
Sampling udang adalah pengambilan sampel udang dilakukan secara berkala dengan cara menjala atau mengecek udang di anco untuk memantau pertumbuhan, kesehatan, dan kelangsungan hidupnya. Berat rata-rata, tingkat kelangsungan hidup, dan identifikasi stres atau penyakit dini adalah aspek yang dipantau melalui sampling.
Sampling bertujuan untuk
- Mengetahui pertumbuhan udang berdasarkan berat rata-rata (ABW).
- Memantau tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate/SR).
- Mengetahui keseragaman udang.
- Mengoptimalkan manajemen pakan dengan perhitungan Feed Conversion Ratio (FCR).
- Memantau kondisi udang untuk mendeteksi adanya penyakit atau stres.
Mempertimbangkan pentingnya sampling, perlu dilakukan dengan cermat dan efektif. Bagaimana caranya? Temukan pada pembahasan di bawah ini.
Tips Menentukan Waktu dan Frekuensi Sampling
Sama seperti aktivitas dalam budi daya udang lainnya, sampling perlu direncanakan dengan cermat. Dalam hal ini, waktu dan frekuensi sampling sangat penting agar petambak bisa memantau kondisi udang secara efektif.
Berikut tipsnya:
- Lakukan sampling secara berkala sejak benur ditebar hingga menjelang panen, idealnya seminggu sekali atau dapat disesuaikan setiap 5-7 hari sekali.
- Hindari sampling saat udang sedang molting agar hasilnya lebih akurat.
- Lakukan sampling 2-3 jam setelah pemberian pakan untuk mendapat data pertumbuhan yang lebih representatif.
- Sampling sebaiknya dilakukan saat kondisi teduh, seperti pagi atau sore hari.