
Tebar benur adalah tahap penting di awal siklus budi daya udang. Petambak perlu memilih metode tebar yang tepat karena proses tebar memengaruhi tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang selama siklus budi daya berjalan.
Metode tebar benur yang tepat akan mengurangi stres pada benur, meningkatkan survival rate udang, dan meminimalisir dampak berbahaya dari penyakit udang. Dalam jangka panjang, pemilihan metode tebar benur yang tepat juga dapat menghindarkan petambak dari kerugian finansial.
Salah satu alat tebar benur yang dapat digunakan oleh petambak adalah conical tank. Apa itu conical tank dan apa saja keunggulannya? Bagaimana tahap melakukan tebar benur menggunakan conical tank? Temukan jawabannya pada pembahasan di bawah ini.
Metode Tebar Benur Menggunakan Conical Tank
Conical tank adalah tangki berbentuk kerucut yang digunakan sebagai tempat sementara untuk aklimatisasi benur udang dengan air tambak sebelum ditebar. Penggunaan conical tank pada proses tebar benur bertujuan untuk memastikan benur dapat beradaptasi secara bertahap terhadap kondisi tambak, termasuk perubahan salinitas, suhu, dan pH.
Tebar benur dengan conical tank bertujuan juga menghemat energi serta tenaga kerja yang dibutuhkan. Biasanya alat ini digunakan jika jumlah benur yang ditebar cukup banyak dan luas kolam budi daya cukup luas.
Keunggulan Tebar Benur dengan Metode Conical Tank
Conical tank memiliki sejumlah keunggulan, khususnya untuk mendukung proses tebar benur di awal siklus budi daya:
- Membantu benur beradaptasi terhadap perubahan lingkungan tambak secara bertahap.
- Mengurangi risiko stres dan kematian akibat perubahan suhu dan salinitas secara mendadak.
- Menjamin benur tersebar dengan baik di tambak.
6 Tahap Tebar Benur Menggunakan Conical Tank
Tebar benur menggunakan conical tank dilakukan dengan enam tahap utama, di antaranya
1. Persiapan Conical Tank
Pertama-tama, pilih wadah atau tangki berbentuk kerucut terbalik yang memiliki outlet di bagian bawah untuk mengalirkan air dan benur ke dalam kolam. Wadah inilah yang dimaksud sebagai conical tank. Setelah itu, isi conical tank dengan air laut atau air tambak yang suhu, salinitas, oksigen terlarut (DO), dan pH-nya sesuai untuk benur.
2. Proses Aklimatisasi
Masukkan benur ke dalam conical tank secara perlahan. Tambahkan air dari tambak ke dalam conical tank secara bertahap setiap 10–15 menit untuk menyesuaikan suhu dan salinitas. Durasi aklimatisasi biasanya berlangsung 30–60 menit, tergantung pada perbedaan salinitas dan suhu antara air asal benur dan air tambak.
3. Pemberian Aerasi
Pastikan aerasi dalam conical tank cukup untuk menjaga konsentrasi DO. Gunakan aerator dengan gelembung halus agar tidak menimbulkan arus kuat yang dapat memicu stres pada benur.
4. Pengamatan Kondisi Benur
Selama proses aklimatisasi, amati aktivitas benur untuk memastikan mereka tidak lemas atau mengalami stres. Benur yang sehat biasanya berenang dengan aktif dan merespon rangsangan.
5. Tebar Benur ke Kolam Budi Daya
Apabila parameter kualitas air di dalam conical tank sudah mendekati kondisi air kolam, Anda bisa memulai tebar benur. Buka outlet di bagian bawah conical tank untuk melepaskan benur secara perlahan ke tambak. Pastikan tebar dilakukan di waktu yang optimal, seperti pagi atau sore hari, untuk menghindari suhu ekstrem.
6. Pemantauan Benur setelah Ditebar
Pantau kondisi benur di tambak di beberapa jam pertama setelah penebaran. Perhatikan aktivitas benur serta pastikan benur tetap berenang aktif dan mampu merespon rangsangan di kolam.
Kesimpulan
Conical tank adalah alat yang dapat digunakan dalam proses tebar benur. Metode tebar benur menggunakan tangki berbentuk kerucut ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya
- Membantu benur beradaptasi terhadap perubahan lingkungan tambak secara bertahap.
- Mengurangi risiko stres dan kematian akibat perubahan suhu dan salinitas secara mendadak.
- Menjamin benur tersebar dengan baik di tambak.
Cara melakukan tebar benur menggunakan conical tank juga tergolong mudah, terangkum dalam enam tahap berikut:
- Persiapan conical tank
- Proses aklimatisasi
- Pemberian aerasi
- Pengamatan kondisi benur
- Tebar benur ke kolam budi daya
- Pemantauan benur setelah ditebar
Conical tank bisa menjadi pilihan alat tepat untuk proses tebar benur yang lebih aman. Pasalnya, metode tebar benur memengaruhi kelangsungan hidup udang dan proses budi daya selama satu siklus.
Selain memilih metode yang tepat, pastikan Anda rutin mencatat, memantau, dan menganalisis kondisi budi daya udang Anda di JALA App. Aplikasi ini juga memungkinkan Anda mengestimasi parameter budi daya, memantau tren harga udang terkini, bahkan mengelola keuangan dan stok tambak.
Mari berbudidaya dengan lebih baik bersama JALA App! Daftar di app.jala.tech dan unduh aplikasi mobile-nya di Google Play Store atau App Store.