Tips Budidaya

Membongkar Konsep FCR 1:1 Antara Efisiensi dan Beban Lingkungan

Rizka Sholeha
Rizka Sholeha
1 November 2025
Bagikan artikel
Cover - Manajemen Pakan.webp

Dalam budi daya udang, salah satu indikator yang sering dijadikan acuan utama keberhasilan adalah rasio konversi pakan atau Feed Conversion Ratio (FCR). Banyak petambak atau praktisi akuakultur melihat angka 1:1 yang secara sederhana berarti setiap 1 kg pakan menghasilkan 1 kg udang sebagai pencapaian yang sangat baik. Tapi ketika ditelusuri lebih dalam, logika ini ternyata menyederhanakan realitas biologis dan ekologis yang jauh lebih kompleks.

Artikel ini akan mengupas bagaimana FCR 1:1 tidak bisa dijadikan patokan keberhasilan budi daya sepenuhnya dan ada apa saja faktor lain yang harus diketahui.

Daftar Isi
Artikel Terkait

Alasan Mengapa FCR 1:1 Tidak Selalu Jadi Tolok Ukur Pertumbuhan Udang

1. Kandungan air dalam pakan

Ketika FCR 1:1 diterapkan pada 30 ton pakan yang ditebar maka akan menghasilkan 30 ton udang, ternyata tidak 100% nutrisi pada pakan diserap oleh udang sepenuhnya. Pelet udang umumnya mengandung 9-10% kadar air, artinya sekitar 3 ton pada pakan tersebut hanyalah air, sementara 27 ton sisanya berupa bahan kering yang terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat.

Login untuk Baca Artikel Selengkapnya
Gunakan akun Jala Anda untuk membaca artikel ini. Jika Anda belum memiliki akun, silakan daftar di Jala App.
Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.