Kolam beton adalah salah satu pilihan konstruksi kolam yang banyak digunakan oleh petambak udang. Alasannya karena kolam beton dianggap lebih kokoh dan tahan lama untuk berbudidaya. Selain itu, kolam beton juga memiliki beberapa kelebihan, yaitu mengurangi penurunan tanah akibat tekanan air, memutus interaksi langsung antara tanah dan air, serta mempermudah proses sterilisasi.
Baca juga: Konstruksi Beton Kolam Tambak Udang
Sebelum mulai berbudidaya dengan kolam beton, ada beberapa tahap persiapan yang harus dilakukan. Persiapan ini tentunya dilakukan agar kolam benar-benar siap untuk digunakan dan memungkinkan udang tumbuh dengan optimal.
Persiapan kolam beton
Hal pertama yang harus dilakukan dalam persiapan kolam beton adalah merancang desain kolam. Sesuaikan ukuran dan bentuk kolam dengan padat tebar budidaya. Hal ini penting supaya udang dapat bergerak bebas dan tumbuh dengan baik.
Sebelum mulai membangun, bersihkan dan ratakan area yang akan menjadi kolam. Kemudian bangun dinding dan dasar kolam dengan beton berkualitas tinggi. Pasang juga sistem aerasi dan filter air yang memadai.
Pastikan kolam sudah steril atau bebas dari kotoran atau bahan kimia. Langkah ini penting agar kualitas air nantinya tetap terjaga dan udang tidak terkena penyakit. Saat mengisi kolam dengan air, pastikan air sudah difilter sebelumnya untuk mencegah berkembangnya penyakit berbahaya. Sediakan juga fasilitas pendukung seperti anco, kincir, dan fasilitas biosekuriti seperti waring atau penghalau predator lainnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses persiapan kolam beton
Dalam persiapan kolam beton untuk budidaya udang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut penjelasan singkatnya:
Kualitas beton
Pastikan beton yang digunakan memiliki kualitas yang baik serta kuat menahan tekanan air. Gunakan campuran yang sesuai dengan standar konstruksi kolam budidaya.
Sistem drainase atau pembuangan air yang efektif
Pastikan sistem drainase di kolam berfungsi dengan baik agar air yang berlebih dapat dikontrol dan dialirkan. Diperlukan perencanaan sistem yang baik agar air tidak menggenang di sekitar tambak.
Perlengkapan aerasi atau sirkulasi air
Pasang sistem aerasi yang efektif untuk menjaga agar tingkat oksigen dalam air cukup. Pastikan juga untuk menjaga sirkulasi air demi mencegah penumpukan bahan organik yang dapat memengaruhi pertumbuhan udang.
Keamanan kolam
Pastikan dinding kolam kokoh dan tahan lama untuk mencegah kebocoran atau kerusakan. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik kolam secara teratur dan segera perbaiki jika ada kerusakan atau kebocoran.
Pengelolaan limbah
Sediakan sistem pengelolaan limbah yang efektif untuk mengolah buangan dari kolam seperti kotoran udang, kelebihan pakan, dan material organik lainnya. Selain untuk menjaga kualitas air, sistem pengelolaan limbah yang baik juga merupakan upaya budidaya yang berkelanjutan.
Dengan memperhatikan aspek-aspek penting dalam persiapan kolam, kita dapat menciptakan ruang pertumbuhan yang optimal untuk udang. Kolam yang dirancang dengan baik, fasilitas yang memadai, ditambah manajemen budidaya yang efektif akan semakin mendukung keberhasilan budidaya.
Referensi:
Ayinla, O.A., Anyanwu, P.E., dkk. 2010. Culture trial of (Peneaus) Penaeus monodon in concrete tank
FAO. 1986. Shrimp Culture: Pond Design, Operation and Management