Tips Budidaya

Budidaya Udang Vaname: Analisis Kolam dan Parameter

Kalyca Krisandini
Kalyca Krisandini
8 Juli 2024
Bagikan artikel
Cover - Pond Analysis.webp

Di dalam satu kolam budidaya udang vaname, terdapat banyak komponen serta parameter yang menentukan kondisi budidaya tersebut. Tak jarang komponen dan parameter tersebut saling memengaruhi satu sama lain.

Untuk benar-benar mengetahui kondisi kolam dan parameter budidaya udang, petambak perlu mencatat data setiap aspek dan melakukan analisis dari data tersebut. Analisis kolam dan parameter sangat penting karena dapat membantu petambak menentukan tindakan terbaik untuk budidaya, mencegah masalah atau penyakit, mengoptimalkan produktivitas budidaya, dan akhirnya mencapai target profit.

Analisis Kolam Udang

Sebuah tambak udang terdiri dari banyak aspek, salah satunya kolam untuk membesarkan benur menjadi udang dewasa yang siap dipanen. Kolam ini merupakan satu ekosistem yang perlu dikelola dengan cermat agar udang dapat tumbuh optimal.

Pengelolaan yang cermat perlu didukung dengan analisis kondisi kolam. Analisis ini akan membantu petambak mengidentifikasi potensi masalah di kolam. Dengan demikian, petambak dapat mengambil tindakan yang tepat sesegera mungkin.

Petambak dapat menganalisis ukuran kolam dan fasilitas yang ada di dalamnya. Ukuran kolam ini akan menentukan kapasitas tebaran dan carrying capacity atau daya tampung untuk mencukupi kebutuhan udang. Cek apakah ukuran kolam sudah mendukung pertumbuhan udang, dalam artian menyediakan ruang gerak yang cukup bagi mereka dan meminimalisir penyebaran penyakit.

Cek juga apakah fasilitas kolam seperti inlet dan outlet berfungsi dengan baik. Ini dilakukan sebagai upaya menjaga kualitas air yang dialirkan ke kolam serta kelestarian lingkungan sekitar tambak. Selain itu, pastikan kincir yang ada di kolam sudah mencukupi kebutuhan oksigen terlarut untuk mendukung proses respirasi udang.

Analisis Parameter Budidaya Udang

Terdapat banyak parameter dalam budidaya udang vaname. Beberapa di antaranya masih terbagi lagi ke beberapa parameter lain, contohnya kualitas air. Parameter kualitas air terdiri dari pH, oksigen terlarut (DO), salinitas, suhu, Oxidation Reduction Potential (ORP), dan kandungan senyawa berupa amonia, nitrit, dan nitrat.

Selain kualitas air, contoh parameter lainnya dalam budidaya udang adalah Average Daily Gain (ADG), Feed Conversion Ratio (FCR), Mean Body Weight (MBW), size, dan Survival Rate (SR). Seluruh parameter tersebut memengaruhi pertumbuhan udang di kolam.

Petambak perlu mencatat seluruh parameter di atas secara rutin kemudian menganalisisnya. Dari analisis tersebut petambak bisa memperoleh wawasan yang bermanfaat untuk mengambil keputusan.

Perbandingan Analisis Kolam dan Parameter

Analisis tidak hanya bermanfaat untuk melihat kondisi dalam satu kolam, tetapi juga antar kolam dan antar siklus. Dengan analisis, petambak dapat melihat performa satu kolam dengan yang lain dan dari satu siklus ke siklus berikutnya.

Perbandingan ini akan membantu petambak dalam mengidentifikasi kolam yang memiliki performa yang baik dan yang kurang, menentukan penyebab perbedaan performa tersebut, serta menyesuaikan pengelolaan di kolam dengan performa yang kurang.

Sementara itu, perbandingan analisis parameter membantu petambak melihat keterkaitan antara satu parameter dengan yang lain. Misalnya, salinitas secara tidak langsung memengaruhi FCR. Salinitas air yang tinggi akan meningkatkan energi yang dibutuhkan udang untuk osmoregulasi sehingga metabolismenya meningkat pula. Udang membutuhkan lebih banyak sumber energi untuk ini, membuat pertumbuhannya melambat dan FCR semakin tinggi.

Studi Kasus: Implementasi Analisis Kolam dan Parameter

Budidaya udang yang ideal sebenarnya relatif bagi petambak karena petambak cenderung bergantung pada target. Ketika seorang petambak merasa bahwa budidayanya sudah ideal atau baik, analisis data membantunya untuk melihat rekam jejak budidaya. Sebagai gambaran, simak contoh kasus di bawah ini.

Pak Jali, seorang petambak udang, merasa bahwa siklus budidaya di salah satu kolamnya berjalan dengan baik. Selain rutin memberi pakan sesuai dosis dan kebutuhan udangnya, beliau juga rutin melakukan pencatatan parameter kualitas air dan pertumbuhan udang. Pak Jali ingin tahu mengapa proses budidaya yang beliau jalankan selama ini bisa membuahkan hasil yang bagus. Beliau kemudian mencoba menganalisis grafik parameter di aplikasi manajemen budidaya udang yang digunakan.

grafik MBW.png Hingga akhir siklus, pertumbuhan udang di kolam tersebut secara aktual memang sedikit meleset dari target, tetapi masih terpantau baik. Fluktuasinya pun tidak terlalu tajam.

grafik DO.png Performa DO beberapa kali berada di area kuning, sedikit di bawah nilai ideal. Namun, pada beberapa sesi pengukuran, DO kolam Pak Jali terpantau aman karena nilainya di atas 4 ppm.

grafik pH.png pH kolam beberapa kali mengalami fluktuasi yang drastis karena selisihnya hampir mencapai 1. Namun, sebagian besar tercatat berada di area hijau, pertanda sudah cukup optimal.

grafik salinitas.png Salinitas kolam Pak Jali juga terpantau baik karena berada di area hijau. Nilainya hanya sempat melebihi batas ideal di beberapa hari awal budidaya.

grafik suhu.png Serupa dengan salinitas, suhu air kolam sempat beberapa kali menyentuh area kuning. Namun, sebagian besar masih bisa terjaga di kisaran 27-31℃.

Grafik analisis tersebut menggambarkan kondisi kualitas air fisik di kolam Pak Jali selama satu siklus. Secara umum, kondisi kualitas air inilah yang membuat pertumbuhan udangnya cukup baik. Parameter kualitas air di kolam Pak Jali rata-rata berada di area hijau atau kisaran yang direkomendasikan untuk budidaya udang. Pak Jali dapat memvalidasi apa yang beliau rasakan berkat pencatatan data yang rutin dan analisis yang beliau lakukan.

Kesimpulan

Analisis kolam dan parameter sangat penting dalam proses budidaya udang vaname. Dari analisis, petambak dapat mengidentifikasi kondisi budidaya, mengambil tindakan yang tepat, mengantisipasi masalah, dan mengoptimalkan produktivitas.

Jika Anda petambak udang dan ingin menganalisis parameter budidaya Anda, JALA App adalah solusi yang tepat! Aplikasi manajemen tambak udang ini #HadirMembantu Anda dalam memperoleh wawasan seputar kondisi budidaya. Pastikan Anda mencatat data dengan rutin dan lengkap agar bisa mendapat analisis yang lengkap juga dari kami.

Tunggu apa lagi? Daftarkan diri Anda di app.jala.tech dan unduh aplikasi mobile-nya di Google Play Store atau App Store!

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.