Menjalankan bisnis tentunya berorientasi pada keuntungan. Bisnis tambak udang menawarkan keuntungan tinggi, sebanding dengan biaya operasional dan juga risiko yang juga tinggi.
Sebelum memulai budidaya, Anda harus menetapkan modal tambak udang dan pengeluaran untuk kebutuhan budidaya, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, tersier, dan seterusnya. Anggaran tersebut akan menjadi pedoman jumlah minimal yang harus disiapkan. Selain itu, Anda juga menyiapkan dana darurat dan asuransi jika perlu.
Baca juga: Bisnis Tambak Udang Sebuah Investasi
Berapa modal tambak udang dan bagaimana potensi keuntungannya? Simak selengkapnya di artikel berikut!
Bagaimana Potensi Bisnis Tambak Udang Vaname?
Budidaya udang adalah bisnis dengan prospek yang baik. Mengingat Indonesia adalah negara dengan garis pantai kedua terpanjang di dunia, potensi untuk melakukan bisnis budidaya udang cukup besar. Pada tahun 2023, Indonesia menduduki peringkat ke-5 sebagai negara produsen udang terbanyak di dunia setelah Ekuador, China, India, dan Vietnam.
Selain itu, beberapa kelebihan dari bisnis tambak udang vaname adalah:
- Mudah dibudidayakan karena mampu beradaptasi dengan mudah di lingkungan
- Masa panen yang cepat, sekitar 3 bulan saja
- Kelangsungan hidup yang tinggi dengan perawatan yang benar
Berapa Modal Awal Bisnis Budidaya Udang?
Untuk memulai bisnis budidaya udang, calon petambak perlu terlebih dahulu menghitung modal tambak udang yang dibutuhkan. Biaya yang dibutuhkan dapat dibagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap meliputi lahan, aset, dan gaji, sedangkan biaya variabel atau biaya tidak tetap meliputi pakan, saprotam, dan energi.
Untuk menghitung modal tambak udang dibutuhkan Rencana Anggaran Biaya atau RAB. RAB tambak udang vaname dapat dibedakan berdasarkan tingkat intensitas budidayanya, mulai dari tradisional atau ekstensif, semi intensif, intensif, hingga supra intensif.
RAB Tambak Udang Sistem Tradisional
Tambak udang tradisional ekstensif menerapkan padat tebar rendah, yaitu <50 PL/m² dengan luas tambak dalam satu petak sekitar 3-10 ha/petak. Karena padat tebarnya rendah, teknik pengelolaannya cenderung lebih sederhana dan biaya yang dikeluarkan lebih rendah. Berikut estimasi RAB tambak udang sistem tradisional:
RAB Tambak Udang Sistem Semi Intensif
Tambak udang semi intensif memiliki padat tebar <100 PL/m² dengan luas tambak dalam satu petak antara 1-3 ha/petak. Pengelolaannya lebih kompleks dibandingkan tambak udang tradisional. Berikut estimasi RAB tambak udang sistem semi intensif:
RAB Tambak Udang Sistem Intensif
Tambak intensif memiliki padat tebar yang tinggi, yaitu sekitar >100 PL/m² dengan luas tambak dalam satu petak sebesar 0,2-0,5 ha/petak. Dalam pengelolaannya juga membutuhkan modal yang lebih besar karena tingkat pengelolaan yang lebih rumit. Berikut estimasi RAB tambak udang sistem intensif:
RAB Tambak Udang Sistem Supra Intensif
Tambak udang supra intensif adalah tambak dengan padat tebar paling tinggi, yaitu >200 PL/m². Pengelolaan tambak jenis ini juga memerlukan modal yang paling besar karena kebutuhan yang lebih banyak. Berikut estimasi RAB tambak udang sistem intensif:
Berapa Potensi Keuntungan Tambak Udang Vaname?
Secara umum, potensi keuntungan tambak udang vaname cukup besar. Sebagai estimasi, keuntungan yang didapat berkisar di 35-45% dari biaya yang dikeluarkan. Berikut tabel estimasi potensi keuntungan tambak udang vaname:
Bagaimana Cara Mengelola Keuangan Tambak Udang dengan Baik?
Saat mengoperasikan bisnis tambak udang, selain harus menguasai teknis budidaya, petambak juga harus memahami manajemen keuangan. Salah satu kuncinya yaitu pencatatan keuangan.
Mencatat keuangan adalah rutinitas penting, termasuk dalam budidaya udang. Catatan mempermudah Anda dalam melakukan pembukuan, memantau arus kas, evaluasi siklus budidaya, dan perencanaan siklus budidaya berikutnya.
1. Catat keuangan tambak secara rutin
Semua jenis dan nominal transaksi itu penting. Catat setiap transaksi apapun jenisnya secara rutin, baik pemasukan dan pengeluaran, karena tidak ada transaksi yang sepele.
Untuk membantu Anda memantau keuangan tambak, Anda dapat menggunakan fitur monitor biaya budidaya dari JALA App. Fitur ini tersedia secara gratis di JALA App versi mobile.
Cukup catatkan harga pakan, total tebar aktual saat memulai siklus, dan data pemberian pakan aktual harian secara rutin untuk mendapat informasi biaya pakan, estimasi biaya produksi, potensi pendapatan, hingga estimasi harga pokok produksi (HPP) untuk mempermudah pengaturan keuangan.
2. Jadikan pembukuan sebagai kontrol
Jadikan RAB tambak udang Anda pedoman, kemudian kontrol realisasinya untuk menentukan jenis pengeluaran yang merupakan kebutuhan atau insidental. Kontrol juga dilakukan dengan melihat pengeluaran dan pemasukan terbesar, kondisi laba-rugi, dan kategori produk dengan ongkos tertinggi.
Kemudian, bandingkan dengan pantau saldo, hutang, dan piutang terkini untuk menjaga keseimbangan kondisi keuangan tambak. Dengan menggunakan fitur keuangan di JALA App, Anda dapat melakukan pembukuan tambak dengan lebih rinci dan terorganisir.
3. Pantau kondisi keuangan secara detail
Pantau kondisi terkini seperti saldo, kondisi laba/rugi, utang/piutang jatuh tempo, dan proporsi pengeluaran atau pemasukan.
Di fitur keuangan JALA App, Anda juga dapat menerapkan filter transaksi. Filter sangat berguna terutama jika tambak memiliki jumlah kolam yang banyak, dan setiap pengeluaran ditujukan spesifik untuk operasional masing-masing kolam. Filter juga dapat digunakan untuk menyaring sumber dana yang digunakan, yaitu dari kas, rekening bank, atau giro.
Monitor dan evaluasi berkala keuangan budidaya juga dapat dilakukan melalui laporan keuangan yang dapat dilihat selama budidaya masih berlangsung atau saat budidaya telah usai melalui web atau unduh laporan. Laporan keuangan dibagi menjadi laporan neraca, arus kas, dan laba rugi. Pilih bulan dan tahun untuk menyaring keuangan berdasarkan waktu tertentu.
Kesimpulan
Budidaya udang adalah bisnis dengan prospek yang baik. Sebelum memulai budidaya udang, calon petambak perlu memperhitungkan modal tambak udang melalui RAB yang jelas berdasarkan sistem budidaya yang dipilih.
Selama menjalankan budidaya, petambak perlu mencatat keuangan secara detail. JALA App #HadirMembantu dengan fitur monitor biaya budidaya di versi mobile maupun fitur keuangan lengkap khusus pengguna Siklus PRO.
Semua jenis pencatatan dan laporan yang dihasilkan melalui sistem pencatatan JALA App juga sudah mengacu pada standar akuntansi. Semudah itu, sekeren itu! Upgrade sekarang ke Siklus Pro!