Industri Udang

Apa Itu Akuakultur?

Kalyca Krisandini
Kalyca Krisandini
10 September 2024
Bagikan artikel
Cover - Apa itu Akuakultur.webp

Akuakultur adalah istilah yang merujuk pada kegiatan budidaya perairan dan utamanya bertujuan untuk menyediakan sumber pangan. Kegiatan tersebut meliputi pemeliharaan dan pemanenan komoditas organisme air yang dibudidayakan.

Organisme air yang dapat dibudidayakan cukup beragam, mulai dari ikan, krustasea (udang, kepiting, lobster), kerang-kerangan, rumput laut, hingga teripang. Media air yang digunakan dalam akuakultur pun menyesuaikan dengan habitat organisme sehingga sangat mungkin untuk menggunakan air tawar, air payau, maupun air laut.

Bagaimana dengan jenis akuakultur yang umumnya dijalankan selama ini? Simak pembahasannya pada bagian di bawah ini.

Daftar Isi
Artikel Terkait

Jenis-Jenis Akuakultur

Berdasarkan komoditas yang dibudidayakan, akuakultur terbagi menjadi 5 jenis. Berikut pembahasan masing-masing jenis akuakultur tersebut:

Budidaya ikan

Ikan adalah komoditas budidaya perairan yang populer. Fleksibilitas media budidaya ikan menjadi salah satu alasannya. Pemeliharaan ikan bisa dilakukan di tambak, tangki, maupun di keramba yang dibuat berdekatan dengan laut.

Karena fleksibilitasnya itu, budidaya ikan air laut, air tawar, maupun air payau banyak ditemui. Jenis ikan dalam budidaya air laut contohnya kerapu dan kakap, sedangkan dalam budidaya air tawar adalah nila dan lele, dan dalam budidaya air payau contohnya adalah bandeng.

Budidaya udang dan krustasea lainnya

Selain ikan, budidaya udang juga populer karena permintaan pasar yang tinggi. Di Indonesia sendiri, budidaya udang yang populer saat ini adalah budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang menggunakan media air payau. Spesies ini umumnya dibudidayakan selama kurang lebih 120 hari untuk mencapai nilai ekonomi yang cukup.

Selain udang, krustasea lain seperti kepiting dan lobster juga banyak dibudidayakan untuk memenuhi permintaan pasar. Spesies kepiting dan lobster yang banyak dibudidayakan umumnya adalah spesies yang mampu hidup di air tawar seperti kepiting bakau (dari genus Scylla) dan lobster dari famili Astacoidea dan Parastacoidea.

Budidaya kerang-kerangan

Kerang memiliki peran penting bagi ekosistem meskipun berada di posisi terbawah rantai makanan. Kelompok hewan ini dapat menjaga kualitas air serta berguna bagi pertahanan terumbu karang.

Karena nilai ekonominya yang cukup tinggi, budidaya kerang seperti kerang dara mulai banyak dilirik. Prosesnya terdiri dari langkah, mulai dari persiapan bibit dari alam maupun hatchery, persiapan tambak, seleksi bibit yang akan ditebar, penebaran, pemeliharaan, hingga akhirnya panen.

Budidaya rumput laut

Menurut World Bank, budidaya rumput laut merupakan salah satu sektor yang dipercaya mampu mendukung upaya pengentasan kemiskinan. Praktik budidaya komoditas ini dapat menjaga biodiversitas, membuka value chain, sekaligus memberi pekerjaan kepada perempuan.

Pembudidaya rumput laut umumnya memelihara rumput laut yang tumbuh secara alami, tetapi ada juga yang mengelola proses budidaya secara keseluruhan, sejak rumput laut masih berbentuk bibit hingga siap panen.

Budidaya teripang

Teripang atau timun laut adalah hewan laut yang beberapa spesiesnya dapat dikonsumsi. Dari sekian banyak spesies, hanya segelintir yang memiliki nilai ekonomi tinggi, contohnya teripang pasir (Holothuria scabra) dan teripang hitam (Holothuria edulis).

Di Indonesia, budidaya teripang yang paling populer adalah budidaya teripang pasir. Lokasi budidayanya harus memenuhi kriteria tertentu seperti memiliki dasar perairan pasir atau pasir berlumpur yang ditumbuhi lamun dan saat tergenang kedalamannya masih berkisar antara 40-80 cm.

Mengapa Akuakultur Penting?

Anda sudah memahami apa itu akuakultur dan jenis-jenisnya. Selanjutnya, Anda juga perlu memahami pentingnya akuakultur. Berikut beberapa alasan mengapa akuakultur itu penting:

Memenuhi kebutuhan pangan

Dilansir dari laman Aquaculture Stewardship Council, akuakultur merupakan sektor produksi pangan dengan pertumbuhan yang paling pesat. Oleh karena itu, akuakultur berperan penting untuk memenuhi kebutuhan pangan makhluk hidup, tak terkecuali manusia.

Pertumbuhan sektor akuakultur telah membantu meningkatkan suplai seafood sebagai bahan pangan. Seafood mampu menjadi sumber protein yang menyehatkan untuk populasi manusia yang terus bertambah.

Alternatif memperoleh makanan laut secara berkelanjutan

Akuakultur dapat menjadi alternatif mendapatkan makanan laut dengan cara yang bertanggung jawab dibandingkan perikanan tangkap. Cara ini diwujudkan melalui praktik budidaya perairan yang berkelanjutan, contohnya dengan memasang Instalasi Pengolahan Buangan Akuakultur (IPABA).

IPABA akan mengurangi dampak negatif budidaya terhadap lingkungan dengan memastikan buangan dari tambak atau kawasan budidaya tidak mencemari lingkungan sekitar atau bahkan bisa digunakan kembali.

Menciptakan lapangan kerja

Akuakultur bukan sekadar kegiatan menghasilkan sumber pangan, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak ekonomi. Sektor ini memiliki potensi untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Rantai budidaya yang panjang dan penuh tahapan tentunya membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit.

Semakin berkembang sektor akuakultur, semakin luas pula kesempatan kerja di sektor yang beririsan dengannya, seperti industri pakan dan pengolahan hasil perikanan. Kondisi ini berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran di masyarakat.

Pencatatan dalam Akuakultur

Budidaya perairan yang baik perlu diiringi dengan pencatatan kondisi secara rutin. Dengan mencatat semua progres dan perubahan yang terjadi di tambak atau area budidaya, pembudidaya bisa melacak perkembangan produksinya secara detail.

BANNER_ARTIKEL.png

Informasi yang tercatat akan membantu pembudidaya dalam menentukan tindakan tepat bagi budidayanya. Mereka bisa mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi dan mengambil keputusan yang terbaik. Selain itu, catatan budidaya juga sangat berguna untuk mengevaluasi keberhasilan maupun kegagalan budidaya di akhir siklus.

Kesimpulan

Akuakultur adalah praktik budidaya perairan yang bertujuan untuk menghasilkan sumber pangan. Bila dibedakan berdasarkan komoditasnya, akuakultur terdiri dari 5 jenis, yaitu

  • Budidaya ikan
  • Budidaya udang dan krustasea lainnya
  • Budidaya kerang-kerangan
  • Budidaya rumput laut
  • Budidaya teripang

Praktik akuakultur berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia dan makhluk hidup lainnya serta bisa menjadi alternatif sektor yang berkelanjutan dibandingkan perikanan tangkap. Dengan rantai produksi yang panjang, akuakultur juga bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Dalam prosesnya, pembudidaya perlu melakukan pencatatan kondisi budidaya secara rutin. Ini dilakukan agar progres budidaya terlacak dengan baik, dan catatan bisa menjadi bahan evaluasi yang krusial.

Jika Anda adalah pembudidaya atau calon pembudidaya yang berfokus pada produksi udang vaname, Anda dapat menggunakan JALA App, aplikasi manajemen tambak udang, untuk membantu Anda. Selain memfasilitasi pencatatan, JALA App juga membantu Anda memantau kondisi budidaya sekaligus memberikan analisisnya.

Tertarik mencoba JALA App? Daftarkan diri Anda di app.jala.tech dan unduh versi mobile-nya di Google Play Store atau App Store. Mari berbudidaya dengan lebih baik!

Referensi

Global Seaweed New and Emerging Markets Report 2023 | World Bank What is Aquaculture? | Aquaculture Stewardship Council

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.