Menjaga daya dukung lingkungan demi tambak udang yang berkelanjutan
Budidaya udang dianggap memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan. Meski demikian, dampaknya terhadap lingkungan sekitar tambak dinilai cukup merugikan. Produksi budidaya yang dilakukan dengan cepat dan dalam jumlah besar dinilai dapat menjadi sumber kerusakan lingkungan alam. Pergantian air tambak dapat berdampak terhadap ekosistem perairan sekitarnya, dalam hal ini pesisir pantai.
Kondisi lingkungan sekitar tambak yang tidak dijaga dengan baik akan menimbulkan berbagai permasalahan. Dampak limbah tambak udang dinilai bisa berpengaruh terhadap lingkungan. Kualitas lingkungan perairan sekitarnya dapat mengalami penurunan.
Limbah tambak udang vaname didominasi oleh air sisa budidaya sejak pembesaran udang hingga panen, dan berasal dari kotoran udang serta sisa pakan. Limbah budidaya ini mengandung mikroorganisme dan patogen yang berpotensi mencemari perairan sekitar tambak. Jika dibiarkan, limbah tambak udang vaname berisiko merusak lingkungan dalam jangka panjang. Selain itu, lingkungan yang rusak juga akan berpengaruh pada kesehatan udang. Udang akan sulit terhindar dari penyakit.
Cara menjaga lingkungan sekitar tambak udang
Menjaga lingkungan sekitar tambak udang merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tambak udang yang berkelanjutan. Sebab, pada prinsipnya, tambak udang juga harus memperhatikan ekosistem lingkungan agar tidak tercemar. Kualitas lingkungan yang terjaga dengan baik perlu menjadi pertimbangan dalam berbudidaya. Terkait hal ini, setidaknya ada beberapa cara yang dapat diterapkan.
Memperhatikan lokasi pembuatan tambak
Saat memutuskan untuk membangun tambak, petambak perlu mempertimbangkan lokasi di mana tambak akan dibangun. Jangan sampai tambak mengikis lahan mangrove dan mengganggu ekosistem di dalamnya. Sebab, degradasi ekosistem mangrove akan menyebabkan rentetan permasalahan lingkungan lainnya.
Menggunakan IPAL
Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL adalah fasilitas yang berfungsi untuk memproses limbah dari tambak sebelum kembali ke lingkungan. Limbah tersebut akan diproses secara fisik, biologis, dan kimiawi oleh IPAL. Proses pengolahan ini akan meminimalisir risiko kerusakan yang ditimbulkan limbah bagi lingkungan sekitar tambak.
Membuat kolam penampungan dan pengendapan yang memadai
Kolam penampungan berfungsi untuk menampung air yang akan dialirkan ke kolam pembesaran. Kolam ini dapat digunakan sebagai tempat untuk menyesuaikan salinitas air. Sedangkan, kolam pengendapan berfungsi untuk menampung air dari kolam pembesaran. Sebaiknya, pasang sekat-sekat untuk menyaring zat-zat dari kolam pembesaran sebelum dialirkan lagi ke kolam penampungan.
Langkah-langkah tersebut dapat diterapkan untuk menjaga lingkungan tambak udang. Bagaimana dengan tambak Anda? Apakah lingkungan sekitarnya sudah terjaga dengan baik? Mari mewujudkan budidaya yang berkelanjutan, produktif, dan memiliki jejak ketertelusuran menggunakan solusi JALA.