Tips Budidaya

Konstruksi Beton Kolam Tambak Udang

Nabilla Anggi Wijayanti Julianto
Nabilla Anggi Wijayanti Julianto
10 Desember 2021
Bagikan artikel
konstruksi-beton-kolam-tambak-udang.jpg

Tambak udang vaname dengan sistem semi intensif hingga super intensif membutuhkan konstruksi lahan yang kuat dan tahan lama, salah satu dasar konstruksi yang sering digunakan oleh para petambak adalah semen dan plastik. Sebelumnya kita telah membahas mengenai keuntungan menggunakan plastik untuk budidaya (baca artikel sebelumnya: Tambak Dilapisi Plastik Lebih Produktif?), lalu apakah menggunakan beton juga sama menguntungkannya?

Tidak jauh berbeda dari penggunaan plastik HDPE untuk budidaya udang vaname, penggunaan beton juga memiliki beberapa keuntungan.

Daftar Isi
Artikel Terkait

Menghilangkan porositas tanah 

Penggunaan beton dapat mengurangi penurunan tanah akibat tekanan yang diterima dari air. Hal ini dikarenakan semen yang digunakan untuk membuat beton mengisi rongga atau pori-pori dari tanah. 

Memutus interaksi tanah dengan air budidaya

Budidaya udang vaname dengan dasar kolam tanah membutuhkan perhatian khusus pada kondisi tanah, karena kondisi tanah akan berpengaruh pada kualitas air selama budidaya udang vaname. Akumulasi bahan organik selama masa budidaya akan tersimpan pada tanah dan memungkinkan untuk menyebabkan masalah pada siklus selanjutnya. Bahkan kista dari fitoplankton yang tidak diharapkan seperti BGA dan Dinoflagellata dapat tersimpan pada tanah.

Mempermudah pengolahan kualitas air

Pemutusan interaksi antara tanah dan air menyebabkan kondisi tambak lebih terkontrol. Sehingga memudahkan petambak untuk melakukan pengolahan kualitas air karena banyak hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kondisi air yang baik untuk budidaya. 

banner-cta-jala-app.png

Mempermudah sterilisasi 

Akibat terputusnya koneksi antara tanah dengan air menyebabkan sterilisasi untuk air lebih mudah. Selain itu pembersihan dinding kolam tambak juga lebih mudah karena permukaan yang rata, dan hama yang biasanya muncul dari tanah juga dapat dicegah. 

Memperpendek waktu pengeringan 

Dasar kolam tanah umumnya memerlukan perlakuan seperti pembajakan atau pembalikan tanah sebelum proses pengeringan, dan waktu yang dibutuhkan relatif lama. Dengan penggunaan beton, proses pengeringan dapat dipersingkat.

Perawatan lebih mudah dan lebih tahan 

Perawatan lebih mudah dan lebih kuat karena beton memiliki kemampuan yang tinggi untuk menampung beban, tahan terhadap suhu tinggi maupun rendah. Sehingga dasar kolam yang menggunakan beton memiliki ketahanan hingga puluhan tahun. 

Pemilihan penggunaan konstruksi tambak juga mempertimbangkan faktor modal dan perawatan selama budidaya dan pada saat masa persiapan. Dibalik banyaknya keuntungan menggunakan beton, terdapat beberapa kekurangan.

Penambahan biaya investasi

Dibalik ketahanan yang kuat dari beton, diperlukan biaya yang cukup tinggi dalam pelaksanaannya. Namun apabila ditinjau ulang, biaya investasi yang dikeluarkan dalam penggunaan beton sebanding dengan ketahanan dan lama penggunaannya untuk budidaya. 

Perlu memperhatikan retakan-retakan setelah panen

Dibalik ketahanannya yang tinggi, beton memiliki kelemahan apabila terkena gaya tarik atau gaya geser seperti gempa. Sehingga perlu dilakukan pengamatan secara berkala.

Nah, jika konstruksi tambak Anda sudah selesai dan tambak Anda pun sudah siap untuk digunakan, Anda bisa memantau parameter budidaya secara praktis melalui JALA App. Aplikasi ini dapat membantu Anda melakukan banyak hal, contohnya seperti:

  • Memantau 40+ parameter budidaya udang (Mulai dari data pakan dan data sampling, hingga data kualitas air)
  • Membuat estimasi performa budiddaya, mulai dari biomassa, survival rate, hingga harga jual udang
  • Mengelola keuangan dan manajemen stok bisnis budidaya udang Anda
  • Mengecek tren harga udang di berbagai daerah

Jadi tunggu apa lagi? Yuk install JALA App sekarang juga!

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.