
Salah satu faktor utama dalam keberhasilan budi daya udang adalah kondisi air yang sesuai. Kualitas air yang stabil memastikan udang tumbuh dengan optimal, terhindar dari stres, serta lebih tahan terhadap penyakit.
Namun, pernahkah Anda mengalami kondisi ketika air tambak tiba-tiba menjadi terlalu jernih? Sekilas mungkin tampak baik, tetapi sebenarnya ini bisa menjadi tanda adanya gangguan dalam ekosistem tambak. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan kesehatan udang.
Lantas, apa saja faktor yang memicu perubahan ini, dan bagaimana cara menanganinya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Mengapa Air Tambak Bisa Tiba-Tiba Jernih?
Air tambak yang tiba-tiba jernih bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik eksternal maupun internal dari tambak itu sendiri. Faktor-faktor tersebut meliputi,
Curah Hujan Tinggi
Intensitas hujan yang tinggi dapat memengaruhi kondisi perairan tambak. Air hujan umumnya memiliki kandungan mineral yang rendah, sehingga dapat "mengencerkan" air tambak dan mengurangi kekeruhan yang biasanya disebabkan oleh plankton serta partikel organik.
Kadar Plankton Rendah
Fitoplankton maupun zooplankton berperan penting dalam memberikan warna hijau atau kecoklatan pada air tambak. Jika populasinya menurun drastis, air tambak akan terlihat lebih jernih. Penurunan ini bisa disebabkan oleh kekurangan nutrisi, perubahan suhu air yang ekstrem, atau penggunaan bahan kimia tertentu.
Fluktuasi pH
Perubahan tingkat pH yang ekstrem dapat mengganggu keseimbangan ekosistem tambak. pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa mematikan plankton dan organisme air lainnya, menyebabkan air menjadi lebih jernih dan ekosistem menjadi tidak stabil.