
Budi daya udang merupakan sektor penting dalam perikanan Indonesia yang berkontribusi besar pada ekonomi dan ekspor. Selama ini, metode tradisional menjadi pilihan utama para petambak, tetapi tantangan seperti perubahan iklim, menurunnya hasil panen, dan tuntutan keberlanjutan mendorong lahirnya inovasi budi daya tradisional plus. Sistem ini menggabungkan prinsip budi daya tradisional dengan inovasi sederhana untuk meningkatkan hasil panen, efisiensi, dan keberlanjutan.
Tambak tradisional plus mempertahankan teknik seperti pemanfaatan pasang surut, pakan alami, dan minim bahan kimia, tetapi dilengkapi teknologi tepat guna sesuai kondisi lahan. Inovasinya meliputi penambahan petak tandon air sekitar 30% untuk menjaga kualitas air, penerapan biosekuriti untuk mencegah penyakit, monitoring kualitas air dan kesehatan udang secara rutin, serta pemberian pakan tambahan yang terukur. Pendekatan ini membuat tambak tetap ramah lingkungan sekaligus mampu menghasilkan produksi yang lebih optimal.
Perbedaan Sistem Tradisional dan Tradisional Plus
Beberapa aspek penting berbeda dalam mengelola tambak sistem tradisional dan tradisional plus yang memengaruhi hasil akhir budi daya.