
Sistem nursery pond atau two step adalah sistem budi daya udang yang menggunakan kolam transisi antara hatchery dan tambak pembesaran. Teknis dan pengelolaan sistem budi daya ini membutuhkan perhatian lebih untuk memastikan keberhasilan dan efektivitasnya.
Apa saja tips menerapkan sistem nursery pond dalam budi daya udang untuk meningkatkan potensi keberhasilannya? Simak selengkapnya pada pembahasan di bawah ini.
Tips Menerapkan Sistem Nursery Pond
Berikut tujuh (7) tips yang dapat membantu Anda dalam menerapkan sistem nursery pond di tambak udang:
1. Pilih Benur yang Berkualitas
Benur yang berkualitas adalah dasar awal keberhasilan dalam budi daya udang. Pemilihan benur yang sehat dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan daya tahan udang terhadap penyakit. Efeknya, ketergantungan pada obat-obatan dan bahan kimia dapat dikurangi sehingga budi daya lebih efisien.
Pastikan benur yang dipilih berasal dari hatchery terpercaya dan memiliki kualitas unggul, seperti ukuran yang seragam dan ketahanan yang baik terhadap penyakit. Setelah benur dimasukkan ke kolam nursery lakukan proses aklimatisasi benur, berikan waktu adaptasi yang cukup agar benur dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tanpa stres.
Baca juga: 9 Ciri Benur Udang Vaname yang Bagus dan yang Kurang Baik
2. Pilih Lokasi yang Tepat untuk Kolam Nursery
Saat ini, terdapat beberapa model konstruksi kolam nursery, contohnya sistem konikel, waring, dan bulat. Ukuran kolam nursery biasanya lebih kecil dibandingkan kolam pembesaran (grow-out pond), dengan ukuran sekitar 0,5-1 hektar untuk memudahkan pengelolaan kualitas air, pakan, dan sanitasi.
Sebaiknya pilih lokasi kolam yang jauh dari sumber polusi dan gangguan eksternal serta memiliki pasokan air bersih dengan kualitas yang stabil dan mudah dijaga. Pastikan juga lokasi memiliki akses listrik yang baik untuk pengoperasian aerator, pompa, dan peralatan lainnya.
3. Lakukan Kontrol Kualitas Air secara Ketat
Menjaga kualitas air sangat penting mengingat benur masih rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan. Untuk itu, pengelolaan kualitas air yang baik sangat penting selama masa pemeliharaan di kolam nursery.
Pastikan kadar oksigen terlarut (DO) di kolam nursery selalu optimal, yaitu tidak kurang dari 4 ppm. Begitu juga dengan pH (7,8-8,5), salinitas (15-30 ppt), dan suhu (28-32°C). Kontrol secara berkala demi menjaga kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan benur.
Anda juga dapat menggunakan sistem filtrasi untuk menghindari akumulasi bahan organik yang bisa memicu pertumbuhan patogen, seperti Vibrio. Sistem filtrasi yang baik, seperti biofilter, dapat mengurangi amonia, nitrit, dan bahan organik di air.
4. Lakukan Manajemen Pakan secara Efisien
Manajemen pakan yang efisien penting untuk memaksimalkan pertumbuhan benur udang, mengurangi pemborosan pakan, dan menjaga kualitas air. Sebab, benur di kolam nursery masih sensitif terhadap perubahan kualitas air sehingga pakan yang mengendap dapat meningkatkan kandungan bahan organik dan merusak kualitas air.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan manajemen pakan:
- Penentuan jumlah pakan yang tepat. Benur membutuhkan pakan berkualitas tinggi pada tahap ini. Gunakan pakan dengan kandungan nutrisi yang sesuai agar pertumbuhan benur optimal.
- Frekuensi pemberian pakan. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan beberapa kali sehari dengan porsi yang terkontrol. Pastikan tidak ada pakan yang tersisa untuk menghindari penumpukan bahan organik di air.
- Pemberian pakan yang terukur dan terdistribusi merata. Pakan harus diberikan secara merata di seluruh kolam untuk memastikan semua benur mendapatkan akses yang cukup ke pakan.
5. Lakukan Pengendalian Penyakit dengan Baik
Benur yang dipelihara di kolam nursery sangat rentan terhadap infeksi penyakit, terutama pada fase awal kehidupannya. Kualitas air yang buruk, stres akibat kondisi lingkungan yang tidak stabil, serta kontaminasi patogen dapat memperburuk kesehatan benur udang dan menghambat pertumbuhannya.
Langkah pengendalian penyakit udang di kolam nursery ini meliputi
- Pergantian air. Kolam nursery harus selalu bebas dari kontaminasi. Lakukan sanitasi secara rutin dan pastikan air yang masuk ke dalam kolam bebas dari patogen.
- Pemantauan kesehatan benur. Lakukan pengamatan secara berkala terhadap kondisi benur. Jika ada benur yang sakit atau terinfeksi, segera pisahkan untuk mencegah penyebaran penyakit.
- Kontrol kualitas air. Pastikan kualitas air tetap stabil dan tidak terjadi penurunan drastis pada parameter kualitas air. Perubahan yang cepat bisa menyebabkan stres pada benur.
6. Sesuaikan Waktu Pemeliharaan
Durasi pemeliharaan benur di kolam nursery umumnya berkisar antara 15-40 hari. Durasi yang lebih pendek berpotensi mengarah pada pertumbuhan yang tidak optimal. Setelah masa pemeliharaan di kolam nursery berakhir, pastikan benur yang dipindahkan ke kolam pembesaran berukuran seragam dan siap untuk dibesarkan.
Untuk menghindari stres, udang harus dipindahkan dengan hati-hati. Gunakan wadah yang bersih dan memiliki aerasi yang cukup untuk membawa udang dari kolam nursery ke kolam pembesaran. Pilih waktu pemindahan yang tepat juga, misalnya pada pagi hari atau sore hari ketika suhu lebih stabil dan kadar oksigen lebih tinggi.
7. Evaluasi Performa Kolam Nursery
Lakukan evaluasi performa kolam nursery secara berkala, baik dari segi kesehatan udang, pertumbuhan, maupun penggunaan sumber daya (pakan, air, listrik). Dengan demikian, Anda akan mendapat gambaran apakah sistem ini sudah efektif.
Kesimpulan
Budi daya dengan sistem nursery pond memang membutuhkan perhatian ekstra. Namun, bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Untuk meningkatkan potensi keberhasilannya, Anda bisa menerapkan tips berikut:
- Pilih benur yang berkualitas
- Pilih lokasi yang tepat untuk kolam nursery
- Lakukan kontrol kualitas air secara ketat
- Lakukan manajemen pakan secara efisien
- Lakukan pengendalian penyakit dengan baik
- Sesuaikan waktu pemeliharaan
- Evaluasi performa kolam nursery
Untuk memudahkan Anda dalam mengevaluasi, sebaiknya catat kondisi udang, kualitas air kolam, dan pemberian pakan atau perlakuan setiap hari. Anda bisa mencatatnya di JALA App, aplikasi manajemen tambak udang yang praktis.
Selain mengakomodasi pencatatan, JALA App juga memungkinkan Anda memantau kondisi budi daya secara real time kapan saja, di mana saja. Dari catatan Anda, JALA App akan menampilkan grafik yang dapat Anda gunakan untuk membantu analisis.
Tertarik menggunakan JALA App? Akses di app.jala.tech dan unduh aplikasi mobile-nya di Google Play Store atau App Store.