
Menyediakan oksigen yang cukup dan berkualitas menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam budi daya udang. Sumber oksigen umumnya didapat dari pergantian air, penggunaan kincir air, blower, dan sejenisnya. Kincir air merupakan salah satu komponen penting dalam tambak udang, karena dapat meningkatkan kadar oksigen di perairan kolam. Penempatan dan jumlah kincir yang tepat sangat menentukan kesehatan, pertumbuhan, serta hasil panen.
Fungsi utama kincir pada tambak udang sebagai sumber oksigen terlarut (DO), membantu sirkulasi air agar kotoran mengumpul di tengah kolam, menjaga distribusi suhu dan mencegah stratifikasi air, meningkatkan efisiensi pakan, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan kapasitas tebar.
Dalam artikel ini akan dibahas cara menentukan jumlah kincir dan pemasangan di kolam yang tepat.
Cara Menentukan Jumlah Kincir Pada Kolam
Penentuan jumlah kincir di tambak udang didasarkan pada kapasitas suplai oksigen kincir terhadap biomassa udang, padat tebar, dan ukuran kolam. Berikut rumus utama menentukan jumlah kincir:
Catatan:
- Untuk kincir 1 HP: Satu unit cukup untuk ±500 kg udang
- Untuk kincir 2 HP: Satu unit cukup untuk ±1.000 kg udang
Berikut contoh perhitungan jumlah kincir: Luas kolam 1.000 m² dengan padat tebar 100 ekor/m². Mempunyai target panen size 50 sebanyak 20 gram/ekor dengan survival rate 100%.
- Total udang: 1.000 m² × 100 ekor = 100.000 ekor
- Biomassa: 100.000 × 20 g = 2.000.000 g = 2.000 kg
- Jumlah kincir 1 HP: 2.000 kg ÷ 500 kg = 4 unit kincir 1 HP
- Jumlah kincir 2 HP: 2.000 kg ÷ 1.000 kg = 2 unit kincir 2 HP
Cara Penempatan dan Arah Pemasangan Kincir
Agar kincir bekerja secara optimal, perhatikan penempatan yang tepat seperti berikut:





