SR udang vaname adalah salah satu parameter penting yang menentukan keberhasilan budidaya. Untuk mencapai keberhasilan dan produktivitas yang diinginkan, Anda perlu memperhatikan aspek satu ini.
Persentase SR atau survival rate yang rendah menandakan bahwa udang di tambak tersebut tidak memiliki ketahanan yang baik. Apabila satu siklus budidaya udang memiliki SR 40%, bisa jadi siklus tersebut terkena penyakit dan penanganannya kurang tepat, mengakibatkan budidaya tidak maksimal atau lebih parah lagi kematian massal.
Lantas, berapa SR yang ideal dan apa saja faktor yang memengaruhinya? Simak pembahasannya di bawah ini.
Apa Itu Survival Rate (SR)?
SR udang vaname adalah survival rate atau tingkat kelangsungan hidup udang vaname selama satu siklus dan dinyatakan dalam persen. Tinggi rendahnya persentase SR menandakan ketahanan udang di kolam selama satu siklus budidaya. Persentase SR didapat dengan membagi populasi udang saat panen dengan populasinya saat awal tebar kemudian mengalikannya dengan 100%.
Cara Menghitung SR Udang
Sebelum menghitung SR udang vaname, ketahui populasi udang saat dipanen dan jumlah benur yang ditebar di awal budidaya. Jumlah tebar ini dapat diketahui dari padat tebar, jumlah kolam, dan luas masing-masing kolam.
Setelah mengantongi data-data tersebut, Anda dapat menggunakan rumus cara hitung SR udang vaname berikut:
Sebagai contoh, Pak Jali menebar benur dengan kepadatan 100 PL/m² di 2 kolam masing-masing seluas 100 m². Saat panen, populasi udang di kedua kolamnya sebanyak 16.500 ekor.
Pertama-tama, Pak Jali menghitung jumlah tebar di awal budidaya menggunakan cara berikut:
Jumlah tebar awal = 100 PL/m² x 2 x 100 m² = 20.000 ekor
Survival Rate = 16.500 / 20.000 x 100% = 82,5%
Dari penghitungan tersebut, didapatkan hasil SR udang Pak Jali sebesar 82,5%.
Berapa Rata-Rata SR Udang Vaname?
Menurut The Fish Site, persentase SR di tambak udang yang dianggap ideal adalah 80-90%. Persentase ini merupakan standar ideal untuk tambak skala rumah tangga dengan padat tebar 100-125 PL/m².
Namun, berdasarkan riset Tim JALA, SR sebagian besar budidaya di Indonesia tahun 2023 dengan padat tebar ≤80 PL/m² dan 80-200 PL/m² setidaknya sebesar 50% atau lebih. Sementara itu, sebagian besar budidaya dengan padat tebar >200 PL/m² menghasilkan SR >56,17%.
Memantau SR Menggunakan JALA App
SR udang vaname umumnya dihitung saat panen, setelah jumlah udang yang dipanen diketahui. Namun, Anda tetap dapat memantau estimasi SR dengan mudah melalui JALA App, aplikasi manajemen tambak udang dari JALA.
Estimasi SR ini dapat Anda temukan di dashboard JALA App. Jika siklus budidaya Anda telah selesai, Anda dapat langsung melihat rerata SR pada fitur yang sama. Anda dapat melihat rerata SR dari setiap kolam di tambak Anda lengkap dengan durasi budidaya atau Day of Culture (DoC) siklus.
Untuk mendapatkan estimasi atau rerata SR, pastikan Anda melengkapi data pakan harian dan sampling rutin. Semakin lengkap data Anda, semakin akurat estimasi SR yang diberikan JALA App.
Faktor yang Memengaruhi SR
Pada dasarnya, metode pembudidayaan memiliki pengaruh besar terhadap SR udang. Jika dijabarkan, aspek pembudidayaan ini meliputi kualitas air, pakan, padat tebar, dan benur. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa faktor eksternal seperti cuaca juga berpengaruh pada SR.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi SR udang dan penjelasan singkatnya:
1. Cuaca
Budidaya udang masih memiliki kaitan dengan cuaca. Elemen cuaca seperti suhu dan curah hujan ditambah fluktuasi yang berlebih dapat mempengaruhi kondisi tambak udang dan memiliki efek berantai terhadap kualitas air. Dalam jangka panjang, penyakit akan lebih mudah menyerang udang karena media berkembangnya terganggu.
2. Kualitas Air
Parameter kualitas air seperti pH, salinitas, oksigen terlarut, konsentrasi amonia, dan sebagainya berperan penting bagi kelangsungan hidup udang. Parameter yang berubah-ubah secara drastis berisiko membuat udang lebih rentan terhadap penyakit. Akibatnya, kelangsungan hidup udang bisa terancam.
3. Kualitas dan Nutrisi Pakan
Pakan yang berkualitas juga merupakan kunci kelangsungan hidup udang. Pakan yang terkontaminasi akan berdampak buruk pada kesehatan udang. Demikian juga, apabila nutrisi pakan tidak mencukupi kebutuhan udang, udang tidak dapat tumbuh dengan baik.
4. Kepadatan Tebar
SR berhubungan erat dengan lingkungan tambak, termasuk kepadatan tebar. Padat tebar yang terlalu tinggi akan menaikkan tingkat kompetisi udang terhadap oksigen terlarut dan pakan. Jika kebutuhan oksigen tidak terpenuhi dengan baik, udang tidak nafsu makan dan pertumbuhannya akan melambat.
5. Daya Tahan Benur
Benur memiliki peran yang signifikan tidak hanya di awal budidaya. Daya tahan atau imunitasnya selama dibudidayakan akan menentukan SR. Menggunakan benur berkualitas baik dan terjamin dengan sertifikat Specific Pathogen Free (SPF) akan mendukung persentase SR yang tinggi.
6. Kematian Akibat Penyakit
SR juga dapat dipengaruhi oleh penyakit udang dengan tingkat mortalitas atau kematian yang tinggi seperti Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) atau Early Mortality Syndrome (EMS) dan White Spot Disease (WSD). Jumlah kematian akan memengaruhi populasi udang yang bertahan hingga panen.
Kesimpulan
SR udang vaname adalah survival rate atau tingkat kelangsungan hidup selama satu siklus. Untuk menghitung SR, bagi populasi udang saat panen dengan populasi saat tebar dan kalikan dengan 100%.
SR dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
- Cuaca
- Kualitas air
- Kualitas dan nutrisi pakan
- Kepadatan tebar
- Daya tahan benur
- Kematian akibat penyakit
Apabila Anda ingin mengetahui estimasi SR siklus budidaya Anda, Anda dapat menggunakan JALA App. Fitur estimasi dan rerata SR di JALA App akan memudahkan Anda mengecek estimasi dan rerata SR tanpa repot menghitung secara manual.
Tidak hanya itu saja, JALA App #HadirMembantu Anda untuk mencatat dan memantau puluhan parameter budidaya lainnya serta memahami kondisi budidaya dengan lebih praktis. Jadi, tunggu apa lagi? Daftar segera di app.jala.tech dan unduh versi mobile JALA App di Google Play Store atau App Store.
Referensi