Salah satu faktor yang paling penting untuk diperhatikan dalam budidaya udang adalah kualitas air. Tambak udang dapat mengambil dua tipe air sumber, yaitu air laut dan air sumur bor. Kualitas air, khususnya air sumber yang akan diberi perlakuan di tandon pada masa persiapan atau selama masa budidaya, perlu dipastikan sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang. Adapun beberapa parameter kualitas air yang umumnya digunakan untuk melihat tingkat kesesuaian air sumber untuk budidaya di antaranya suhu, salinitas, pH, DO, kecerahan, nitrat dan fosfat.
Terdapat 3 jenis parameter yang menunjukkan kualitas air sumber, yaitu parameter fisika, kimia, dan biologis sebagai berikut:
Parameter Fisika
Suhu
Suhu tubuh udang mengikuti suhu lingkungan, sehingga suhu air sumber tidak boleh terlalu rendah atau tinggi. Jika suhu air terlalu rendah, proses metabolisme akan terhambat dan nafsu makan akan berkurang. Namun jika suhu terlalu tinggi, metabolisme menjadi terlalu cepat dan dapat berakibat stres hingga kematian. Suhu yang optimal untuk budidaya adalah 28-30˚C.
Kecerahan
Kecerahan menunjukkan sejauh apa sinar matahari dapat menembus ke dalam air. Sinar matahari penting bagi fitoplankton untuk berfotosintesis, dan dipengaruhi oleh jumlah plankton dan partikel tersuspensi. Kecerahan sebaiknya berkisar pada 20-40 cm.
Warna
Warna air dapat bervariasi tergantung jumlah fitoplankton. Sebaiknya, air sumber berwarna hijau, karena baik bagi pertumbuhan dan perkembangan udang.
Parameter Kimia
pH
pH adalah derajat keasaman. Ada banyak faktor yang bisa mengubah pH, dari tanah, hujan, serta aktivitas respirasi dan fotosintesis dari organisme yang hidup di tambak, seperti fitoplankton. Untuk menjaga metabolisme dan fisiologi udang, pH sebaiknya tidak berfluktuasi dan dijaga pada angka 7.8-8.5.
Oksigen terlarut (DO)
Oksigen terlarut atau DO diperlukan untuk respirasi udang serta makhluk hidup lain seperti mikroorganisme yang mengurai bahan organik pada tambak. DO air yang disarankan adalah ≥ 4 ppm.
Salinitas
Salinitas merupakan jumlah kadar garam terlarut yang ada di dalam air. Garam membantu pertumbuhan dan perkembangan udang. Untuk budidaya udang, salinitas yang disarankan adalah 26-32 ppt.
Ammonia
Ammonia atau NH3 dapat mengganggu pertumbuhan hingga menyebabkan kematian pada udang. Selain itu, ammonia berlebih juga menimbulkan bau tidak sedap pada air. Ammonia pada air sumber harus berkisar ≤ 0.1 mg/L.
Kesadahan
Kesadahan merupakan konsentrasi ion Ca2+ dan Mg2+. Nilai kesadahan air yang disarankan untuk budidaya udang adalah ≤ 300 ppm.
Parameter Biologi
Plankton
Plankton adalah organisme yang secara alami hidup dalam air, serta berperan sebagai pakan alami di tambak udang. Plankton jenis fitoplankton mempengaruhi DO dan pH air karena berfotosintesis pada siang hari.
Bakteri
Bakteri berbahaya yang menyebabkan penyakit, atau disebut juga patogen, dapat menginfeksi udang dalam tambak. Jenis bakteri yang seringkali menyerang udang adalah bakteri jenis Vibrio, yang dapat dikurangi melalui proses sterilisasi.
Standar Kualitas Air Sumber
Parameter kualitas air sumber untuk budidaya udang juga diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 75/PERMEN-KP/2016 Tahun 2016 sebagai pedoman bagi petambak. Parameter yang harus diperhatikan bervariasi berdasarkan tingkat teknologi budidaya yang diterapkan, yaitu ekstensif atau tradisional, semi-intensif, intensif, dan super-intensif.
Mengatasi Kualitas Sumber Air yang Kurang Baik
Kualitas sumber air dapat diketahui dengan melakukan pengamatan visual untuk parameter fisika seperti warna dan kecerahan, maupun pengukuran untuk parameter lainnya. Karena kualitas air dari sumber dipengaruhi berbagai faktor alam yang tidak dapat dikendalikan, penting bagi petambak untuk melakukan treatment air jika mendapati bahwa kualitasnya belum memenuhi standar. Sterilisasi, filtrasi, maupun treatment seperti pemberian kapur dan probiotik dapat membantu meningkatkan kualitas air sebelum dan selama budidaya berlangsung agar tambak mencapai produktivitas yang diharapkan.
Catat dan Pantau Kualitas Air di JALA App
Mencatat dan memantau kualitas air harian selama budidaya juga sangat penting. Dengan mencatat dan memantau, Anda bisa mengidentifikasi kondisi air dan menentukan perlakuan yang tepat.
Untuk itu, JALA App siap #HadirMembantu Anda mencatat, memantau, dan memahami kondisi budidaya secara praktis! Mulai sekarang di app.jala.tech atau download aplikasinya di Google Play Store atau App Store.
Sumber:
Setyawan, Arief Rahmat, Setyawan Purnama, and Sudarmadji Sudarmadji. "Analisis Kesesuaian Air Sumber untuk Budidaya Udang di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo." Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 23.1 (2021): 25-30.