Nusa Tenggara Barat atau NTB adalah salah satu sentra budidaya udang dengan potensi besar di Indonesia. Provinsi kepulauan ini terdiri dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, dengan luas perairan pesisir lebih dari 29.000 km2 dan garis pantai 2.332 km2. Karena itu, provinsi NTB memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang berlimpah, termasuk untuk budidaya udang.
Catatan produksi udang NTB
Sejak tahun 2020 lalu, produksi perikanan budidaya NTB juga terus meningkat, dari 907.016,59 ton naik menjadi 946.661,91 pada tahun 2021 dan 954.440,36 ton pada tahun 2022. Dari berbagai komoditas perikanan di NTB, udang adalah yang paling mendominasi, dengan catatan produksi mencapai 180.238 ton pada tahun 2022, diikuti oleh patin, gurame, dan kerapu.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Nusa Tenggara Barat, NTB memberikan kontribusi sebesar 16,42 persen dari produksi udang vaname nasional yang mencapai 1,09 juta ton pada 2022.
Potensi lahan NTB
Menurut data KKP, NTB memiliki luas lahan potensial 27.929,5 ha. Kabupaten Sumbawa memiliki luas lahan potensial terbesar yaitu 10.237,5 ha, diikuti oleh Bima dengan 4.998,5 ha dan Lombok Timur seluas 3.500 ha. Namun, pada tahun 2022 tercatat baru 8.684,8 ha digunakan untuk budidaya di tambak, dan untuk budidaya udang baru sekitar 4.926,5 ha saja.
Tantangan dalam meningkatkan produktivitas
Luasnya potensi lahan di NTB belum berimbang dengan pemanfaatan yang telah dilakukan untuk produksi udang. Pemerintah setempat dan KKP telah merencanakan sejumlah terobosan di provinsi NTB melalui berbagai strategi sebagai berikut:
Pembangunan kawasan tambak udang modern
Perkembangan produksi udang vaname di NTB yang terus meningkat mendorong KKP melakukan pembangunan tambak udang terintegrasi di Kabupaten Sumbawa NTB. Kawasan ini direncanakan memiliki luas 528,15 ha dengan jumlah 1.811 kolam, serta dilengkapi sarana dan prasarana seperti pusat kontrol manajemen, laboratorium, hingga nursery pond untuk menyediakan benur berkualitas.
Pembangunan ini akan difokuskan di Kabupaten Sumbawa seluas 300 ha yang tersebar di Kecamatan Plampang dan Maronge, juga di Kabupaten Bima seluas 100 ha yang tersebar di Kecamatan Woha dan Langgudu.
Pemeriksaan kesehatan udang dan lingkungan budidaya
Budidaya yang berhasil tidak lepas dari kesehatan udang dan lingkungan yang mendukung pertumbuhannya. Karena itu, selain memastikan budidaya dilakukan dengan benur berkualitas, petambak juga perlu diedukasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan udang untuk mengantisipasi penyakit, serta menerapkan biosekuriti di tambaknya untuk lingkungan budidaya yang lebih aman dan berkelanjutan.
Meningkatkan kualitas produk udang
Disebutkan, komoditi kelautan dan perikanan di NTB sangat terbuka untuk ekspor udang vaname. Agar udang vaname NTB dapat bersaing di pasar ekspor, diperlukan peningkatan kualitas produk udang, baik dengan processing ataupun penambahan nilai pada produk.
Peningkatan produksi dan kualitas budidaya udang di provinsi NTB memiliki peluang besar untuk dilakukan dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan semua yang terlibat dalam kegiatan budidaya.
Referensi:
Udang Mendominasi Produksi Perikanan Budidaya di NTB | Suara NTB
NTB berkontribusi 16,42 persen terhadap produksi udang vaname nasional | Antara News