Udang rebon adalah jenis udang kecil yang hidup di berbagai daerah laut Asia Tenggara. Udang rebon memiliki nama Latin Acetes. Salah satu spesiesnya yang paling terkenal dan banyak ditangkap adalah Acetes japonicus.
Udang rebon hidup di perairan pantai yang dangkal dan berlumpur. Udang ini merupakan salah satu bahan baku yang populer untuk pembuatan terasi sehingga harga udang rebon pun cukup tinggi di pasaran. Bagaimana ciri-ciri, kandungan protein, dan selengkapnya tentang udang rebon? Temukan jawabannya di artikel ini.
Gambar udang rebon
Ciri-Ciri Udang Rebon
Ciri dari udang rebon yaitu tubuh yang kecil tanpa pasangan pereiopod keempat dan kelima. Panjangnya hanya sekitar 1-4 cm dengan warna tembus pandang, mata hitam, dan bintik merah pada bagian uropod. Selengkapnya, berikut ciri-ciri udang rebon:
- Berukuran kecil
- Pertambahan panjang udang lebih cepat dari pertambahan berat
- Cenderung hidup bergerombol di permukaan air
- Memiliki tiga pasang kaki yang sempurna, restum dan telson pendek
- Memiliki panjang antena sekitar 2-3 kali panjang tubuhnya
- Memiliki ban ungu hitam pada ruas tubuhnya
- Memiliki kaki berwarna merah
Udang rebon menyukai dasar laut yang lunak, yang biasanya terdiri dari campuran lumpur dan pasir. Selain itu, udang rebon juga memiliki sifat fototaksis positif, atau tingkah laku yang tertarik untuk mendekati sumber cahaya.
Protein Udang Rebon
Udang rebon memiliki kandungan protein yang cukup signifikan. Protein udang rebon kering adalah sekitar 59,4 g. Selain itu, dalam jumlah udang rebon yang sama, kandungan lemaknya juga tergolong rendah yaitu 3,6 g. Selain protein, udang rebon juga mengandung berbagai mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi.
Budidaya Udang Rebon
Udang rebon lebih banyak ditangkap daripada dibudidayakan karena risiko kegagalannya cukup signifikan. Penangkapan udang rebon biasa dilakukan dengan peralatan kecil seperti tuguk layang, jaring segitiga, dan jaring angkat.
Udang rebon merupakan komoditas unggulan di daerah Cirebon. Namun, budidaya udang vaname juga diminati oleh masyarakat setempat karena kemudahan budidayanya.
Perbedaan Udang Rebon dan Vaname
Meskipun sama-sama udang laut, udang rebon dan udang vaname memiliki beberapa perbedaan yang mencakup ciri-ciri fisik, jenis makanan, dan kemudahan budidaya.
1. Ciri-ciri fisik
Udang vaname memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada udang rebon, dengan kaki-kaki putih kecil. Selain itu, udang vaname berwarna abu-abu transparan, sedangkan udang rebon berwarna transparan.
2. Jenis makanan
Karena merupakan udang yang lebih kecil, makanan udang rebon terdiri dari organisme kecil seperti fitoplankton, zooplankton, tanaman, dan dekapod. Sedangkan, udang vaname memakan hewan, tumbuhan, plankton, alga bentik, detritus, dan bahan organik lainnya. Udang vaname yang dibudidayakan memakan pakan yang mengandung protein, asam amino, dan asam lemak.
3. Kemudahan budidaya
Meskipun merupakan udang laut, udang vaname sangat populer dibudidayakan di tambak. Hal ini dikarenakan udang vaname dapat beradaptasi dengan baik untuk hidup di tambak dengan kondisi yang ideal. Selain itu, udang vaname dapat mencapai nilai ekonomi tinggi dalam periode budidaya yang cukup singkat yaitu sekitar 4 bulan. Berbeda dengan udang vaname, udang rebon tidak umum dibudidayakan.
Baca juga: 5 Jenis Udang Air Tawar yang Sering Dibudidayakan di Tambak
Kesimpulan
Udang rebon adalah jenis udang laut dengan ukuran kecil dan ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki tiga pasang kaki yang sempurna, rostrum dan telson pendek
- Memiliki panjang antena sekitar 2-3 kali panjang tubuhnya
- Memiliki ban ungu hitam pada ruas tubuhnya
- Memiliki kaki berwarna merah
Udang rebon juga kaya akan protein dan mineral. Jenis udang ini lebih banyak ditangkap daripada dibudidayakan, berbeda dengan udang vaname.
Apabila Anda tertarik memulai budidaya udang di tambak, Anda dapat menggunakan aplikasi manajemen tambak udang JALA App. Aplikasi ini #HadirMembantu Anda dalam mencatat, memantau, dan memahami kondisi budidaya dengan lebih praktis.
Belum bergabung di JALA App? Daftarkan diri Anda melalui app.jala.tech dan unduh versi mobile JALA App di Google Play Store atau App Store.