Penyakit AHPND/EMS pada udang adalah penyakit yang dikhawatirkan oleh para petambak, karena berpotensi menyebabkan kematian di DoC 30-35 hari hingga mendekati 100% yang merugikan petambak. Lantas, apa penyebab dari penyakit tersebut?
Penyakit ini disebabkan oleh Vibrio parahaemolyticus, salah satu bakteri jenis Vibrio yang termasuk bakteri anaerob. Bakteri tersebut dalam tumbuh dan berkembang biak tidak memerlukan oksigen, ditambah juga mampu memproduksi amonia dan nitrit sehingga mampu menurunkan kualitas air tambak.
Ketika udang terjangkit AHPND, bakteri tersebut cenderung menyerang hepatopankreas yang sangat berperan dalam pertumbuhan udang karena memproduksi berbagai enzim pencernaan, dan penyimpanan sari makanan. Hal tersebut juga nampak dengan perubahan warna pada organ hetapopankreas menjadi lebih pucat dan usus terlihat kosong. AHPND telah muncul sejak tahun 2009 dan telah menjangkiti tambak di berbagai negara, seperti China, Meksiko, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Filipina.
Tak hanya berbahaya bagi udang, bakteri ini dapat menimbulkan sejumlah penyakit apabila kita konsumsi. Penyakit yang ditimbulkan antara lain mual dan muntah, kram perut, demam, diare, turunnya tekanan darah, dan dalam beberapa kasus dapat menimbulkan sianosis, kehilangan kesadaran, hingga kematian.
Apa yang perlu kita lakukan untuk menanggulangi serangan AHPND di tambak?
Sampai saat ini tindakan pencegahan adalah langkah terbaik yang dapat kita lakukan, mulai dari penerapan biosekuriti, persiapan air tambak, pengelolaan kualitas air tambak dan pengecekan penyakit udang secara berkala.
Pengecekan penyakit sangat perlu dilakukan untuk memastikan bahwa berbagai upaya yang telah dilakukan telah meminimalisir penyakit AHPND menyerang tambak Anda.