Teknik menebar pakan ternyata juga penting diperhatikan agar pakan tidak terbuang dan dapat ditemukan oleh udang (baca Kabar Udang sebelumnya: Perilaku Makan Udang). Misalnya pada pemberian pakan secara manual, kincir dimatikan 15 menit sebelum pakan diberikan yang bertujuan agar pakan tidak langsung terbawa arus air tanpa sempat dimakan oleh udang kemudian kincir dinyalakan kembali 1 jam kemudian.Pakan yang berbentuk tepung (crumble) harus dibasahi terlebih dahulu agar tidak terbang terkena hembusan angin atau agar pakan langsung tenggelam.
Teknik pemberian pakan selain manual yaitu menggunakan autofeeder. Saat ini telah banyak tambak yang menggunakan autofeeder. Pada prinsipnya autofeeder adalah menyebar pakan menggunakan mesin, sehingga teknisi atau anak kolam tidak perlu menebar pakan secara manual keliling kolam.Pemberian pakan menggunakan automatic feeder (autofeeder) dapat menjadi solusi efisiensi pemberian pakan. Kelebihan menggunakan autofeeder adalah jumlah pakan yang diberikan merata, jarak waktu antar pemberian pakan dapat diatur dengan tepat, dan menurunkan pengeluaran untuk pekerja pemberi pakan. Ada sebuah penelitian yang dilakukan mengenai efisiensi penggunaan autofeeder dibandingkan dengan pemberian pakan secara manual. Hasilnya antara penggunaan autofeeder dan manual tidak ada perbedaan pada kualitas air (pH, DO, dan salinitas), sedangkan kadar amonia dan nitrit ketika menggunakan autofeeder justru konsentrasinya lebih rendah. Respon pertumbuhan udang ketika menggunakan autofeeder juga lebih baik, yaitu FCR lebih rendah, pertumbuhan harian (ADG), rerata berat udang (ABW), nilai sintasan (SR), dan biomassa lebih tinggi. Penggunaan teknik secara manual maupun menggunakan autofeeder adalah kebijakan dari masing-masing teknisi maupun pengelola tambak. Kedua teknik pemberian pakan ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencapai efisiensi pakan.
Referensi:
Mansyur, A., M. Mangampa, H.S. Suwoyo, B. Pantjara, dan R. Syah. 2014. Strategi Pengelolaan Pakan Pada Budi Daya Udang Vaname. Litopenaeus vannamei. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau.