
Budi daya udang vaname menjadi salah satu sektor akuakultur yang memiliki potensi ekonomi besar di Indonesia. Udang merupakan komoditas ekspor utama Indonesia, sehingga menawarkan peluang keuntungan yang sangat menjanjikan bagi para pelaku usaha. Bagi calon petambak, peluang ini bisa menjadi pintu masuk untuk memulai usaha dengan prospek pasar yang luas, baik domestik maupun internasional.
Lalu, apa saja potensi budi daya udang vaname dan bagaimana keuntungan yang bisa didapat? Selengkapnya akan dibahas dalam artikel berikut!
Potensi Bisnis Udang Vaname yang Menjanjikan
Bisnis budi daya udang vaname di Indonesia sangat menjanjikan karena didukung oleh berbagai faktor berikut:
1. Permintaan pasar global yang terus meningkat
Udang secara konsisten menjadi salah satu komoditas ekspor utama Indonesia dengan kontribusi rata-rata 6,9% antara tahun 2015-2020. Permintaan ekspor udang global terus meningkat, sejalan dengan pertumbuhan konsumsi ikan secara umum. Udang vaname sendiri sangat diminati karena karakteristik pertumbuhannya yang cepat dan ketahanannya terhadap penyakit.
2. Dukungan pemerintah dan skema investasi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara aktif mendukung program revitalisasi tambak udang dan peningkatan volume ekspor. Selain dukungan pemerintah, banyak perusahaan rintisan kini menawarkan jasa investasi, pendampingan komprehensif dari pra-produksi hingga pasca-produksi, konsultasi ahli, teknologi, akses pasar, hingga asuransi.
3. Potensi keuntungan yang menarik
Meskipun modal dan biaya produksi untuk tambak udang tidak sedikit, industri ini menawarkan keuntungan minimal 30%. Secara sederhana, hitung-hitungan usaha ini menunjukkan hasil yang positif karena uang yang ditanamkan bisa kembali dan masih memberi tambahan keuntungan.
Risiko dan Tantangan Budi Daya Udang Vaname
Meskipun bisnis ini potensial, tidak menutup kemungkinan ada risiko yang harus diantisipasi dengan baik.