Kincir adalah salah satu peralatan yang penting dimiliki di tambak udang. Kincir tambak udang dibutuhkan karena salah satu kebutuhan dasar udang untuk hidup adalah ketersediaan oksigen yang cukup. Di tambak udang dengan sistem semi intensif, intensif, atau supra intensif yang memiliki padat tebar tinggi, kecukupan oksigen akan sulit tercapai tanpa adanya kincir.
Peran oksigen bagi udang
Oksigen berperan penting dalam respirasi dan reaksi metabolisme organisme di kolam tambak tidak hanya udang, melainkan juga digunakan oleh plankton, dan bakteri. Oksigen yang tersedia dalam air berupa oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO). DO ideal bagi tambak udang adalah tidak kurang dari 4 ppm.
Kondisi hipoksia atau DO di bawah 2 ppm akan berefek pada penurunan pertumbuhan, menyebabkan nilai SR kecil, nafsu makan terganggu, molting tidak teratur, kapasitas osmoregulasi terganggu, dan daya imun rendah sehingga rentan terserang penyakit. Salah satu tanda DO rendah membuat udang berenang ke permukaan.
Kondisi kekurangan oksigen pada ekosistem air, khususnya di bawah 3 ppm, juga dapat memicu produksi hidrogen sulfida (H2S) terjadi di dasar kolam. Adanya H2S berbahaya bagi udang, karena dapat menghambat proses pernafasan. Kombinasi pH, oksigen, dan suhu rendah membuat hidrogen sulfida menjadi lebih berbahaya. Produksi hidrogen sulfida dapat dicegah dengan mengoptimalkan aerasi dan sirkulasi air untuk menghindari daerah mati tidak ada arus dan kekurangan oksigen di dasar kolam.
Menjaga kadar DO dengan kincir
Fungsi kincir tambak udang adalah menimbulkan pergerakan air yang menghasilkan semburan aliran air dengan percikan air yang kuat. Hal ini akan menciptakan gelembung udara di dalam air dan membentuk sistem aerasi secara mekanis. Dengan begitu, kincir tambak membantu meningkatkan konsentrasi DO dan membantu mengurangi CO2 yang berlebih.
Peran kincir tambak sangat vital sebagai sumber DO, terutama saat malam hari saat tidak ada fotosintesis. Fitoplankton yang secara alami juga memproduksi oksigen tetapi pada malam hari justru juga membutuhkan oksigen untuk respirasinya. Selain itu, adanya kincir berperan mencegah stratifikasi variabel kualitas air (DO, pH, plankton, dan salinitas), mengatur posisi sedimen akan diendapkan, memaksimalkan feeding area, dan mengurangi daerah mati. Oksigen yang dibutuhkan bertambah seiring dengan meningkatnya biomassa udang di tambak. Selain itu, kincir juga membantu proses pemupukan air dengan menstimulasi kestabilan pertumbuhan fitoplankton.
Perhatikan ini sebelum memasang kincir
Jika Anda ingin memasang kincir di tambak udang Anda, perhatikan penempatannya karena harus menentukan posisi terkumpulnya sedimen atau lumpur tepat di tengah dasar kolam. Kebutuhan kincir juga dapat diprediksi berdasarkan jumlah pakan per hari atau berdasarkan biomassa udang yang ada di dalam kolam.
Baca juga: Pemberian Pakan Efektif Untuk Budidaya Udang
Namun, hal yang paling dasar harus diketahui adalah putaran kipas pada kincir air diharapkan bisa menghasilkan arus air yang dapat meratakan kualitas air tambak secara vertikal maupun horizontal. Keberadaan kincir dapat disimpulkan menjadi salah satu keharusan untuk manajemen suplai oksigen yang cukup.
Setelah pasang kincir, tetap rutin pantau DO!
Menjaga DO di tambak tidak cukup sampai memasang kincir. Pastikan bahwa Anda memantau konsentrasi DO setiap harinya. Pengecekan dapat dilakukan setiap pagi pukul 5.00-6.00 pagi dan siang hari pukul 12.00-14.00. Pasalnya, pukul 5.00-6.00 merupakan jam dimana DO mencapai titik terendah, dan pukul 12.00-14.00 merupakan jam saat DO mencapai titik tertinggi karena terjadinya fotosintesis yang tinggi dari fitoplankton.
Lalu, bagaimana memantau DO di tambak secara rutin? Anda dapat menggunakan Baruno, solusi akurat, cepat, dan tepat untuk pengukuran kualitas air. Bukan hanya DO, dengan Baruno, Anda dapat mengukur berbagai parameter kualitas air sekaligus yaitu suhu, pH, salinitas. Tidak hanya itu, data yang diukur oleh Baruno tersimpan di cloud JALA dan dapat diakses dari JALA App kapan saja, dari mana saja. Alat Baruno juga dilindungi casing yang anti air, debu, dan pasir, sehingga sangat cocok untuk dibawa ke tambak.
Oksigen adalah kebutuhan mendasar yang tidak boleh dilewatkan dalam berbudidaya udang. Dengan DO yang tercukupi, budidaya dapat berjalan dengan produktif berkelanjutan. Pastikan Anda menyuplai DO yang cukup di tambak dengan kincir dan memantau konsentrasinya secara rutin dengan Baruno!