Dalam budidaya udang, sangatlah penting untuk menjaga kualitas air sebagai tempat yang layak dan stabil untuk mendukung pertumbuhan udang yang dibudidayakan. Salah satu upaya menjaga kualitas air adalah melalui penggunaan tandon.
Tandon adalah tempat yang digunakan untuk menyediakan air sehat untuk kolam budidaya. Selain diperlukan pada awal masa budidaya, air di tandon juga bermanfaat untuk mengganti atau menambah air di tengah berlangsungnya budidaya guna meningkatkan kapasitas tampung kolam. Memiliki tandon juga penting bagi petambak agar dapat mendaftarkan tambak mereka untuk mendapat ijin usaha tambak (CBIB), menarik investor, hingga mendapat asuransi untuk mendukung operasional budidaya.
Berdasarkan fungsinya, tandon dapat dikategorikan menjadi tandon sedimentasi dan tandon treatment. Tandon sedimentasi bermanfaat untuk proses pengendapan, sebagai tahap pertama dalam perbaikan kualitas air.
Berikutnya terdapat tandon treatment untuk memberi perlakuan yang meningkatkan kualitas air sebelum digunakan dalam kolam budidaya. Di dalam tandon treatment, air diberikan desinfektan untuk membunuh hama patogen penyebab penyakit. Terdapat juga tandon treatment dengan agen alami atau biologis seperti alga, rumput laut, atau lumut yang berfungsi sebagai biofilter untuk menyerap unsur hara dari air sumber serta menghasilkan oksigen.
Ciri tandon yang baik adalah yang dapat mencukupi 30% dari volume air di kolam budidaya. Letak petak tandon juga harus mudah untuk mendapatkan air dari sumber dan mudah untuk didistribusikan. Dari segi kualitas air, air di tandon harus memiliki pH 7.5-8, kadar amonia maksimal 1 ppm, nitrit 0,1 ppm, dan bahan organik < 60 ppm. Selain itu, jarak minimal yang disarankan antara tandon dan tambak adalah 10 meter. Air dalam tandon disarankan untuk didiamkan selama 7 hari sebelum dialirkan ke tambak pembesaran. Selain itu, jangan lupa menjaga kebersihan tandon dengan membuang tanaman air yang mati secara berkala.
Untuk memastikan tandon yang digunakan sudah efektif, penting untuk memantau kualitas air di kolam secara berkala dengan mengukur parameter seperti pH dan DO. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui apakah penggunaan tandon berhasil menjaga dan meningkatkan kualitas air. Dengan kualitas air yang baik, budidaya udang pun akan lebih produktif dan berkelanjutan.