Industri Udang

Ekspor Udang Indonesia Kembali Dibuka: Kabar Positif untuk Budi Daya 2026

Rizka Sholeha
Rizka Sholeha
12 Desember 2025
Bagikan artikel
Cover - Strategi Pemasaran Tepat Reseller.webp

Tahun 2025 menjadi tantangan terbesar udang Indonesia akibat ditemukannya beberapa kontainer udang beku asal Indonesia terdeteksi mengandung zat berbahaya, yaitu Cesium‑137 (Cs-137). Hal itu tentu memicu kekhawatiran dari negara tujuan ekspor, khususnya di Amerika Serikat (AS). Penemuan ini sempat menyebabkan pembatasan ketat terhadap akses Indonesia ke pasar udang global, mengancam reputasi, nilai ekspor, serta mata pencaharian petambak dan pelaku industri udang. Dikhawatirkan juga berdampak jangka panjang terhadap kepercayaan pasar internasional terhadap udang Indonesia.

Namun di tengah tekanan itu, pemerintah dan pelaku industri udang telah memperbaiki sistem inspeksi dan sertifikasi, memperkuat kontrol mutu, serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan udang ekspor benar-benar aman dan memenuhi standar internasional.

Daftar Isi
Artikel Terkait

Udang Indonesia Berhasil Ekspor ke Amerika

Setelah upaya perbaikan dan pengawasan yang ketat, Indonesia berhasil memulihkan akses ekspor udang ke AS. Pada Desember 2025 ini, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan bahwa pengiriman udang ke AS secara resmi dilanjutkan, setelah pihak berwenang AS mengakui sistem sertifikasi bebas radiasi (Cs-137-free) yang dijalankan di Indonesia.

Dalam pengiriman awal pasca pemulihan tersebut, 10 kontainer berhasil dikirim ke AS. Sedangkan sampai 31 Desember 2025 nanti total ekspor diperkirakan mencapai 292 kontainer dengan volume 5,07 ribu ton senilai USD 54,74 juta atau Rp908,71 milyar. Semua kontainer telah melewati pemeriksaan dan dipastikan bebas Cs-137.

Permintaan pasar AS terhadap udang Indonesia juga masih sangat tinggi. Bahkan di masa jeda ekspor akibat isu kualitas, ini menunjukkan bahwa udang Indonesia memiliki posisi kuat dan dihargai karena kualitasnya di pasar global.

Kembalinya Kepercayaan pada Industri Udang Indonesia

Pemulihan ekspor ke AS bukan hanya menjadi bukti keberhasilan pemerintah memperkuat sistem mutu dan keamanan pangan, tapi juga pengakuan atas kerja keras petambak Indonesia. Selama masa budi daya, petambak telah berupaya menjaga kualitas air, pakan, kesehatan udang, hingga memastikan proses panen berlangsung dengan standar yang ketat, semuanya dilakukan di tengah tekanan isu ekspor dan ketidakpastian pasar.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kepercayaan pasar internasional terhadap udang Indonesia telah kembali. Dengan pengawasan mutu yang lebih kuat, sertifikasi keamanan pangan, serta konsistensi praktik budi daya di lapangan, Indonesia membuktikan bahwa industrinya mampu beradaptasi, memperbaiki diri, dan tetap kompetitif di pasar global.

Jika konsistensi yang telah dibangun dapat dipertahankan, industri udang Indonesia bukan hanya mampu mempertahankan pasar AS, tetapi juga memperluas pasar global, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petambak Indonesia.

Perluas Wawasan Menuju Industri Udang yang Tangguh

Banner CTA Early Bird id.jpeg

Untuk mengetahui lebih dalam dampak dari dinamika ekspor udang ini, ikuti Shrimp Outlook 2026. Temukan wawasan terkini seputar industri udang dari berbagai pakar global, ruang yang tepat untuk dapat solusi strategis. Acara ini juga menjadi wadah kolaborasi bagi pelaku industri untuk memahami peluang baru dan memastikan usaha budi daya tetap tangguh serta berkelanjutan di tahun mendatang.

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.