Industri Udang

Harga Udang Kembali Anjlok, Petambak Jangan Panic Harvest

Wildan Gayuh Zulfikar
Wildan Gayuh Zulfikar
13 Juli 2023
Bagikan artikel
Cover - Harga Udang Q2.jpg

Petambak udang Indonesia telah melalui terpaan badai anjloknya harga udang di akhir tahun 2022 (Baca artikel sebelumnya: Memantau Harga Udang 2022). Memasuki kuartal kedua 2023 tren pahit harga udang nampaknya kembali. Menutup tengah tahun 2023 tren harga di sejumlah daerah mengalami penurunan harga pada semua size.

Mengutip dari portal Harga Udang JALA App (https://harga.jala.tech) harga udang mencapai harga terendahnya di tahun 2023 ini sejak sempat membaik dari kondisi akhir 2022.

Aceh dan Sumatera Utara

Sejak memasuki bulan Juni, harga udang di Aceh menunjukkan penurunan harga. Bahkan tren penurunan terus terjadi hingga akhir Juni. Harga udang di Aceh selama kuartal dua sempat membaik saat awal April, tetapi anjlok menuju akhir Juni.

hu-aceh-q2-id.png Tren harga udang di Sumatera Utara kurang lebih identik dengan yang terjadi di Aceh. Tren penurunan terjadi sejak awal Juni dan terus menurun hingga akhir Juni.

hu-sumut-q2-id.png

Jawa Barat

Harga udang di Jawa Barat sempat menunjukkan fluktuasi yang cukup positif pada April-Mei, tetapi tren harga memburuk memasuki akhir Juni terjadi pada semua size udang.

hu-jabar-q2-id.png

Jawa Tengah

Anjloknya harga udang di Jawa Tengah terjadi pada pertengahan Juni dan semakin anjlok saat menutup bulan Juni. Harga udang pada size besar merupakan yang mengalami penurunan paling tajam. Kini harga udang berada pada titik terendahnya sejak 2023.

hu-jateng-q2-id.png

Jawa Timur

Tren penurunan harga udang di Jawa Timur dimulai pada minggu ketiga Mei. Memasuki bulan Juni harga terus turun hingga mengalami penurunan drastis saat akhir Juni. Seperti halnya di Jawa Barat dan Jawa Tengah, saat ini merupakan level harga terendah sejak 2023.

hu-jatim-q2-id.png

Bali dan Nusa Tenggara Barat

Tren harga udang di Bali dan Nusa Tenggara Barat seperti yang terjadi di pulau Jawa. Tren penurunan telah dimulai sejak pertengahan Mei. Di Bali harga berselisih lebih tinggi dibanding dengan di Nusa Tenggara Barat.

hu-bali-q2-id.png Kondisi harga di kedua provinsi ini sempat cukup stabil, bahkan di NTB sempat membaik pada April. Namun, harga kembali anjlok saat memasuki pertengahan Mei dan berlanjut hingga akhir kuartal 2.

hu-ntb-q2-id.png

Sulawesi Selatan

Tren harga di Sulawesi Selatan juga mengalami tren penurunan. Selama kuartal dua harga sempat membaik pada awal mei, tetapi kembali anjlok akhir Mei hingga awal Juni.

hu-sulsel-q2-id.png

Menyikapi tren harga udang yang anjlok

Di tengah kondisi harga udang yang anjlok, petambak tentu mengharapkan dan membutuhkan langkah yang perlu diambil. Di level industri perlu adanya kerja kolektif berbagai pihak di industri udang Indonesia untuk meningkatkan efisiensi industri dan meningkatkan daya saing produk. Namun, di level petambak juga dapat mengambil langkah-langkah strategis sebagai berikut.

Menghindari panic harvest

Panic harvest sempat dialami petambak Indonesia pada kuartal 3 dan 4 2022 yang lalu. Panic harvest atau kepanikan untuk segera melakukan panen terjadi merespon tren harga udang yang terus mengalami penurunan. Kekhawatiran dialami oleh petambak karena harga udang yang semakin turun. Anggapannya tentu antisipasi harga semakin turun, tetapi langkah tersebut justru memicu harga di level supplier semakin tertekan. Pabrik processing dan eksportir “kebanjiran” suplai membuat penawaran harga beli menurun. Panic harvest juga sempat dialami oleh industri udang India, terjadi saat pandemi Covid-19 lalu. Panic harvest di India semakin memicu jatuhnya harga pada kala itu.

Menghadapi kondisi harga udang yang turun, mempertimbangkan waktu yang tepat untuk panen perlu perhatikan petambak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memutuskan panen:

  1. Melihat stabilitas kualitas air
  2. Cek anco atau sampling untuk memastikan estimasi size, biomassa, kesehatan, dan kualitas udang
  3. Memantau harga udang terkini
  4. Mencari pembeli udang

Baca selengkapnya di: Waktu yang Tepat untuk Panen

Mengikuti perkembangan harga terbaru langsung ke JALA Harvest

Rencanakan panen dengan baik dan pantau harga terbaru ke off-taker terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik. Salah satunya yaitu JALA Harvest, solusi JALA untuk memanen hasil budidaya petambak. JALA Harvest memiliki jangkauan yang cukup luas di beberapa kota/kabupaten di pulai Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Kota/kabupaten yang dapat dijangkau JALA Harvest di antaranya Lampung Timur, Lampung Selatan, Tanggamus, Pesawaran, Cirebon, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Garut, Cilacap, Purworejo, Kebumen, Tegal, Kendal, Pemalang, Brebes, Purworejo, Bantul, Kulon Progo, Kebumen, Sumenep, Pasuruan, Tuban, Nusa Tenggara Barat, Bulukumba, Bantaeng, Barru, Jeneponto, Takalar, dan Makassar.

Kenapa panen udang dengan JALA Harvest?

  1. Jaminan transaksi cepat dan aman
  2. Teknis panen transparan yang efektif dan mengutamakan kualitas
  3. Jangkauan tim panen luas dan fleksibel

Mengikuti perkembangan harga terbaru melalui portal Harga Udang JALA

Untuk mengikuti perkembangan harga udang terkini, petambak kini dapat memantaunya secara langsung melalui portal harga udang. Pantauan harga di beberapa daerah langsung dari off-taker panen. Kunjungi portal Harga Udang di JALA App, akses melalui web browser (PC/smartphone) atau melalui aplikasi mobile JALA App di perangkat Android atau iOS Anda.

Tercatat beberapa off-taker panen udang yang rutin melakukan pembaruan harga udang di portal Harga Udang JALA selama kuartal dua tahun 2023. Siapa saja mereka?

Budi - Supplier PDS Area jangkauan: Dompu, Sumbawa, Lombok Barat, Bali, Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Probolinggo

Suwanno Area jangkauan: Aceh dan Sumatera Utara

Ali Roziqin Area jangkauan: Kebumen, Jepara, Demak, Cilacap, Blitar, Probolinggo, Gresik, Malang, Pacitan, Lamongan, Kediri, Pamekasan, Pasuruan, Banyuwangi, Gianyar, Buleleng, Lombok Timur, dan Lombok Barat

Hengky S Area jangkauan: Cirebon, Sukabumi, Tasikmalaya, Pangandaran, Indramayu, Subang, Cianjur, Purwakarta, Garut, Pekalongan, Tegal, Semarang, Pemalang, Jepara, dan Cilacap

Opick Ithem Area jangkauan: Bondowoso, Tuban, Ponorogo, Probolinggo, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Malang, Lamongan, Malang, Jember, Blitar, Banyuwangi, dan Bangkalan

HeriParni Vanamai Area jangkauan: Trenggalek dan Pacitan

Ramdani Area jangkauan: Jember dan Probolinggo

Azis Area jangkauan: Lampung Timur

Keenand Arkan Hadi Area jangkauan: Sukabumi

Radifan Area jangkauan: Makassar

Nilai tambah produk

Harga udang Indonesia masih sangat bergantung pada supply-demand pasar dunia, karena Indonesia sendiri masih sangat bergantung pada pasar ekspor. Indonesia perlu mulai memperhatikan daya saing produk dan efisiensi budidaya. Pelaku budidaya dapat menerapkan meningkatkan nilai tambah produk dengan penerapan budidaya yang berkelanjutan atau membangun fasilitas processing.

Meningkatkan daya saing produk dapat dilakukan dengan memberi nilai tambah produk. Upaya ini telah digenjot oleh negara produsen udang lainnya, yaitu India. India berhasil menaikkan angka ekspor produk udang dengan nilai tambah mencapai 28% pada 2022. Langkah tersebut dianggap menjadi solusi untuk meningkatkan pertumbuhan nilai ekspor udang India.

Melakukan processing produk fresh untuk siap masak

Memberi nilai tambah pada produk budidaya dilakukan dengan mengolah dan mengemasnya. Salah satunya dilakukan JALA dengan berinisiatif memberikan nilai tambah untuk produk budidaya udang. Solusi JALA yaitu produk udang segar dalam bentuk beku. JALA memiliki jaringan tambak udang dan kerja sama dengan pabrik processing untuk menghasilkan produk udang beku. Sehingga udang melalui rantai proses yang pendek, yaitu panen-proses-kirim.

JALA Market 1 - id.png Udang yang dipanen dari tambak kemudian diproses di pabrik yang terstandarisasi HACCP grade A dan tersertifikasi halal. Proses distribusi udang dipastikan dalam kondisi beku, sehingga kualitas dan kesegaran udang tetap terjaga hingga ke tangan konsumen. Produk udang cocok untuk konsumen pemenuhan kebutuhan hotel, restoran, dan catering, serta tidak terbatas juga untuk kebutuhan rumah tangga. Variasi produk meliputi HOSO, PUD, dan PDTO. Pelajari selengkapnya di JALA Market.

JALA Market 2 - id.png

Meningkatkan efisiensi budidaya dan menurunkan padat tebar

Sebagai pelaku budidaya, petambak dapat berupaya mengeliminiasi berbagai risiko kegagalan budidaya. Di antaranya dengan melakukan manajemen kualitas air, program pakan yang efisien, dan penerapan biosecurity. Di tengah kondisi industri udang yang tidak menentu, risiko juga datang dari profitabilitas bisnis.

Petambak perlu menentukan target budidaya yang berorientasi pada keuntungan dan efisiensi biaya produksi. Misalnya dengan menentukan target size panen, tentukan berdasarkan harga udang yang memungkinkan tercapainya titik keuntungan. Target juga dapat mengacu pada durasi budidaya. Durasi pendek cocok untuk biaya budidaya yang lebih minim, tetapi size panen tidak dapat maksimal. Durasi panjang dapat berorientasi pada size panen yang besar, tetapi perlu mempersiapkan ongkos biaya yang lebih tinggi.

Level budidaya dan padat tebar menjadi salah satu yang dapat dipertimbangkan. Semakin tinggi level budidaya, misalnya menerapkan super intensif maka semakin tinggi ongkosnya. Termasuk berkaitan dengan kepadatan tebar benur. Semakin rendah padat tebar semakin rendah biaya produksi yang dibutuhkan. Menurunkan padat tebar akan menurunkan ongkos lain seperti untuk kebutuhan pakan dan berbagai kebutuhan perlakuan (treatment) lainnya. Tebaran terlalu tinggi membuat risiko yang dihadapi juga semakin tinggi. Menurunkan jumlah tebaran dapat menekan risiko dan biaya produksi. Serta yang terpenting adalah berada pada titik carrying capacity yang ideal.

Carrying capacity merupakan kemampuan lingkungan untuk menunjang berbagai aktivitas makhluk hidup dalam kondisi yang seimbang. Carrying capacity yang ideal akan mendukung kehidupan dan pertumbuhan organisme yang ada. Kualitas air menjadi lebih stabil, risiko terinfeksi penyakit menurun, dan pertumbuhan udang optimal. Carrying capacity juga berkaitan dengan menjaga keseimbangan lingkungan tambak sehingga budidaya yang dijalankan dapat produktif berkelanjutan.

Baca selengkapnya tentang carrying capacity: Pentingnya Aspek Carrying Capacity dalam Budidaya Udang

Pertimbangan tambahan adalah seperti kondisi saat ini. Harga udang pada size besar (size 40 ke atas) justru sedang jatuh. Maka perlu bijak menentukan target panen di size udang dengan harga yang relatif stabil.

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.