Budidaya udang sangat dipengaruhi oleh alga atau fitoplankton yang tumbuh dalam air kolam budidaya. Alga adalah kelompok organisme yang ada di dalam air dan dapat menjadi makanan alami bagi udang. Kehadiran alga juga dapat menjadi indikator kualitas air, karena berperan sebagai produsen utama di lingkungan perairan.
Namun, populasi alga atau fitoplankton yang terlalu banyak dapat membawa dampak negatif bagi tambak udang. Fenomena ini dikenal dengan istilah blooming algae atau ledakan alga, yaitu peristiwa meledaknya populasi fitoplankton atau mikroalga. Meski jarang terjadi, peristiwa ini dapat ditemui di tambak yang tidak terjaga kualitas airnya.
Baca juga: Pentingnya Monitoring Kualitas Air dan Cara Pembacaan Hasilnya
Penyebab terjadinya blooming algae
Blooming algae terjadi ketika alga mengalami pertumbuhan eksponensial atau yang dikenal sebagai fase log. Pada fase ini, sel alga mulai melakukan proses pembelahan diri. Proses pertumbuhan pada fase ini sangat cepat, sehingga populasi alga menjadi semakin berlimpah. Kondisi ini ditunjukkan dengan warna air yang semakin pekat hingga mencapai tingkat kecerahan <30 cm. Beberapa faktor yang mempercepat pertumbuhan alga sehingga terjadi blooming algae adalah:
1. Kelebihan unsur hara Penyebab utama dari ledakan alga adalah kelebihan unsur hara berupa nitrogen dan fosfor. Unsur ini mendukung pertumbuhan alga karena merupakan unsur utama yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mereka. Input paling banyak biasanya berasal dari pakan udang yang kaya akan kedua unsur hara ini.
2. Suhu tinggi Blue-green algae (BGA) tumbuh optimal pada kisaran suhu 25-35°C. Suhu tinggi juga menyebabkan pertumbuhan alga yang lebih cepat. Kondisi ini memicu terjadinya feedback loop dimana semakin banyak alga yang tumbuh, semakin banyak juga cahaya matahari yang terserap. Alhasil, suhu menjadi lebih hangat dan alga tumbuh semakin banyak lagi.
3. Kurangnya pengadukan Kurangnya pengadukan atau aerasi dari kincir pada tambak juga dapat menyebabkan ledakan alga. Saat air terlalu tenang karena tidak diaduk, air yang lebih hangat akan akan cenderung menuju ke lapisan atas air ke atas lapisan air yang lebih dingin, sehingga alga akan blooming di lapisan air yang lebih hangat pada permukaan kolam.
Mengenal dampak blooming algae
Blooming algae menyebabkan rendahnya transparansi air sehingga kecerahan air menurun. Air akan berwarna hijau pekat. Akibatnya, DO tidak dapat tersedia di dasar kolam dan menyebabkan akumulasi senyawa beracun seperti amonia, nitrit, dan hidrogen sulfida. Jika DO terlalu rendah atau di bawah 4 ppm, pertumbuhan udang akan melambat, nafsu makan turun, dan efisiensi pakan menjadi rendah. DO rendah dapat juga ditandai dengan udang berenang ke permukaan.
Langkah penanganan blooming algae
Untuk mengatasi blooming algae, petambak dapat mengambil beberapa langkah, di antaranya:
- Rutin melakukan pergantian air kolam
- Menentukan dosis dan jadwal tebar bahan perlakuan untuk meningkatkan plankton seperti kapur, bakteri, dan hasil fermentasi sesuai dengan kebutuhan.
- Manajemen pakan yang terkontrol untuk mencegah penumpukan bahan organik di perairan tambak
- Rutin membersihkan dasar kolam dengan melakukan siphon
- Melakukan aerasi agar air tambak diaduk terus menerus dengan kincir
- Meningkatkan salinitas (namun tetap di kisaran normal bagi udang), karena beberapa jenis BGA tidak tahan dengan salinitas tinggi
Keberadaan plankton dalam air budidaya merupakan salah satu parameter kualitas air kimia. Pastikan untuk mencatat data plankton dengan rutin menggunakan JALA App. Tidak hanya plankton, di JALA App Anda dapat mencatat lebih dari 40 parameter budidaya sehingga setiap perubahan dapat terpantau dengan jelas.
Selain itu, lakukan monitoring kualitas air secara rutin agar dapat mendeteksi parameter yang tidak ideal dan dapat memicu blooming algae. Dengan Baruno, alat ukur kualitas air multiparameter, Anda dapat mengukur 5 parameter kualitas air sekaligus (suhu, pH, salinitas, DO, dan ORP). Semua data pengukuran dapat diakses dari JALA App kapan saja, di mana saja.
Alga atau plankton dapat bermanfaat bagi budidaya udang, tetapi jika populasinya terlalu banyak tentu akan menghambat pertumbuhan udang dan kelancaran budidaya. Pastikan untuk melakukan monitoring rutin agar dapat mengambil langkah yang tepat untuk budidaya yang lebih produktif berkelanjutan.
Untuk melakukan monitoring parameter budidaya tambak, Anda bisa mengandalkan JALA App! Aplikasi ini dapat membantu Anda mencatat, memantau, dan memahami kondisi budidaya dengan lebih mendalam dan praktis.
Daftarkan diri Anda segera di app.jala.tech dan unduh versi mobile-nya di Google Play Store atau App Store untuk memulai perjalanan budidaya Anda bersama JALA!