Budidaya udang sangat bergantung pada adanya plankton di air tambak. Plankton mempunyai peranan penting di sepanjang budidaya udang, karena berfungsi sebagai sumber pakan alami bagi udang serta penyangga bagi sinar matahari.
Salah satu cara bagi petambak untuk memastikan pertumbuhan plankton di tambak udang adalah dengan menggunakan pupuk. Apa saja jenis pupuk untuk menumbuhkan plankton dalam tambak? Simak penjelasannya di artikel kali ini!
Mengapa Anda Perlu Memanfaatkan Plankton di Tambak Udang?
Plankton, khususnya fitoplankton, adalah salah satu faktor penentu kualitas air dalam budidaya. Hal ini berkaitan dengan peranan plankton sebagai produsen utama di perairan dan pakan alami bagi udang yang dibudidayakan. Selain itu, kehadiran fitoplankton juga meminimalisir risiko perkembangan alga berbahaya.
Baca juga: Mengenal BGA, Kelompok Plankton yang Wajib Diwaspadai
Semakin melimpahnya plankton di tambak udang, pengaturan pH air tambak akan cenderung lebih stabil, dan oksigen terlarut (DO) akan lebih tercukupi.
Jenis Pupuk untuk Menumbuhkan Plankton di Tambak Udang
Mempertimbangkan berbagai manfaat plankton bagi budidaya, petambak dapat menggunakan pupuk untuk menumbuhkan plankton dalam tambak. Berikut jenis pupuk yang umum digunakan di tambak udang.
1. Pupuk Mineral (Anorganik)
Pupuk mineral atau anorganik mengandung unsur hara mineral yang mendukung pertumbuhan plankton di tambak udang. Unsur yang terdapat dalam pupuk ini di antaranya unsur hara primer yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta nutrisi sekunder seperti kalsium, magnesium, dan sulfur.
Cara kerja pupuk mineral adalah meningkatkan alkalinitas air di tambak sehingga bakteri nitrifikasi dapat mengubah amonia (NH₃) menjadi nitrat (NO₃) untuk dimanfaatkan plankton.
Selain itu, penambahan kaptan (CaCO₃) atau kapur dolomit (CaMg(CO₃)₂) di pagi hari juga dapat mendukung pertumbuhan plankton.
2. Pupuk Organik
Jenis pupuk untuk tambak udang berikutnya adalah pupuk organik, yaitu pupuk yang terdiri dari campuran dari bahan organik dan unsur hara mineral. Campuran bahan organik yang digunakan misalnya limbah ternak, limbah pertanian, sisa tanaman, dan kompos. Namun, petambak perlu berhati-hati saat menggunakan limbah ternak karena bahan ini dapat menjadi sumber patogen.
Pupuk ini membantu menumbuhkan plankton karena menjadi sumber makanan serta karbon dioksida untuk plankton menjalankan proses fotosintesis. Penambahan pupuk ini juga meningkatkan kelimpahan bakteri dalam air tambak untuk mempercepat penguraian bahan organik di dasar kolam.
3. Bakteri Nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi juga dapat digunakan untuk menumbuhkan plankton di tambak udang karena perannya dalam mengubah amonia menjadi nitrat. Namun, dosisnya harus dibatasi agar tidak menyebabkan ledakan pertumbuhan plankton yang berakibat pada menurunnya DO. Dosis yang disarankan adalah 0,3-0,5 ppm seminggu sekali dan waktu penebaran pada pagi hari
4. Hasil Fermentasi
Hasil fermentasi juga dapat digunakan sebagai pupuk untuk menumbuhkan plankton dalam tambak. Bahan fermentasi yang digunakan dapat berupa dedak, katul, tetes tebu, dan lain sebagainya. Hasil fermentasi ditebar ke kolam untuk meningkatkan nitrit di kolam dan meningkatkan unsur karbon di perairan yang dimanfaatkan bakteri nitrifikasi.
Baca juga: Tips Menumbuhkan Plankton Secara Efektif
Kesimpulan
Plankton berperan sebagai sumber makanan dan menstabilkan kualitas air di tambak udang. Karena itu, petambak perlu memastikan pertumbuhan plankton yang normal di tambaknya. Salah satu caranya adalah menggunakan pupuk. Jenis pupuk untuk tambak udang di antaranya:
- Pupuk mineral (anorganik)
- Pupuk organik
- Bakteri nitrifikasi
- Hasil fermentasi
Selama berbudidaya, populasi plankton sangat penting untuk diperhatikan petambak. Dengan menggunakan JALA App, petambak dapat mencatat dan memantau informasi komposisi plankton dengan mudah, lengkap, dan rinci. Dengan begitu, petambak dapat mengantisipasi adanya kekurangan atau kelebihan plankton di tambaknya.
Selain memantau populasi plankton, ada berbagai fitur di JALA App yang #HadirMembantu petambak di sepanjang perjalanan budidaya, mulai dari pencatatan data lebih dari 40 parameter, monitor tambak, hingga estimasi budidaya dan cek harga udang. Belum bergabung di JALA App? Segera daftar di app.jala.tech atau unduh versi mobile-nya di Google Play Store atau App Store sekarang!