Bekerja di JALA

Kolaboratif dan Adaptif: Sekilas Tentang Tim Legal JALA

Kalyca Krisandini
Kalyca Krisandini
11 Juli 2025
Bagikan artikel
cover - hybrid work.jpg

Di balik peran strategis, komunikatif, dan ketelitian tinggi yang identik dengan pekerjaan di bidang hukum, ada sisi lain dari Tim Legal JALA yang jarang disorot: dinamika kerja yang penuh kehangatan. Tidak hanya mengkaji regulasi atau menyusun kontrak, mereka juga terus membangun hubungan kerja yang terbuka, saling percaya, dan adaptif terhadap tantangan.

Baca juga: Tim Legal JALA: Mengawal Bisnis, Menjaga Kepatuhan Hukum

Daftar Isi
Artikel Terkait

Budaya kerja di Tim Legal JALA sangat kolaboratif dan adaptif. Setiap minggu, mereka mengadakan weekly sync untuk memetakan prioritas dan beban kerja mingguan, melihat perkembangan task dan proyek, serta mengidentifikasi potensi hambatan yang butuh eskalasi lintas tim.

Selain itu, mereka sering melakukan brainstorming, baik hanya di internal Tim Legal maupun lintas tim. Mereka menjaga komunikasi dua arah agar tidak terjebak di posisi yang hanya memberi "fatwa hukum", tetapi ikut membangun solusi.

Kebersamaan atau bonding juga menjadi kunci kolaborasi mereka. Bentuk bonding yang biasa dilakukan di antaranya makan bersama pasca mengerjakan proyek besar, saling berkirim dukungan saat anggota tim meraih pencapaian personal, dan melakukan catch-up call.

Bidang legal, khususnya di industri akuakultur, adalah dunia yang menarik dan penuh peluang. Industri ini sedang bertumbuh, dan kebutuhan akan dukungan legal yang adaptif, kritis, dan solutif juga semakin tinggi.

Di industri akuakultur, khususnya udang, regulasi yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan izin usaha cenderung kompleks. Tim Legal harus memahami peraturan lingkungan secara mendalam. Ditambah lagi, industri udang tunduk pada regulasi sektoral khusus dari KKP.

Tim Legal berperan besar dalam mengatur hubungan kemitraan antara perusahaan dan para petambak lokal yang seringkali unik, contohnya melibatkan skema bagi hasil, pendampingan teknis, atau pembelian hasil panen secara eksklusif. Hal ini menuntut penyusunan kontrak kemitraan yang fleksibel tetapi tetap melindungi kepentingan hukum perusahaan.

Selain itu, industri udang sering mempekerjakan tenaga kerja informal atau harian, yang menimbulkan tantangan tersendiri bagi Tim Legal dalam hal ketenagakerjaan, seperti perjanjian kerja, hak normatif, dan standar K3. Isu pertanahan juga menjadi sorotan, karena banyak tambak berada di wilayah pesisir yang belum bersertifikat atau berbatasan dengan tanah negara atau tanah adat sehingga rawan konflik. Tim Legal perlu aktif memastikan kejelasan legalitas lahan dan kepatuhan terhadap tata ruang pesisir.

Bekerja sebagai Tim Legal di industri udang menuntut pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap regulasi sektoral, sensitivitas lingkungan, serta kemampuan adaptif terhadap tantangan yang bersifat teknis dan alamiah. Maka dari itu, Tim Legal JALA membagikan beberapa tips untuk kamu yang ingin berkarir di bidang ini:

  • Pahami bisnis akuakultur secara menyeluruh, mulai dari operasional hingga ekosistem industrinya.
  • Kuasai regulasi lintas sektor, mulai dari lingkungan, perdagangan, sampai perizinan kelautan.
  • Bangun kemampuan komunikasi dan kolaborasi lintas tim.
  • Belajar langsung di lapangan karena regulasi akan terasa lebih hidup jika kita bisa memahami konteksnya.
  • Bekerjalah dengan hati karena hukum juga tentang memberi dampak pada ekosistem dan komunitas.

Bergabung menjadi Warga JALA

Tim Legal hanyalah satu dari banyaknya posisi strategis di JALA. Dengan tingginya minat mereka didukung berbagai benefit sebagai Warga JALA, Tim Legal JALA menjalani pekerjaan mereka dengan penuh semangat, bahkan hingga menorehkan prestasi.

Tertarik bergabung menjadi Warga JALA? Cek lowongan yang sedang dibuka di halaman karir JALA!

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.