Sebelum memulai budidaya udang, pertama-tama calon petambak harus mengetahui perbedaan udang laut dan udang tambak. Karena hidup di habitat yang berbeda, keduanya memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda sehingga cara merawatnya pun berbeda.
Untuk memahami perbedaan udang laut dan udang tambak, simak penjelasannya di bawah ini!
8 Perbedaan Udang Laut dan Udang Tambak
Perbedaan udang laut dan udang tambak ditemukan pada karakteristik fisik, cara berkembang biak, hingga beberapa aspek lainnya.
1. Karakteristik Fisik
Secara umum, udang laut dan udang tambak sama-sama memiliki tubuh yang terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu kepala, toraks (dada), dan abdomen (perut). Namun, toraks udang laut menutupi kepala hingga abdomennya, sedangkan pada udang tambak atau udang air tawar, kepalanya bertumpang tindih dengan toraks, yang juga bertumpang tindih dengan abdomen. Karena itu, udang tambak tidak dapat membengkokkan tubuh secara sepenuhnya.
2. Jenis Udang
Jenis udang laut dan udang tambak pun berbeda. Beberapa jenis udang laut di antaranya:
- Udang jerbung (Fenneropenaeus merguiensis), udang yang juga tersebar di lautan Indonesia dan populer sebagai udang tangkap karena nilai ekonomisnya yang tinggi.
- Banded coral shrimp (Stenopus hispidus), udang yang secara unik ditemukan di lautan Indonesia dan biasa dipelihara sebagai udang hias karena garis-garis merah dan putih di seluruh tubuhnya.
- Udang dogol (Metapenaeus affinis), udang dengan warna tubuh keabuan dan ditutupi bintik-bintik gelap yang juga populer dalam berbagai masakan.
Sedangkan, udang yang umum dibudidayakan di tambak adalah:
- Udang vaname (Litopenaeus vannamei), udang dengan kaki putih yang khas dan populer dibudidayakan karena masa panen yang cepat serta nilai ekonomis yang baik. Udang ini sebetulnya merupakan udang laut, namun di Indonesia lebih banyak dibudidayakan di tambak.
- Udang windu (Penaeus monodon), jenis udang laut yang juga banyak dibudidayakan, dapat tumbuh hingga 35 cm dan dikenal dengan warna hijau kebiruan serta loreng-loreng besar.
- Udang galah (Macrobrachium rosenbergii), udang dengan kepala berbentuk kerucut, rostrum melengkung panjang serta capit yang lebih panjang daripada kakinya.
3. Cara Berkembang Biak
Dalam hal berkembang biak, udang laut dan udang tambak sama-sama membawa telur di bagian bawah tubuhnya. Namun, karena durasi budidaya yang lebih singkat hingga panen, udang tambak tidak mencapai fase berkembang biak seperti udang laut.
4. Kondisi Ideal untuk Hidup
Karena terbiasa hidup di lingkungan yang berbeda, salah satu perbedaan udang laut dan udang tambak yang paling mendasar juga ada pada kondisi ideal yang dibutuhkan untuk hidup dan tumbuh dengan baik.
Inilah parameter yang ideal bagi udang laut untuk hidup:
- Suhu: 24-28°C
- Salinitas: 5-40 ppt
- pH: 8,0-8,4
- Alkalinitas ≤ 150 ppm
Untuk udang tambak, parameter idealnya adalah sebagai berikut:
- Suhu: 26-32°C
- Salinitas: 15-30 ppt
- pH: 7,5-8,5
- Oksigen terlarut (DO) > 4 ppm
- Alkalinitas: 100-150 ppm
- Bahan organik ≤ 90 ppm
5. Sumber Makanan
Karena hidup di laut lepas, udang laut lebih sering memakan makanan yang secara alami ditemukan di laut, seperti plankton maupun kotoran dari organisme laut lainnya. Selain itu, udang laut juga memakan tanaman laut kecil.
Karena dibudidayakan di tambak, udang tambak memakan pakan yang lebih terkontrol sesuai nutrisi yang dibutuhkan, dengan kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan asam amino esensial.
6. Cita Rasa
Udang tambak dikenal dengan cita rasa yang lebih lembut dan sedikit manis, karena dagingnya lebih banyak dan kulitnya lebih tipis. Karena itu, udang tambak cocok untuk dipadukan dalam hidangan dengan rasa yang cenderung netral. Sedangkan, udang laut memiliki rasa yang lebih kuat dan gurih, beberapa juga lebih manis. Karena karakter rasa tersebut, udang laut lebih cocok diolah dalam hidangan dengan bumbu yang lebih kuat.
7. Harga
Udang laut memiliki harga yang lebih mahal di pasaran dibandingkan dengan air tawar, karena membutuhkan proses yang lebih rumit untuk menangkapnya. Sedangkan, udang tambak cukup dibudidayakan di kolam dan menunggu proses panen.
Mengutip dari Borneonews, harga udang laut berukuran sedang pada akhir tahun 2023 lalu mencapai Rp80.000 per kg. Menurut Harga Udang dari JALA, harga udang tambak (udang vaname) di periode yang sama adalah Rp 50.000 - Rp 60.000 per kg.
KKP pun menargetkan produksi udang tambak untuk mencapai 2 juta ton pada tahun 2024, melihat potensi permintaan pasar yang tinggi karena kebutuhan volume yang besar setiap tahunnya.
8. Kualitas
Perbedaan terakhir antara udang laut dan udang tambak adalah kualitasnya. Secara kualitas, udang tambak memiliki kualitas yang lebih baik dari udang laut. Alasannya terletak pada faktor lingkungan. Udang tambak hidup di lingkungan dengan kondisi yang dipelihara dan diatur agar ideal, sedangkan udang laut hidup di alam liar. Tidak jarang pula, laut tempat udang hidup sudah tercemar sehingga kita tidak dapat mengendalikan zat apa saja yang diserap oleh udang laut.
Selama petambak memperhatikan kondisi dan kebersihan tambaknya, seperti mengganti air secara teratur dan menerapkan biosekuriti, udang tambak memiliki kualitas yang tidak kalah dari udang laut.
Kesimpulan
Itulah beberapa perbedaan udang laut dan udang tambak, mulai dari karakteristik fisik, cara berkembang biak, hingga cita rasa dan harganya. Jika Anda akhirnya memutuskan untuk memulai budidaya udang di tambak, pastikan Anda menggunakan JALA App untuk mendukung keberhasilan budidaya Anda!
JALA App membantu Anda mencatat, memantau, dan memahami kondisi budidaya dengan lebih mendalam dan praktis. Daftarkan diri Anda segera di app.jala.tech dan unduh versi mobile-nya di Google Play Store atau App Store untuk memulai perjalanan budidaya Anda bersama JALA.