Penyakit Udang

Melindungi Industri Udang Indonesia dari Ancaman Penyakit Bintik Putih di Tahun 2025 dan Seterusnya

Genics
Genics
13 Oktober 2024
Bagikan artikel
Cover - WSSV Genics.webp

Industri udang menghadapi berbagai ancaman patogen seperti EHP, AHPND, IMNV, dan WSSV. Namun, selama tiga dekade terakhir, Penyakit Bintik Putih (WSD yang disebabkan oleh WSSV) adalah salah satu yang paling umum dan mematikan bagi akuakultur secara global. Industri udang Indonesia, salah satu yang terbesar dan terpenting di dunia, tidak lepas dari ancaman WSD, sehingga pencegahan harus menjadi prioritas bagi industri akuakultur.

Daftar Isi
Artikel Terkait

Memahami WSSV

White Spot Syndrome Virus (WSSV) adalah virus yang sangat menular yang menimbulkan ancaman signifikan terhadap budidaya udang. WSSV termasuk dalam famili Nimaviridae dan merupakan agen penyebab Penyakit Bintik Putih (Dey et al. 2020). Virus ini dapat menyebabkan tingkat kematian yang sangat tinggi, mencapai 100% pada populasi udang yang terinfeksi hanya dalam waktu 3 hingga 10 hari setelah timbulnya gejala klinis, serta menyebabkan bintik putih yang terlihat jelas pada kulit udang. Petambak udang perlu terus waspada karena wabah skala kecil sekalipun dapat menyebabkan kerugian produksi dalam waktu singkat.

Risiko wabah WSSV meningkat selama musim hujan, musim peralihan, serta bulan-bulan yang lebih dingin karena pada saat tersebut perubahan lingkungan secara tiba-tiba dapat membuat udang lebih rentan terhadap patogen.

Pelajari lebih lanjut tentang Virus Sindrom Bintik Putih di Panduan Patogen Genics

Biosekuriti: Kunci Pencegahan

Penerapan langkah-langkah biosekuriti yang ketat untuk melindungi tambak dari WSSV adalah kunci untuk menjaga agar industri udang Indonesia tetap berkembang. Dengan peningkatan produksi udang sebagai salah satu fokus pemerintah Indonesia, petambak perlu berjaga-jaga untuk mencegah penyebaran WSSV di area tambak.

Risiko yang Muncul

Risiko WSSV dapat dipahami dengan menyadari bahwa patogen tersebut memiliki vektor yang dapat menyebar secara luas. Patogen ini juga dapat bertahan dengan baik dalam populasi krustasea liar dan spesies akuatik lainnya. Petambak perlu memahami bahwa ukuran yang kecil dari vektor penyakit ini membuatnya dapat memasuki air sumber maupun air kolam budidaya dengan mudah.

banner-cta-jala-app.png

Memperkuat biosekuriti, memastikan sistem pengolahan air berfungsi dengan baik, menjaga kondisi tambak yang optimal, dan memantau kesehatan udang secara teratur dengan alat yang sesuai dengan tujuan serta sampling rutin adalah kunci untuk mencegah WSSV, menjaga kesehatan udang, dan meningkatkan produktivitas tambak.

Perilaku Panas dan Pendekatan Manajemen Baru yang Potensial

Gradien suhu dalam zona produksi dapat membantu mengurangi dampak WSSV. Penelitian skala laboratorium terbaru dari Rakhshaninejad, Zheng, dan Nauwynck pada tahun 2023 telah menyoroti potensi "perilaku panas" sebagai mekanisme pertahanan alami bagi udang L. vannamei yang terinfeksi WSSV. Penelitian tersebut menemukan bahwa udang secara aktif bergerak ke arah air yang lebih hangat saat terpapar WSSV, sehingga dapat secara signifikan mengurangi tingkat kematian dibandingkan dengan udang yang dipelihara di lingkungan bersuhu tetap.

Udang yang dibudidayakan dalam sistem dengan gradien suhu memiliki tingkat kematian 28%, jauh lebih rendah daripada udang yang dipelihara pada suhu yang stabil di 27°C, yang mencapai angka kematian 94%. Hal ini menunjukkan bahwa mengembangkan protokol pengelolaan baru seperti menerapkan gradien termal yang terkendali di kolam yang terinfeksi dapat membantu mengurangi tingkat kematian dan dampak WSSV. Temuan ini menunjukkan adanya potensi untuk memanfaatkan perilaku alami udang untuk meningkatkan ketahanan terhadap virus ini.

Dengan berfokus pada pencegahan, deteksi dini, dan intervensi dini, Indonesia dapat menjaga industri udangnya untuk memperkuat posisinya sebagai eksportir udang berkualitas tinggi.

Tentang Genics

Genics adalah perusahaan bioteknologi asal Australia yang berfokus pada pengembangan layanan deteksi patogen dini dan program pembiakan paling maju di dunia, yang mendukung tujuan keamanan pangan global dan langkah-langkah biosekuriti. Produk deteksi patogen milik Genics, Shrimp MultiPath™, adalah alat deteksi patogen paling lengkap di dunia untuk budidaya udang yang menawarkan akurasi dan kecepatan tinggi. Beroperasi di lebih dari 50 negara, Genics menggabungkan teknologi mutakhir, penelitian ilmiah ketat, dan kemitraan dengan pemimpin global seperti CSIRO dan Weatherbys Scientific untuk memberikan deteksi penyakit dini dan analisis genetik terlengkap untuk udang.

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.