Menjalankan budidaya di tengah tantangan penyakit dan fluktuasi harga udang.
Pengelolaan tambak udang yang lebih maksimal terlepas berbagai kesulitan.
Mas Andri adalah seorang petambak udang dari Subang. Pada tahun 2016, beliau awalnya mengelola 6 kolam udang. Usahanya terus berkembang hingga akhirnya dan pada tahun 2019 total area yang dikelola menjadi lebih dari 20 hektar lahan di bawah perusahaan CV Mandiri Berkah Bahagia. Namun, pada saat pandemi, berbagai faktor menyebabkan Mas Andri sulit mempertahankan bisnisnya.
Salah satu tantangan terbesar yang beliau alami adalah penyakit AHPND yang mengganas. Tidak hanya itu, beliau juga mengalami kesulitan dalam manajemen sosial dan keuangan. Pasokan benur ke tambaknya juga terganggu, bersamaan dengan meningkatnya harga pakan dan menurunnya harga udang. Bahkan, beberapa tambaknya mengalami kebangkrutan.
Di tengah kesulitan tersebut, Mas Andri mendapat informasi tentang JALA SmartFarm melalui media sosial. Setelah menghubungi mereka, beliau memutuskan untuk bekerja sama dengan JALA SmartFarm untuk mendapat bantuan pendanaan dan manajemen. JALA juga membantu Andri menentukan goal dan memproyeksikan keuntungan tambaknya.
Dengan JALA, Mas Andri dapat memantau tambaknya dengan lebih mudah, terutama karena adanya JALA App. Tim profesional dari JALA juga membantu Mas Andri dengan berbagai isu yang terjadi di lapangan, serta proses panen udang.
Meski di tengah kondisi pandemi yang menyulitkan, adanya penyakit udang, serta harga udang yang tak menentu, Mas Andri dapat mempertahankan bisnis udangnya dan berbudidaya dengan lebih tenang.
Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.