
Udang blantik adalah udang dengan ukuran lebih kecil dari rata-rata populasi dalam satu kolam, tumbuh lambat, dan sering menunjukkan tanda-tanda lemah atau kurang sehat. Udang ini bisa muncul akibat berbagai faktor seperti persaingan pakan, kualitas benur yang buruk, infeksi penyakit (misalnya EHP), atau kualitas air yang tidak stabil.
Adanya udang blantik di satu kolam berpotensi membawa kerugian bagi petambak. Apa saja kerugian tersebut? Temukan jawabannya pada pembahasan di bawah ini.
Ciri-Ciri Udang Blantik
Apabila Anda menemukan beberapa ekor udang dengan ciri berikut, tandanya udang tersebut dalam kondisi blantik:
- Ukuran tubuhnya lebih kecil dibanding udang lainnya dalam satu kolam.
- Pertumbuhannya lambat meskipun usianya sama.
- Tubuhnya kurus dan tidak proporsional.
- Berwarna pucat atau tidak secerah udang sehat.
- Lamban bergerak, sering terlihat pasif di dasar kolam.
- Nafsu makan rendah atau tidak bereaksi saat pakan diberikan.
- Kadang ditemukan infeksi seperti EHP atau tanda penyakit lainnya.
Kerugian Akibat Udang Blantik
Panen Tidak Seragam
Adanya udang blantik membuat hasil panen tidak seragam. Imbasnya, harga jual menurun karena pembeli lebih menyukai udang dengan ukuran seragam, misalnya size 100, 70, atau 50. Ukuran yang bercampur bisa membuat udang masuk dalam grade rendah.
Penurunan Harga Jual
Udang kecil dari kelompok blantik biasanya dihargai lebih rendah, bahkan bisa ditolak oleh buyer jika kualitasnya terlalu jauh dari standar pasar. Akumulasi jumlah udang kecil ini bisa mengurangi nilai total hasil panen secara signifikan.