Tips Budidaya

PCR: Deteksi Penyakit Udang Lebih Dini dan Akurat

Wildan Gayuh Zulfikar
Wildan Gayuh Zulfikar
20 Juli 2023
Bagikan artikel
Cover - PCR JALA Lab.jpg

Penyakit masih menjadi hambatan dan ancaman serius bagi petambak udang. Berbagai jenis penyakit seperti white spot, myo, EHP, dan AHPND dapat menimbulkan penurunan produktivitas hingga kegagalan budidaya.

Beberapa penyakit udang memang dapat diidentifikasi dengan mudah melalui kenampakan visual pada udang. Misalnya jika pada tubuh udang ditemukan bintik-bintik putih maka indikasi terinfeksi WSSV atau virus penyebab white spot. Udang yang terinfeksi penyakit myo ditandai tubuh atau bagian ekor udang berubah menjadi putih atau kemerahan. Pada penyakit EHP, udang mengalami blantik atau variasi ukuran udang yang menjadi sangat beragam. Kemudian pada AHPND, udang mengalami nekrosis atau kerusakan pada hepatopankreas dan umumnya terjadi kematian massal pada awal masa budidaya.

Metode identifikasi secara visual memang cukup mudah, tetapi sayangnya jika tanda-tanda visual telah muncul penyakit yang diderita udang justru dikatakan sudah dalam kategori parah. Karena itu, diperlukan deteksi lebih dini, salah satunya membawa sampel udang secara rutin ke laboratorium untuk dilakukan pengujian.

PCR: Metode deteksi penyakit udang akurat

PCR atau polymerase chain reaction merupakan metode diagnosa penyakit yang akurat. Masyarakat umum mungkin mulai familiar dengan PCR sejak pandemi Covid-19 yang lalu. Alat diagnosis infeksi patogen tersebut memang dapat diandalkan dalam hal akurasinya. Pada bidang perikanan, PCR juga telah digunakan sebagai alat untuk identifikasi infeksi penyakit. PCR umumnya tersedia di laboratorium milik balai perikanan maupun laboratorium milik swasta.

Prinsip kerja PCR yaitu penggandaan rantai DNA dalam jumlah jutaan kali dalam waktu yang singkat. PCR terbagi dalam beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan metode dan hasilnya. Beberapa PCR hanya dapat menunjukkan hasil positif atau negatif, sedangkan jenis RT-PCR atau qPCR dapat mengetahui jumlah virus yang ada pada sampel yang diuji sehingga secara kuantitatif dapat diketahui tingkat keparahan infeksi yang terjadi.

JALA Labs: Solusi JALA Deteksi Dini Penyakit Udang

Salah satu laboratorium yang dapat dijadikan pilihan untuk identifikasi penyakit pada udang adalah laboratorium milik JALA. JALA Labs merupakan solusi JALA untuk diagnosa penyakit udang. JALA Labs menerima sampel udang untuk diagnosa empat jenis penyakit, yaitu white spot, myo, EHP, dan AHPND. Beberapa kelebihan JALA Labs:

  1. Menggunakan iiPCR untuk deteksi penyakit udang yang akurat
  2. Hasil pengujian diketahui dalam 24 jam
  3. Periksa sampel dari mana saja

Kirim segera sampel udang Anda ke JALA Labs yang beralamat di ShrimpHub by JALA Jl. Daendels RT 03 RW 03, Kel. Keburuhan, Kec. Ngombol, Kab. Purworejo. Pelajari selengkapnya tentang JALA Labs.

Kapan harus membawa udang ke lab?

Yang jelas bukan menunggu tanda-tanda visual penyakit muncul pada tubuh udang karena itu justru sudah terlambat. Beberapa pertimbangan alasan Anda harus segera memeriksa kesehatan udang ke laboratorium di antaranya:

  1. Melihat perilaku udang, udang yang sehat bergerak aktif dan merespon gerakan, warna tubuh cerah, kondisi usus terisi, dan organ tubuh lengkap. Jika ciri-ciri tersebut tidak ada, maka kesehatan udang bisa saja sedang terganggu.
  2. Kondisi kualitas air, terutama pada keseimbangan bakteri. Beberapa penyakit disebabkan oleh bakteri, sehingga Anda perlu cek secara berkala terutama pada adanya dominasi dari kelompok bakteri Vibrio.
  3. Kondisi tambak sekitar, jika salah satu kolam Anda atau tambak tetangga terinfeksi penyakit maka Anda perlu waspada terutama jika sumber air yang digunakan sama.

Bagaimana cara mengirim sampel ke laboratorium?

Sampel atau perwakilan dari udang yang ada di kolam dipersiapkan dalam bentuk udang utuh atau berupa organ-organ tertentu seperti kaki renang atau hepatopankreas. Sampel udang kemudian dimasukkan ke dalam alkohol 70% selama 24 jam sebelum dikirim ke laboratorium.

Setiap petambak tentu tidak menginginkan mengalami infeksi penyakit pada udangnya, sehingga perlu upaya menjaga udang tetap tumbuh sehat melalui manajemen kualitas air, pakan, dan biosecurity dapat dilengkapi dengan pengecekan kesehatan udang dari infeksi penyakit udang. Deteksi penyakit udang bahkan dapat dilakukan sejak benur yang dilakukan sebelum benur ditebar. Adanya PCR sangat membantu dalam hal deteksi dini dan akurat keberadaan penyakit yang dapat merugikan budidaya. Deteksi lebih dini untuk langkah pencegahan dan penanganan penyakit udang.

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.