Industri Udang

Berkenalan dengan Raja Produsen Udang Dunia Saat Ini: Ekuador

Wildan Gayuh Zulfikar
Wildan Gayuh Zulfikar
7 Februari 2023
Bagikan artikel
get-to-know-the-world-s-top-shrimp-producer-ecuador.jpg

Pada 2021 produksi udang dunia diperkirakan mencapai lima juta ton udang dan akan terus naik mencapai tujuh ton pada 2030 secara global. Saat ini suplai udang secara global dipimpin oleh Ekuador. Pada 2017 Ekuador merepresentasikan 12% total produksi udang dunia, kemudian kini telah mengambil andil sekitar 25% udang dunia.

Ekspor udang Ekuador mencatatkan angka 841.000 ton pada 2021. Pada catatan ekspor Januari-Juni 2022 menunjukkan kenaikan 35% pada periode yang sama pada tahun 2021. Distribusi ekspor udang Ekuador (2019) antara lain:

  • China - 42%
  • Vietnam - 22%
  • Amerika Serikat - 13%
  • Spanyol - 5%
  • Perancis - 4%
  • Lainnya (Italia, Korea Selatan, Rusia, Inggris, Kolombia) - 4%

Ekuador bukan negara yang baru dalam peta produsen udang dunia. Budidaya udang di Ekuador telah berlangsung sekitar 50 tahun, menjadikannya negara yang paling berpengalaman di antara negara di Amerika Latin. Pada 1980-an Ekuador pernah menempati eksportir udang terbesar di dunia. Namun, menuju akhir 1980-an hingga 1990-an, Ekuador menghadapi epidemi penyakit yang menyebabkan industri udangnya menurun, disusul penderitaan akibat krisis ekonomi.

Terlepas dari hal tersebut, berbagai situasi mendukung pertumbuhan industri udang Ekuador. Salah satunya dimulai pada 2012 saat industri udang Asia dilanda EMS (early mortality syndrome) yang membuat keran ekspor Ekuador ke China terbuka lebar. Peningkatan lainnya didorong oleh adopsi nursery dan manajemen tambak yang lebih baik, juga kombinasi penggunaan automatic feeder dan aerator.

Bagi industri udang Ekuador, automatic feeder merupakan alat penting yang menciptakan efisiensi pakan. Saat ini, lebih dari seperempat tambak udang yang ada di Ekuador dilengkapi automatic feeder dan aerator. Kepadatan tebar mencapai 18,6 per kubik meter yang artinya tidak terlalu padat, tetapi mengandalkan efisiensi produksi. Ini merupakan bentuk dari implementasi berbagai kemajuan teknologi yang dilakukan.

Pada 2019 industri udang Ekuador mencatatkan keuntungan sekitar 3,375 juta dollar. Kesuksesan tersebut didukung oleh masifnya investasi dari perusahaan lokal yang fokus pada perluasan area budidaya. Selain itu, proses peremajaan laboratorium larva dan pengembangan nutrisi mendukung industri yang semakin tumbuh.

Tambak udang di Ekuador memiliki luas sekitar 250 ribu hektar. Dalam satu dekade terakhir, budidaya udang Ekuador mencatatkan kenaikan produksinya. Mengutip dari veterinariadigital.com, pada 2010 lalu produksinya hanya 145.000 ton, dan telah mencapai 675.000 ton pada 2020. Secara matematis, kenaikannya mencapai 400%.

Lebih dari 50% tambak merupakan skala kecil dan menengah dengan produktivitas yang berkisar pada 5 ton per hektar. Namun, setiap tambak menjaga lingkungan dan berbagai parameter keberlanjutan. Praktik budidaya yang efisien dan berkelanjutan diyakini sangat membantu industri udang Ekuador mampu merajai suplai udang dunia. Kompetitor berat industri udang Ekuador adalah India dengan murahnya tenaga kerja di sana.

Apa pelajaran yang dapat diambil bagi industri udang Indonesia?

Secara luas geografi Indonesia tentu lebih unggul, sehingga secara matematis luas area tambak udang dapat mengungguli Ekuador. Namun, dengan praktik dan perencanaan yang kurang matang menyebabkan Indonesia belum dapat memanfaatkan lahan dengan baik.

Secara teknologi budidaya, banyak tambak udang di Indonesia menerapkan sistem budidaya yang lebih intensif dengan padat tebar dan penggunaan teknologi yang lebih maju. Namun, hal efisiensi budidaya masih sulit didapatkan, apalagi secara konsisten. Automatic feeder juga bukan hal baru, tetapi pemanfaatannya juga belum optimal.

Aspek keberlanjutan adalah pelajaran berikutnya. Asumsi dengan padat tebar yang tidak terlalu ngoyo dan tetap berorientasi pada efisiensi membuat bisnis lebih berkelanjutan. Selain itu, budidaya berkelanjutan tentu lebih menguntungkan bagi lingkungan. Keseimbangan antara manusia, alam, dan kegiatan perekonomian dapat dicapai bersama.

 

Referensi: 
Fletcher, R. 2022. How can Ecuador make the most of its ever-growing shrimp production? The Fish Site.
Molinari, C. 2022. Ecuador's production, US demand key drivers of global shrimp market. seafoodsource.com
Veterinaria Digital. 2022. Shrimp Production in 2022 to be Led by Latin America Producers
World Grain. 2022. Cargill to Expand Shrimp Feed Production in Ecuador.
Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.