
Penyakit myo atau Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) merupakan virus yang menyerang jaringan otot lurik udang, menyebabkan kerusakan otot dan kematian yang berlangsung secara perlahan dalam waktu sekitar 9-13 hari setelah infeksi. Di Indonesia, penyakit Myo pada udang pertama kali ditemukan di Situbondo, Jawa Timur, pada tahun 2006.
Kerugian ekonomi akibat penyakit myo bisa sangat besar, selain mengakibatkan kematian massal pada udang, kualitas daging udang yang terinfeksi myo juga bisa menurun drastis, sehingga sulit dipasarkan. Udang dengan otot yang buram memiliki nilai jual rendah dan sering ditolak oleh pasar ekspor.
Lalu, bagaimana gejala, penyebab, dan cara mencegah agar udang tidak terkena penyakit myo ini? Temukan penjelasannya pada artikel berikut!
Gejala dan Tanda Klinis Myo
Udang yang terinfeksi myo biasanya menunjukkan perubahan warna pada ototnya, terutama pada bagian abdomen yang menjadi putih pucat atau buram. Perubahan ini sering kali disertai dengan gejala lain seperti penurunan nafsu makan, aktivitas berenang yang lemah atau lambat, pembengkakan pada jaringan otot, dan tingkat kematian yang tinggi.
Pada kasus yang parah, seluruh otot udang dapat berubah warna menjadi putih keabu-abuan, menandakan kerusakan jaringan yang luas.
Penyebab Terjadinya Myo
Penyakit myo dapat menyerang udang di tambak, biasanya diakibatkan oleh:
- Terinfeksi oleh virus IMNV yang masuk ke dalam tubuh udang akibat kontak langsung, melalui air kolam yang terkontaminasi, atau peralatan tambak yang tidak steril.
- Stres lingkungan akibat fluktuasi suhu, salinitas, dan kualitas air yang buruk.
- Cedera fisik atau saat udang terluka lebih rentan terkena myo.
- Infeksi sekunder karena bakteri oportunistik seperti Vibrio spp.
- Nutrisi yang tidak seimbang seperti kekurangan nutrisi esensial, terutama asam amino dan mineral yang dapat melemahkan daya tahan tubuh udang.