Panen adalah tahapan akhir dalam proses budidaya, yaitu ketika petambak mengambil udang yang telah dibudidayakan selama beberapa waktu. Saat melakukan panen, petambak dapat mengevaluasi proses budidaya yang telah dijalankan supaya dapat menerapkan SOP yang lebih baik di siklus berikutnya.
Ada dua metode panen yang biasanya dilakukan petambak, yaitu panen parsial dan panen total. Panen parsial adalah kegiatan mengambil sebagian udang dari kolam dan meninggalkan sisanya untuk dibudidayakan hingga umur tertentu. Tujuan panen parsial adalah untuk mengurangi kepadatan tebar di kolam sehingga risiko penularan penyakit berkurang dan daya dukung lingkungan lebih terjaga. Kepadatan tebar adalah jumlah udang yang ditebar dalam satuan luas tertentu (PL/m²). Selain itu, panen parsial juga dinilai dapat meningkatkan produktivitas dan keuntungan karena size udang yang diperoleh di akhir budidaya akan lebih besar.
Sementara itu, panen total adalah kegiatan mengambil seluruh udang yang ada di kolam saat size-nya sudah mencapai target atau kriteria jual. Size udang adalah ukuran yang menyatakan jumlah udang dalam 1 kilogram (pcs/kg). Untuk menentukan size udang, bagi 1 kilogram udang dengan ABW (Average Body Weight).
Kapan petambak harus melakukan panen parsial?
Panen parsial cenderung lebih cocok diterapkan di budidaya dengan padat tebar tinggi seperti dalam sistem intensif mengingat banyaknya jumlah udang yang ada di kolam. Petambak yang menerapkan sistem budidaya intensif dapat melakukan panen parsial secara berkala, dimulai ketika udang mencapai size 100 yang biasanya terjadi pada Day of Culture (DoC) 80-100 hari dengan pertimbangan nilai jualnya sudah cukup baik. DoC adalah durasi udang dibudidayakan, terhitung sejak udang pertama kali ditebar di kolam.
Selain itu, panen parsial juga dapat dilakukan ketika terjadi kasus berikut:
Laju pertumbuhan udang lambat
Dalam beberapa kasus, udang memiliki laju pertumbuhan yang berbeda-beda, beberapa tumbuh lebih cepat dan beberapa lebih lambat. Udang dengan pertumbuhan yang lambat bisa jadi kalah dalam kompetisi makan di kolam. Jika ini dibiarkan, keseragaman ukuran semakin rendah sehingga akan memengaruhi pendapatan panen. Panen parsial dapat menurunkan kompetisi makan antar udang.
Carrying capacity berlebih
Dalam budidaya udang, carrying capacity adalah kapasitas tampung ekosistem untuk memastikan makanan, habitat, ruang, dan kebutuhan lain udang tercukupi. Jika carrying capacity sudah terpenuhi atau bahkan berlebih, kualitas air akan menurun dan penyakit semakin berkembang sehingga produktivitas budidaya akan menurun. Ketika ini terjadi, panen parsial harus dilakukan agar pertumbuhan udang tetap optimal.
Kapan petambak harus melakukan panen total?
Panen total biasanya dilakukan pada saat udang sudah mencapai target bobot dan size yang diinginkan, umumnya di antara DoC 90 hingga 120 hari. Meski demikian, panen total dapat dilakukan lebih awal atau lebih lama karena bergantung pada laju pertumbuhan udang ataupun permintaan pasar.
Selain itu, panen total juga dapat dilakukan ketika terjadi kasus berikut:
Udang terkena penyakit
Serangan penyakit akan membahayakan keberlangsungan hidup udang dan mengarah pada risiko kerugian. Maka dari itu, petambak dapat memanen seluruh udang yang ada di kolam untuk meminimalisir kerugian.
Harga udang anjlok
Panen total juga dapat dilakukan sebagai mitigasi saat harga udang di pasaran menunjukkan tanda-tanda penurunan drastis. Setiap petambak tentu menginginkan harga terbaik untuk udang yang mereka dibudidayakan, sehingga ketika harga udang anjlok, mau tidak mau mereka harus memanen udang sesegera mungkin untuk meminimalisir kerugian. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa sebaiknya jangan melakukan panic harvest karena berpotensi mengarah pada kerugian. Selama harga udang anjlok, cari harga yang paling stabil dan lakukan budidaya seperti biasa untuk mengejar harga terbaik.
Cek estimasi panen dan harga udang terkini di JALA App
Jika Anda sedang merencanakan panen, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan supaya keuntungan yang Anda dapatkan nantinya lebih maksimal, salah satunya mengecek estimasi panen. Kini Anda dapat melakukannya dengan mudah di Fitur Simulasi JALA App.
Anda hanya perlu memasukkan beberapa detail seperti luas tambak, periode panen, biomassa, rencana panen parsial (opsional), target SR, dan size di DoC 100. Anda juga dapat memilih lokasi untuk mendapatkan estimasi harga jual panen Anda.
Tidak hanya itu, mengecek harga udang terkini di daerah Anda juga sangat penting. Dengan melihat estimasi harga di pasar, Anda dapat menentukan harga jual terbaik untuk udang Anda dan menghindari kerugian. JALA juga mengakomodir kebutuhan ini melalui fitur Harga Udang di JALA App.
Di fitur tersebut, Anda dapat melihat persebaran harga udang berdasarkan size serta tren harga di berbagai daerah. Jika Anda tidak menjumpai perkiraan harga di wilayah Anda, jangan khawatir karena Anda dapat menambahkannya sendiri dengan fitur Harga Udang Pribadi.
Ayo panen bersama JALA!
Agar keuntungan yang diperoleh semakin maksimal, ayo panen udang Anda bersama JALA! Layanan panen kami memberikan jaminan pembayaran cepat, aman, dan terpercaya dengan SOP panen yang transparan. Kualitas udang Anda akan tetap terjaga selama proses distribusi sejak dari tambak.
Dengan panen bersama JALA, Anda juga berkesempatan meraih hadiah fantastis di program Gebyar Panen, mulai dari e-money, PS5, smartphone, laptop, JALA Baruno, hingga sepeda motor! Pastikan Anda telah memiliki akun di JALA App dan mulai kumpulkan kupon undiannya. Semakin besar tonase panen Anda, semakin besar kesempatan Anda untuk menang.
Jadi, tunggu apa lagi? Panen udang Anda bersama JALA dan raih kesempatan memenangkan hadiah impian di program Gebyar Panen!
Referensi
Carrying Capacity Ideal Meningkatkan Produktivitas | JALA Manual on Pond Culture of Penaeid Shrimp: Harvesting | FAO Panen Parsial Maksimalkan Keuntungan | Agrina Panen Parsial yang Aman | JALA Partial Harvesting: A Smart Strategy for Shrimp Farmers | Global Seafood Alliance
