
Tantangan krusial yang sering dialami petambak dalam budi daya udang adalah air yang berwarna pekat. Air tambak yang pekat atau keruh sering kali menjadi tanda bahwa kualitas lingkungan budi daya udang sedang tidak optimal. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu stres, menurunkan nafsu makan udang, memperlambat pertumbuhan, bahkan menyebabkan kematian massal. Maka dari itu, penting bagi petambak untuk memahami penyebab dan cara mengatasi air pekat sejak dini.
Bagaimana tanda air pekat yang tidak optimal dan cara mengatasinya? Temukan pembahasannya pada artikel berikut!
Penyebab Air Tambak Berwarna Pekat
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan air tambak terlihat lebih pekat, antara lain:
- Kepadatan plankton yang berlebih, terutama fitoplankton seperti Chaetoceros atau Oscillatoria yang bisa membuat air berwarna hijau pekat atau biru kehijauan.
- Amonia tinggi akibat dari pakan yang berlebihan dan sisa metabolisme udang.
- Lumpur yang teraduk karena aktivitas udang atau kurangnya pengelolaan dasar tambak.
- Kurangnya sirkulasi air, terutama di tambak tradisional tanpa kincir atau sistem aerasi mekanis.
Strategi Mengatasi Air Tambak yang Pekat Secara Efektif
Agar masalah air tambak yang pekat tidak berlarut, berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan dengan tepat: