Plankton tambak udang adalah organisme air yang berukuran sangat kecil dan mudah terbawa arus. Di tahap awal pertumbuhan udang, yaitu pada tahap larva hingga post larva, peran plankton penting karena menjadi pakan alami udang.
Berdasarkan fungsinya, plankton tambak udang dikelompokkan menjadi fitoplankton atau mikroalga dan zooplankton. Fitoplankton adalah organisme autotrof yang mampu menghasilkan makanan sendiri dan memproduksi oksigen terlarut (DO). Sementara itu, zooplankton sebenarnya adalah hewan air yang berukuran sangat kecil.
Kemudian, apa saja jenis plankton tambak udang yang bermanfaat dan apa saja yang harus dihindari? Simak pembahasannya di bawah ini.
Jenis-Jenis Plankton yang Bermanfaat di Tambak Udang
Beberapa plankton tambak udang memiliki manfaat bagi pertumbuhan udang itu sendiri. Berikut adalah beberapa contoh plankton yang bermanfaat:
1. Green Algae
Green algae atau alga hijau adalah jenis fitoplankton yang mengandung klorofil dan dapat berfotosintesis. Jenis alga ini mengandung nutrisi yang cukup tinggi, di antaranya protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan asam amino. Udang memerlukan nutrisi ini untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
2. Diatom
Dalam ekosistem perairan, diatom berperan penting dalam siklus biogeokimia. Warna plankton ini coklat keemasan sehingga dinamakan juga golden brown algae. Karena perannya, diatom berkontribusi pada total produksi primer. Diatom juga menjadi indikator kualitas air tambak udang.
Jenis-Jenis Plankton yang Harus Dihindari di Tambak Udang
Tidak semua plankton di tambak udang bermanfaat. Beberapa di antaranya harus dihindari muncul secara berlebihan karena berpengaruh buruk bagi udang. Berikut penjelasan masing-masing jenisnya:
1. Blue Green Algae
Blue Green Algae (BGA) atau cyanophyta adalah jenis fitoplankton yang dapat mengapung. Kemampuan ini merupakan respon terhadap intensitas cahaya dan berpotensi menyebabkan dominasi terhadap plankton di tambak hingga mengarah pada blooming alga. Beberapa jenis BGA juga dapat menghasilkan racun dan merusak jaringan hepatopankreas udang.
2. Dinoflagellata
Dinoflagellata adalah jenis fitoplankton yang mampu menghasilkan pendaran cahaya atau bioluminescence. Beberapa genus dinoflagellata dapat memicu ledakan populasi plankton yang berbahaya. Selain itu, jika populasi dinoflagellata di tambak tinggi, terdapat indikasi bahwa tambak tersebut dalam kondisi tidak stabil dan berbahaya untuk udang.
3. Protozoa
Protozoa termasuk dalam ektoparasit yang kerap ditemui menempel pada bagian-bagian tubuh udang. Dua contoh jenisnya adalah Zoothamnium sp. yang dapat menembus karapaks udang dan mengakibatkan kerusakan di bagian dalam kulit serta Epistylis sp. yang muncul di tambak dengan kandungan bahan organik yang tinggi.
Mengapa Plankton Penting untuk Budidaya Udang?
Keberadaan plankton penting bagi budidaya udang, khususnya sebagai penunjang nutrisi dan indikator kondisi air. Pahami selengkapnya di penjelasan di bawah ini.
Pakan alami udang
Di tambak tradisional, plankton memiliki peran sangat penting sebagai sumber pakan alami udang. Plankton membantu udang mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk berkembang. Sebagai pakan alami, plankton juga memiliki keuntungan yaitu lebih ramah lingkungan.
Populasi fitoplankton dan zooplankton di tambak dapat dipertahankan melalui proses pemupukan dasar saat persiapan tambak tradisional. Menurut Utojo (2015), Anda dapat memberikan:
- Pupuk organik 400-1.000 kg/ha
- Urea 200-400 kg/ha
- SP-36 100-200 kg/ha
Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian pupuk, terutama pupuk organik, harus mengutamakan kesterilan bahannya supaya tidak memicu penyakit pada udang.
Indikator kualitas air
Plankton di tambak udang merupakan salah satu indikator kualitas air. Kehadirannya dapat menggambarkan kesuburan karakteristik tambak tersebut. Dari populasi plankton di tambak, Anda dapat mengamati kondisi kualitas air dan kecukupannya untuk mendukung pertumbuhan udang.
Kualitas air tambak udang sangat penting karena berpengaruh pada nafsu makan, proses molting, dan kekebalan udang terhadap penyakit. Plankton akan merespon saat tambak kelebihan nutrien, mengalami pengasaman, pencemaran, dan diserang predator.
Hubungan plankton dengan eutrofikasi dan blooming alga
Kualitas air dapat dipantau dengan mengidentifikasi jenis-jenis fitoplankton yang sensitif dengan keadaan eutrofikasi, seperti Skeletonema sp. dan Chroococcus sp. Ketika jenis-jenis tersebut tidak muncul atau muncul dalam jumlah yang sedikit, air tambak kemungkinan mengalami eutrofikasi (kondisi air yang mengalami pengayaan nutrien berupa nitrogen dan fosfor).
Eutrofikasi juga berpotensi mengarah pada blooming alga yang membahayakan kelangsungan hidup udang. Untuk itu, Anda perlu menjaga agar jumlah plankton di tambak cukup dan optimal bagi perkembangan udang. Penerapan budidaya dengan sistem plankton patut Anda coba dan sesuaikan dengan profil tambak.
Kesimpulan
Plankton tambak udang adalah mikroorganisme yang memiliki peran penting dalam ekosistem tambak. Plankton dapat menjadi sumber pakan alami untuk udang dan indikator kualitas air tambak.
Jenis plankton yang bermanfaat bagi tambak udang contohnya
- Green Algae
- Diatom
Namun, tidak semua plankton tambak udang bermanfaat. Ada beberapa jenis plankton yang wajib dihindari terutama jika dalam kondisi berlebihan, antara lain
- Blue Green Algae (BGA)
- Dinoflagellata
- Protozoa
Sementara itu, ketika Skeletonema sp. dan Chroococcus sp. tidak muncul, air tambak bisa jadi mengalami eutrofikasi. Eutrofikasi ini dapat mengarah pada blooming alga yang membahayakan tambak udang.
Untuk memudahkan Anda memantau populasi plankton tambak udang, Anda dapat menggunakan JALA App. Aplikasi manajemen budidaya ini #HadirMembantu dengan fitur pencatatan untuk lebih dari 40 parameter budidaya, grafik visual, dan masih banyak lagi.
Mari berbudidaya dengan produktif dan efisien dengan JALA App! Akses via JALA App versi web atau download aplikasinya di Google Play Store atau App Store.
Referensi
Utojo. (2015). Keragaman Plankton dan Kondisi Perairan Tambak Intensif dan Tradisional di Probolinggo Jawa Timur. Biosfera, 32(2), 83-97.
Widiani, J. Ambarwati, R. (2018). Identifikasi Jenis Protozoa Ektoparasit pada Udang Vaname (Penaeus vannamei) di Lahan Pertambakan Tradisional Daerah Bangil dan Glagah. LenteraBio, 7(2), 181-187.