proses Pengangkutan Hasil Panen Udang
Setelah itu, udang yang telah dikemas diberi air es dengan volume yang berbeda-beda berdasarkan peletakannya di truk atau mobil pickup. Setelah packing selesai, udang mulai dibawa ke gudang atau pabrik processing.
Berapa Lama Udang Siap Dipanen?
Banyak petambak menarget panen dilakukan setelah udang mencapai umur pemeliharaan 100-120 hari atau saat udang mencapai ukuran 20-40 g/ekor.
Ukuran udang dicapai melalui program pakan yang telah dirancang. Namun, jika ukuran yang diharapkan tidak tercapai, evaluasi kembali kondisi kualitas air, cuaca, atau kesehatan udang.
Selain itu, petambak juga harus mempertimbangkan kondisi pasar dan permintaan konsumen untuk menentukan waktu panen yang tepat.
Jenis-Jenis Panen Udang
Ada dua metode panen udang yang biasanya dilakukan petambak, yaitu panen parsial dan panen total.
1. Panen Parsial
Panen parsial adalah mengambil sebagian udang dari kolam dan meninggalkan sisanya untuk terus dibudidayakan hingga umur tertentu. Tujuannya adalah mengurangi kepadatan tebar di kolam sehingga risiko penularan penyakit berkurang dan daya dukung lingkungan lebih terjaga.
Selain itu, panen parsial juga dinilai dapat meningkatkan produktivitas dan keuntungan karena size udang yang diperoleh di akhir budidaya akan lebih besar.
2. Panen Total
Panen total adalah mengambil seluruh udang yang ada di kolam saat size-nya sudah mencapai target atau kriteria jual. Panen total juga biasa dilakukan sebagai mitigasi jika harga udang di pasaran menunjukkan tanda-tanda penurunan drastis.
Namun, sebaiknya jangan melakukan panic harvest. Carilah harga yang paling stabil dan lakukan budidaya seperti biasa untuk mengejar harga terbaik.
Tips Sukses Panen Udang yang Wajib Anda Ketahui
Proses panen yang baik menghasilkan kualitas udang yang baik. Setelah mengetahui langkah-langkah panen udang, berikut tips yang perlu Anda ketahui dalam melakukan panen, yang meliputi persiapan sebelum dilakukan panen hingga panen dilakukan.
1. Pastikan Udang Tidak Molting Saat Panen
Udang yang molting akan mengurangi harga karena masuk dalam kategori KM. Lakukan sampling untuk memastikan <5% udang molting dan <10% udang kulit lunak sebelum panen.
Molting dapat dihindari saat panen, misalnya dengan aplikasi kaptan dan semen putih 400-500 kg/ha. Selain itu, bisa juga dengan pemberian dolomit yang dapat mengeraskan kulit udang.
Molting juga dapat dihindari dengan meningkatkan pH air dan mencegah udang menjadi stres saat panen.
2. Tetap Memberi Pakan Sebelum Panen Dilakukan
Pakan tetap diberikan setidaknya hingga sehari sebelum panen. Penghentian pakan sebelum panen justru akan mempengaruhi kualitas udang tetap mencari makan dari dasar kolam.
Hal ini justru akan menyebabkan hepatopankreas membesar dan memberikan warna hitam pada kepala udang. Hal inilah yang dapat menurunkan kualitas udang dilihat dari penampilannya yang kurang menarik.
3. Panen Saat Suhu Rendah
Waktu terbaik untuk panen adalah malam hari saat bulan baru/mati. Selain untuk menghindari molting, pada malam hari suhu juga relatif rendah. Suhu lingkungan tinggi dapat menyebabkan metabolisme udang tinggi dan dapat stres bahkan mati lebih cepat.
4. Panen Secepat Mungkin
Kecepatan adalah salah satu kunci penting dalam panen udang vaname di tambak. Demi menjaga kualitas udang, panen harus dilakukan secepat mungkin. Idealnya, panen dilakukan dalam durasi 3 jam.
Penggunaan pintu panen dapat menjadi alternatif panen yang lebih efisien, karena dapat menghemat waktu dan tenaga.
5. Kurangi Air
Mengurangi air adalah salah satu tahap penting jika panen total dilakukan. Air dikurangi sesuai total biomassa udang yang ada, karena air yang terlalu tinggi saat panen dapat memperpanjang durasi panen dan menyebabkan stres pada udang.
Kesimpulan
Panen bertujuan untuk mengambil udang hasil budidaya sesuai dengan nilai ekonomi yang ditargetkan. Mulai dari penjaringan hingga pengemasan, kualitas udang harus tetap dijaga agar nilai ekonominya tetap tinggi. Jenis panen parsial atau total dapat dipilih dengan mempertimbangkan daya dukung kolam dan harga udang.
Saat melakukan panen udang vaname, pastikan udang tidak sedang dalam keadaan molting. Tetap lakukan pemberian pakan sebelum panen, dan lakukan panen dengan cepat saat suhu rendah untuk mencegah stres pada udang.
Ingin memanen udang hasil budidaya Anda? JALA dapat membantu Anda mewujudkannya. Bersama JALA, proses panen dilakukan dengan SOP yang cermat dan tepat untuk menjaga kualitas udang, dengan pembayaran aman dan akses pasar yang luas. Hubungi tim JALA untuk panen bersama JALA!