Sistem plankton dalam budidaya udang adalah metode budidaya yang melibatkan plankton sebagai pakan alami udang. Sistem ini disebut juga sebagai budidaya sistem terbuka karena menerima masukan dari lingkungan.
Dalam sistem plankton, air di kolam diberi nutrien untuk memicu pertumbuhan plankton. Plankton yang berkembang biak akan menjadi sumber pakan alami yang kaya nutrisi bagi udang. Dengan menggunakan sistem plankton, petambak dapat mengurangi penggunaan pakan buatan.
Dinamika sistem plankton dapat dipengaruhi oleh perubahan suhu, kondisi fisik dan kimia air, serta kadar nutrisi. Sementara itu, dinamika sistem plankton memengaruhi lingkungan melalui produksi oksigen serta konsumsi karbon dioksida. Interaksi yang kompleks antara organisme dan lingkungan ini berdampak pada keseimbangan ekosistem.
Organisme-organisme seperti fitoplankton (mikroalga), zooplankton, dan bakteri planktonik yang hidup di perairan akan memproses sinar matahari dan nutrisi yang masuk untuk dijadikan makanan, produk sampingan, dan limbah. Hasil pemrosesan ini dapat memengaruhi lingkungan dan keseimbangan ekosistem tambak karena akan dikembalikan ke lingkungan melalui proses dekomposisi.
Kelebihan sistem plankton dalam budidaya udang
Dalam budidaya udang, sistem plankton memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan ini menjadi alasan bagi beberapa petambak untuk menerapkan budidaya dengan sistem ini. Kelebihan tersebut antara lain:
Mengurangi biaya produksi
Pakan menempati porsi tertinggi dalam alokasi biaya budidaya. Dengan menggunakan plankton sebagai pakan alami untuk udang, ketergantungan akan pakan buatan yang memakan biaya tinggi dapat dikurangi. Hal ini juga menjadi salah satu upaya menjaga keuangan tambak.
Kaya nutrisi alami
Plankton memiliki kandungan nutrisi tinggi untuk membantu pertumbuhan udang. Udang akan memperoleh nutrisi alami yang seimbang sehingga dapat tumbuh dengan lebih optimal.
Menjaga keseimbangan ekosistem
Budidaya sistem plankton dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem tambak. Selain berperan sebagai pakan alami, plankton juga menjaga kualitas air dan meminimalisir risiko perkembangan alga berbahaya.
Kekurangan sistem plankton dalam budidaya udang
Meski demikian, sistem plankton dalam budidaya udang juga memiliki kekurangan karena harus dipantau secara intensif. Hal ini memerlukan waktu dan upaya ekstra dari petambak.
Selain itu, stabilitas plankton juga cukup rentan dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah fluktuasi suhu, kualitas air yang buruk, dan kehadiran penyakit. Kondisi plankton yang kurang stabil dapat mengganggu ketersediaan pakan alami bagi udang.
Budidaya dengan sistem plankton memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Agar hasilnya optimal, pencatatan dan pemantauan kondisi harus dilakukan secara rutin. Hal ini dilakukan agar petambak bisa memiliki bahan pengambilan keputusan yang akurat dan mengantisipasi kondisi yang tidak terduga.
Referensi: Plankton dan Kualitas Air Tambak Udang Zaqiyah, F. 2015. Pengamatan Kelimpahan Plankton di Tambak Udang Vannamei Sistem Intensif PT Surya Windu Kartika, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi | Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga