Tips Budidaya

Cara Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal, Hemat & Praktis!

Kalyca Krisandini
Kalyca Krisandini
23 Januari 2024
Bagikan artikel
Cover - Cara Budidaya Udang di Kolam Terpal.webp

Budidaya udang semakin populer karena potensi dan permintaan pasar yang besar. Udang memiliki nilai ekonomi tinggi baik di pasar lokal maupun ekspor.

Tak heran kini semakin banyak orang yang ingin memulai usaha budidaya udang, salah satunya dengan mempelajari cara budidaya udang vaname di kolam terpal kecil. Dengan memanfaatkan lahan yang terbatas, kolam terpal dapat menjadi alternatif media budidaya yang praktis dan lebih murah.

Selain praktis dan murah, apa lagi keunggulan kolam terpal dan bagaimana cara budidaya udang di kolam terpal? Simak selengkapnya pada pemaparan di bawah ini.

Apa Keunggulan Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal?

Kolam terpal memiliki beberapa keunggulan baik secara material maupun finansial yang bisa menjadi pertimbangan petambak. Berikut beberapa manfaat kolam terpal bagi petambak udang:

Harga terjangkau

Harga kolam terpal dapat dikatakan lebih terjangkau dibandingkan konstruksi beton. Ini membuat beberapa petambak dengan modal yang sedikit bisa menjadikan kolam terpal sebagai pilihan untuk menjalankan budidaya.

Pembangunan cepat

Kolam terpal umumnya dapat dipasang dengan cepat dan tidak membutuhkan konstruksi yang terlalu kompleks. Dengan demikian, petambak bisa segera memulai budidaya tanpa menunggu waktu yang lama untuk konstruksi kolam.

Mudah dibersihkan

Konstruksi dan permukaan kolam terpal memungkinkan petambak untuk membersihkannya dengan mudah pada peralihan siklus. Keunggulan ini akan memudahkan kerja petambak serta mencegah munculnya bakteri yang memengaruhi kesehatan udang.

Mudah dibongkar pasang

Keunggulan yang satu ini dapat diterapkan bagi kolam terpal yang terbuat dari rangka besi dan terletak di atas permukaan tanah. Jika terjadi kendala yang mengharuskan lokasi budidaya dipindah, kolam terpal memungkinkan petambak untuk melakukannya dengan mudah.

Jika dibandingkan dengan jenis kolam lainnya seperti kolam semen atau kolam tanah, kolam terpal bisa dikatakan lebih ekonomis. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat kolam terpal tidak sebanyak kolam semen. Kolam tanah juga sebenarnya ekonomis, tetapi udang berisiko lebih mudah terserang hama dan penyakit.

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat akan memilih menggunakan kolam terpal. Karena terbuat dari terpal, jenis kolam ini rawan bocor apabila terpal yang digunakan bukan terpal yang berkualitas tinggi. Kolam terpal juga mudah lembap sehingga harus lebih diwaspadai ketika musim hujan.

Langkah-Langkah Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal

Sebelum Anda mulai berbudidaya dengan media satu ini, ada baiknya Anda mengetahui langkah-langkah prosesnya. Berikut cara budidaya udang di kolam terpal:

1. Siapkan Lokasi Kolam

Langkah pertama dalam cara berbudidaya udang vaname di kolam terpal adalah memilih lokasi. Karena tidak memakan banyak ruang, Anda dapat menempatkan kolam terpal tidak hanya di lahan kosong saja, melainkan juga bisa di halaman belakang rumah.

Saat memilih lokasi, pastikan lokasi tersebut dekat dengan sumber air dan lingkungan sekitarnya tidak tercemar limbah. Kolam yang terletak di dekat air sumber akan memudahkan proses penambahan dan pergantian air. Pastikan juga terdapat area untuk mengakomodir pembuangan air dan pengolahan hasil buangan tambak.

2. Bangun Kolam Terpal

Saat membangun kolam, pilih bahan material dasar yang kokoh untuk mencegah kebocoran atau kerusakan. Anda dapat menggunakan rangka baja supaya volume air tertampung dengan baik.

Ada 2 bentuk desain kolam yang dapat Anda gunakan, yaitu kolam kotak dan kolam bundar. Kolam kotak dapat Anda susun berjajar untuk menghemat tempat, tetapi sudut mati yang ada di kolam kotak dapat membuat lumpur kurang tersentralisasi. Sebaliknya, kolam bundar memungkinkan proses aerasi yang lebih mudah, tetapi tidak dapat disusun berdempetan.

Selain bentuk, kolam terpal juga dibedakan berdasarkan letak konstruksinya, yaitu di atas dan di bawah tanah. Kolam di bawah tanah dibuat dengan cara menggali tanah sesuai kebutuhan volume kolam, sedangkan kolam di atas permukaan tanah dibuat di area yang lebih tinggi dari permukaan tanah tambak.

Selengkapnya, berikut langkah membangun kolam terpal di atas permukaan tanah menurut Setyowati, dkk (2023):

  1. Bersihkan area yang akan digunakan untuk membangun kolam dari batu dan benda tajam lainnya.
  2. Ratakan tanah kolam dan buat menjadi lebih tinggi daripada area tanah sekitarnya.
  3. Buka rangka kolam dan sesuaikan diameter atau luasnya sesuai kebutuhan.
  4. Ikat ujung rangka satu sama lain menggunakan kawat.
  5. Pasang saluran outlet di tengah kolam terpal dan hubungkan dengan pipa outlet di luar kolam untuk membuang air.
  6. Lapisi bagian atas pipa dengan semen.
  7. Setelah semen kering, mulai pasang terpal.

Sementara itu, berikut langkah membangun kolam terpal di bawah tanah:

  1. Buat denah kolam dan tentukan ukuran dan volume kolam, misalnya 2x3x1 meter.
  2. Tancapkan pasak bambu dengan melingkari petakan kolam.
  3. Gali tanah menggunakan cangkul untuk membuat lubang.
  4. Buat saluran masuk dan keluar air menggunakan pipa PVC.
  5. Pasang terpal di kolam, misalnya jika ukuran kolam 2x3x1 meter, luas terpal yang digunakan sebaiknya 4x5 meter.

3. Berantas Hama

Umumnya hama tidak memiliki dampak negatif secara langsung terhadap udang yang dibudidayakan. Namun, mereka bisa menjadi carrier bakteri atau virus penyebab penyakit udang. Oleh karena itu, pastikan area kolam terpal bebas dari hama.

Anda disarankan untuk menerapkan praktik biosekuriti. Praktik biosekuriti di kolam terpal meliputi sterilisasi kolam dan area tambak serta menyediakan tempat cuci tangan bagi tenaga kerja dan orang-orang yang mengunjungi area tambak.

4. Isi kolam dengan Air

Terkadang konstruksi kolam terpal yang masih baru meninggalkan bau plastik atau semen. Agar tidak mengganggu kenyamanan udang, sebaiknya hilangkah bau tersebut terlebih dahulu sebelum mengisi kolam dengan air. Caranya, isi kolam dengan air dan biarkan selama 1-2 minggu. Setelah bau plastik atau semen sudah tidak tercium, buang air dan isi kolam dengan air tawar baru, kemudian diamkan beberapa hari. Sesudah itu, buang air dan isi kolam dengan air untuk budidaya.

5. Tebar Benur Udang Vaname

Setelah kolam sudah diisi air dan siap digunakan, Anda bisa mulai melakukan tebar benur. Sebaiknya lakukan tebar benur saat suhu sedang rendah, misalnya saat malam atau dini hari. Benur juga harus diapungkan terlebih dahulu di dalam kantong plastik dari hatchery sebelum benar-benar dilepas di kolam. Dengan begini, benur dapat beradaptasi dengan suhu air dan udara di tambak.

Kesimpulan

Budidaya Udang Vaname di Kolam Terpal

Kolam terpal dapat menjadi salah satu pilihan bagi Anda yang ingin berbudidaya udang secara lebih hemat dan praktis. Cara berbudidaya udang vaname di kolam terpal terdiri dari 5 langkah, yaitu

  1. Menyiapkan kolam
  2. Membangun kolam
  3. Memberantas hama
  4. Mengisi kolam dengan air
  5. Menebar benur

Setelah kolam terpal siap digunakan, mulailah berbudidaya sesuai SOP yang tepat dan praktik budidaya yang berkelanjutan. Pastikan juga untuk melakukan manajemen budidaya yang tepat. Caranya dengan mencatat dan memantau kondisi budidaya secara rutin di JALA App yang siap #HadirMembantu budidaya Anda.

JALA App memungkinkan Anda untuk mencatat lebih dari 40 parameter budidaya kemudian memantau kondisi tambak dalam grafik visual. Anda dapat mengakses datanya kapan saja dan dari mana saja langsung dalam genggaman. Informasi yang disajikan di JALA App juga akan membantu Anda untuk mengambil keputusan yang lebih tepat untuk budidaya.

Mari berbudidaya dengan lebih produktif dan efisien bersama JALA App! Download sekarang di Google Play Store atau App Store.

Referensi

Benar Menebar Benur | JALA

Keuntungan Menggunakan Kolam Terpal untuk Budidaya Udang dan Ikan | Tambakmilenial.com

Pond Preparation | FAO

Setyowati, D. N., dkk (2023). Assistance for The Construction of Tarpaulin Pond for Vannamei Shrimp Cultivation to The Community of KuranjiVillage, West Lombok. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 6(1), 394–397. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v6i1.3366

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.