Tips Budidaya

Cuaca Tidak Menentu, Apa Dampaknya Bagi Petambak?

Vanessa
Vanessa
15 November 2023
Bagikan artikel
Cover - Pengaruh Cuaca.jpg

Cuaca sepanjang tahun 2023 bisa dibilang cukup tidak menentu. Musim kemarau tahun ini berlangsung lebih panjang dari biasanya, dan pada beberapa daerah baru saja berakhir pada akhir Oktober lalu. Musim hujan pun masih dimulai secara bertahap di beberapa daerah sejak awal November 2023. Menurut BMKG, selain akibat pemanasan global, dampak El Nino pun berperan penting terhadap cuaca yang tidak menentu. Puncak dampak El Nino terjadi sejak September dan fenomena ini diprediksi masih akan terus bertahan hingga tahun depan.

Budidaya udang pun turut merasakan dampak dari cuaca yang tidak menentu tersebut. Sehingga, petambak perlu memperhatikan perubahan cuaca dan suhu untuk mengambil langkah yang paling tepat untuk tambaknya.

Apa dampak cuaca panas dan dingin terhadap udang?

Cuaca sangat berkaitan dengan suhu, sedangkan suhu mempengaruhi pertumbuhan, nilai sintasan (SR), konsumsi oksigen, siklus molting, dan respon imun. Suhu yang disarankan untuk budidaya udang vaname adalah 26-32oC. Cuaca panas yang berlangsung lama sepanjang tahun ini menyebabkan naiknya suhu air di kolam udang. Saat suhu terlalu tinggi, metabolisme udang semakin cepat dan nafsu makan meningkat. Hal tersebut membuat feed conversion ratio (FCR) rentan membengkak. Pakan udang diberikan lebih banyak, namun tidak terserap karena digunakan untuk metabolisme dan aktivitas yang meningkat akibat suhu yang naik. Selain itu, udang juga menjadi lebih sensitif terhadap racun dihasilkan blue-green algae (BGA).

Bagaimana untuk daerah yang mulai memasuki musim hujan? Musim hujan suhu cenderung akan turun. Suhu rendah dapat menyebabkan udang stres hingga menyebabkan kematian, khususnya untuk udang yang sedang terjangkit Vibrio. Suhu rendah juga membuat udang lebih rentan terkena penyakit karena imunitas yang lebih lemah.

Baca juga: Pengaruh Suhu Terhadap Udang

Apa yang harus dilakukan petambak saat cuaca yang tak menentu?

Isu pemanasan global dan El Nino membuat petambak semakin perlu melakukan monitoring kondisi tambak agar selalu nyaman bagi udang. Suhu yang meningkat atau menurun memerlukan tindakan yang berbeda dari petambak. Jika suhu terlalu tinggi, petambak disarankan mengoptimalkan kincir tambak dan melakukan pergantian air jika memungkinkan. Di sisi lain, saat suhu menurun, lakukan pengecekan anco untuk melihat nafsu makan udang dan menyesuaikan pakan udang harian.

Baca juga: Tips Singkat Bertambak Udang di Musim Hujan

Cek suhu dan kualitas air dengan Baruno!

Suhu merupakan salah satu parameter penting yang perlu dimonitor secara rutin oleh petambak, khususnya saat cuaca tak menentu. Selain suhu, terdapat juga berbagai parameter kualitas air yang penting untuk dipantau, seperti pH, DO, dan salinitas. Hampir setiap upaya yang dilakukan dalam budidaya udang adalah untuk menjaga kualitas air. Kualitas air yang baik membuat udang dapat bertahan hidup, makan, dan tumbuh sehat sehingga tambak udang mendatangkan keuntungan yang diharapkan petambak.

4 WQ parameters-Baruno.png

Untuk membantu petambak memantau kualitas air, JALA menghadirkan Baruno, alat ukur kualitas air yang praktis, akurat, dan kuat. Baruno dapat mengukur 4 parameter kualitas air (pH, DO, suhu, salinitas) untuk hingga 10 kolam dalam satu kali pengukuran. Data pengukuran tersimpan di cloud JALA dan dapat dipantau kapanpun, dari mana pun menggunakan JALA App.

Melalui Baruno, JALA #HadirMembantu petambak untuk berbudidaya dengan lebih produktif berkelanjutan, khususnya menghadapi cuaca yang tak menentu. Dengan memantau suhu dan parameter kualitas air lainnya, petambak dapat mengetahui kondisi tambak dan menyesuaikannya agar menjadi lingkungan yang mendukung pertumbuhan udang. Tunggu apa lagi? Mulai gunakan Baruno untuk menyukseskan budidaya Anda!

Referensi: Pengaruh Suhu Terhadap Udang | JALA

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.