Cacing Polychaeta atau cacing laut berperan penting dalam budidaya udang, khususnya sebagai komponen makanan untuk indukan. Sebagai pakan hidup, cacing jenis Polychaeta seperti cacing wawo, cacing pasir, dan cacing sorong bermanfaat untuk meningkatkan pematangan indukan, yang menghasilkan peningkatan produksi benur dan populasi udang yang lebih sehat. Namun, petambak perlu memastikan bahwa cacing Polychaeta berasal dari sumber yang jelas untuk meningkatkan keamanan praktik budidaya, khususnya dari segi biosekuriti, demi mewujudkan produktivitas dan keberlanjutan jangka panjang di tambak.
Mengenal Risiko Patogen pada Cacing Polychaetea
Cacing Polychaeta berperan sebagai filter alami untuk unsur hara dari pasir dan lumpur dalam ekosistem laut. Meski bermanfaat, karakteristik ini membuat mereka mudah terpapar mikroorganisme, termasuk patogen udang seperti Enterocytozoon hepatopenaei (EHP) serta spesies Vibrio. Walaupun dampaknya tidak langsung terlihat, penting untuk memastikan bahwa cacing Polychaeta yang digunakan dalam budidaya udang aman dan bebas patogen.
EHP sendiri merupakan parasit jenis mikrosporidia yang memiliki ketahanan tinggi dan berbahaya bagi udang. Riset telah menunjukkan bahwa patogen ini dapat ditemukan pada sistem pencernaan beberapa cacing Polychaeta dari daerah tertentu. Lingkungan asal Polychaeta menentukan profil patogennya.
Misalnya, 22% cacing Polychaeta yang diambil langsung dari daerah budidaya udang positif EHP, tetapi hanya 3% cacing Polychaeta yang ditangkap dari alam liar positif EHP (Krishnan et. al. 2021). Hal ini menegaskan pentingnya memilih sumber Polychaeta dengan hati-hati, menghindari patogen untuk meningkatkan biosekuriti, sekaligus memberikan pakan alami yang bernutrisi. Jika memungkinkan, pilih cacing Polychaeta bersertifikasi bebas patogen (SPF) yang dibudidayakan dengan biosekuriti ketat.
EHP bukan satu-satunya patogen yang perlu diwaspadai dari cacing laut. Patogen lain seperti Vibrio spp. juga dapat ditemukan pada sistem pencernaan cacing Polychaeta tangkapan. Memahami dinamika ini membantu petambak mengambil keputusan dan langkah terbaik untuk menghindari masuknya patogen ke lingkungan tambak mereka.
Mendapatkan Polychaeta dari Sumber Terpercaya
Cacing Polychaeta dari sumber lokal banyak digunakan karena ketersediaan, harga yang terjangkau, serta perannya dalam meningkatkan pematangan indukan. Untuk memaksimalkan manfaat serta meminimalisir kekhawatiran terkait patogen, penting untuk memilih sumber yang terpercaya dan lingkungan yang terkontrol.
Penggunaan cacing Polychaeta specific pathogen free (SPF) adalah salah satu strategi paling efektif untuk memastikan kesehatan dan produktivitas tambak udang. Cacing SPF dibudidayakan dalam kondisi yang terjaga sehingga kualitasnya lebih konsisten dan terpercaya. Pilihan ini akan mendukung biosekuriti dan mengurangi risiko tanpa mengorbankan nilai nutrisi dari cacing tersebut.
Beberapa petambak juga memilih membudidayakan cacing Polychaeta sendiri karena dapat mengendalikan lingkungan dan pakan yang diberikan dengan lebih ketat, serta mendukung praktik berkelanjutan. Walaupun lebih mahal dan memakan waktu, cara ini memberikan manfaat jangka panjang dengan menciptakan sistem yang mandiri dan dapat dilakukan di fasilitas tertutup dengan biosekuriti tinggi.
Langkah Biosekuriti untuk Meningkatkan Kesehatan Udang
Peran cacing Polychaeta dalam budidaya udang menunjukkan pentingnya manajemen proaktif. Pengujian terhadap cacing tersebut menjadi cara yang sangat baik untuk mengetahui keberadaan patogen sebelum digunakan sebagai pakan. Meskipun pengujian ini sulit dilakukan karena perlu disesuaikan dengan jadwal pemberian pakan, langkah ini dapat membuat petambak lebih tenang, khususnya jika mendapatkan cacing Polychaeta dari penjual lokal. Mengombinasikan pengujian dengan pengolahan air dan pemantauan rutin dapat meningkatkan biosekuriti, mengurangi risiko penyakit dan menjaga lingkungan budidaya.
Mengingat bahwa kualitas air merupakan bagian yang sangat penting dalam budidaya udang, mengecek kualitas dan memberi perlakuan terhadap air yang diperoleh dari sumber eksternal, khususnya dari area pengambilan Polychaeta, memberi jaminan lebih bagi petambak. Strategi ini tidak hanya mengurangi risiko yang ada, tapi juga menciptakan lingkungan hidup yang lebih stabil untuk udang.
Menggunakan Cacing Polychaeta Bebas Patogen
Industri udang terus berkembang dengan kemunculan pendekatan inovatif dalam mengelola saprotam budidaya. Dengan semakin banyaknya petambak yang berusaha mendapatkan cacing Polychaeta bebas patogen dan mencoba program pembiakkan di tempat sendiri, industri udang memiliki peluang sukses yang semakin besar. Dengan berfokus pada solusi yang mengombinasikan efisiensi dan kesadaran akan lingkungan, petambak udang dapat meningkatkan produktivitas dan menjaga kesehatan udang mereka.
Cacing Polychaeta tetap menjadi bagian penting dari budidaya udang, dengan memegang peran penting sebagai pakan indukan. Dengan mencari sumber yang terpercaya dan menerapkan praktik yang bertanggung jawab, petambak dapat memaksimalkan potensi cacing ini sebagai sumber nutrisi sekaligus mendukung kesehatan dan ketahanan populasi udangnya.
Berbudidaya dengan Lebih Percaya Diri
Audit biosekuriti sangat bermanfaat bagi petambak udang untuk mengoptimalkan pengujian saprotam dan memantau kesehatan udang. Dengan mengidentifikasi berbagai risiko yang ada, termasuk pada cacing Polychaeta yang digunakan, audit ini mendukung manajemen tambak yang lebih baik. Layanan yang disediakan oleh Genics memberikan diagnosis mutakhir dan rekomendasi bermanfaat bagi petambak dalam memperkuat biosekuriti dan keberlanjutan tambak.
Manfaat cacing Polychaeta dalam budidaya udang menunjukkan peluang yang lebih besar bagi industri udang, khususnya di Indonesia, untuk mengadopsi praktik terbaik dan inovasi. Petambak yang menerapkan strategi ini akan lebih percaya diri dengan produktivitas tambak mereka, mewujudkan biosekuriti, serta berkontribusi terhadap perkembangan akuakultur. Dengan riset, kolaborasi, dan komitmen terhadap kualitas, masa depan budidaya udang Indonesia akan semakin menjanjikan.
Referensi
Krishnan, A.N. et al. (2021) ‘Polychaete worm - a passive carrier for Enterocytozoon hepatopenaei in shrimp’, Aquaculture, 545, p. 737187. doi:10.1016/j.aquaculture.2021.737187.