Sebagai makhluk sosial, seorang petambak juga berinteraksi dengan sesamanya. Terkadang dengan kesamaan pengalaman dan permasalahan yang dihadapi akhirnya berkelompok agar dapat saling membantu. Kelompok kecil hingga membentuk asosiasi petambak dengan skala nasional sudah bukan hal asing bagi petambak udang. Jumlah anggota kelompok bisa disesuaikan dengan luas kawasan tambak, tingkat teknologi budidaya, atau berdasarkan kepentingan kelompok.
Kelompok bisa dibentuk atas dasar adanya kepentingan yang sama antara anggotanya. Bisa juga dibentuk karena berada pada kawasan budidaya yang sama. Berkelompok akan membuat individu dalam kelompok lebih kuat, maju, dan sejahtera.
Apa saja manfaat bergabung dalam kelompok petambak?
Membangun solidaritas
Kelompok pembudidaya atau petambak udang dapat menjadi ajang saling bantu dalam perencanaan dan aktivitas budidaya. Sejak masa persiapan, pemeliharaan, hingga panen bisa diiringi dengan diskusi, berbagi keresahan, diskusi masalah, dan merumuskan bersama solusinya. Adanya silaturahmi yang terjalin, terutama dengan rekan terdekat akan membangun solidaritas sesama petambak anggota kelompok.
Diusahakan untuk adanya aktivitas rutin untuk membicarakan permasalahan yang dihadapi kelompok. Rutinitas kelompok dapat dibentuk berupa bertukar pengalaman dan fikiran antar sesama anggota. Sering kali juga berupaya memecahkan masalah yang dihadapi anggota. Aktivitas rutin akan menjaga komunikasi yang baik antar anggota.
Komunikasi yang baik terjalin ketika kelompok berjalan dengan kondusif. Tambak udang umumnya merupakan sebuah usaha yang berada dalam satu kawasan, misalnya berada pada satu aliran sungai sebagai sumber air atau berada pada satu kawasan pesisir. Artinya tambak akan bertetangga satu sama lain dan kesuksesan dalam budidaya bisa bergantung pada koordinasi yang baik. Ketika komunikasi tidak terjalin dengan baik sangat mungkin kawasan tersebut tidak terjaga. Contoh kasusnya, ada pihak yang asal membuang limbah budidaya padahal tetangga sedang mengambil air, dan berbagai fenomena merugikan lainnya.
Intinya, dalam kelompok ini akan selalu berupaya melakukan kerja sama dalam menurunkan resiko kegagalan dengan cara mengontrol pembuangan, penambahan, atau pergantian air. Mencegah penyebaran penyakit dari kontak sumber air yang sama, yaitu dengan mengontrol pembuangan, penambahan, dan pergantian air.
Sarana belajar
Belajar merupakan komponen terpenting bagi manusia untuk bertahan hidup. Belajar membuat manusia mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah. Adanya kelompok dapat menjadi sarana sebagai kelas belajar bagi petambak. Melalui kelompok petambak dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, hingga kesempatan untuk tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam usaha.
Pelatihan juga lebih mudah jika terdapat kelompok budidaya yang sering dijadikan sebagai sasarannya. Pelatihan bisa mengelola standar budidaya dan menghasilkan produk budidaya bermutu. Melalui pelatihan petambak dapat berkesempatan memperoleh informasi terkait dengan inovasi teknologi budidaya terbaru, baik itu dari dinas terkait maupun dari pihak lain. Motivasi belajar lebih tinggi saat berupaya untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi dalam budidaya.
Mengembangkan usaha
Koneksi dan jejaring bisnis juga bisa didapatkan dengan berkelompok. Melalui diskusi dalam kelompok petambak tidak hanya berkutat dalam hal masalah teknik budidaya tetapi juga membahas manajemen usaha yang lebih baik dengan keuntungan yang tinggi. Petambak yang berkelompok berkesempatan untuk mengembangkan skala usaha bersama kelompoknya. Meningkatkan pola pikir dan pola kerja. Tidak lagi hanya sekedar belajar cara budidaya hingga panen, tetapi juga menghasilkan produk yang berkualitas dan memperoleh keuntungan.
Kelompok juga dapat menjadi wahana membangun kerja sama. Adanya kelompok dapat memperkuat kerja sama sesama petambak dalam kelompok, antar kelompok, atau dengan pihak lain. Kerja sama dapat diharapkan sebagai sarana untuk mencari solusi permasalahan, tantangan, hambatan, atau mencari kesempatan untuk mengembangkan usaha ke arah yang lebih baik. Adanya kelompok diharapkan memudahkan petambak memperoleh akses bantuan dari berbagai pihak.
Partisipasi anggota kelompok juga penting untuk diperhatikan. Adanya partisipasi yang baik akan mendukung setiap kegiatan kelompok. Pertemuan rutin dan diskusi yang demokratis akan meningkatkan partisipasi anggota kelompok.
Petambak yang masih dalam skala kecil lebih rentan mengalami kegagalan, karena setiap kendala dihadapi sendiri. Berbeda saat sudah tergabung dalam kelompok, maka terdapat wadah untuk saling bertukar pengalaman dan bantuan tiap kendala yang dihadapi.
Menteri KKP juga sedang mendorong semakin banyaknya terbentuk kelompok budidaya karena akan mempermudah dalam kontrol. Adanya kelompok juga akan mempermudah pembinaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, terutama dalam mengakses bantuan permodalan. Kelompok dapat disahkan oleh pemerintah daerah setempat dan mendapat binaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat.