Pertumbuhan udang vaname yang lambat seringkali menjadi kendala yang dialami petambak dalam budidaya udang. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan pertumbuhan udang vaname lambat, salah satunya kualitas air. Karena itu, penting bagi petambak untuk mengukur dan memantau parameter fisik air di tambaknya. Seperti apa hubungan parameter fisik air dengan pertumbuhan udang? Pelajari selengkapnya di artikel ini!
Hubungan Parameter Air dengan Pertumbuhan Udang
Di antara berbagai parameter air yang dapat diukur di tambak, terdapat 4 parameter fisik yang paling mempengaruhi pertumbuhan udang dan survival rate (SR), yaitu suhu, pH, DO, dan salinitas.
1. Suhu
Suhu mempengaruhi pertumbuhan udang karena berperan dalam kecepatan reaksi biokimia. Suhu yang disarankan untuk udang vaname adalah 28-32°C. Jika suhu terlalu rendah, maka akan menurunkan metabolisme dan nafsu makan udang.
2. pH
pH juga perlu dijaga pada kisaran aman agar tidak berpengaruh pada metabolisme dan kondisi fisiologi udang. Kisaran yang disarankan nilai pH untuk tambak udang adalah 7,8-8,5. pH yang terlalu rendah dapat menyebabkan pertumbuhan melambat serta nafsu makan turun. Udang juga lebih rentan stres dan terkena penyakit.
3. DO
Dissolved oxygen (DO) atau oksigen terlarut yang ideal bagi tambak udang adalah tidak kurang dari 4 ppm. DO berperan dalam respirasi udang serta dipengaruhi oleh cuaca, kincir, serta populasi plankton. Jika DO di bawah 4 ppm, pertumbuhan udang juga dapat melambat diiringi dengan menurunnya nafsu makan.
4. Salinitas
Salinitas yang ideal untuk udang vaname adalah 15-30 ppt. Namun, udang vaname dapat beradaptasi pada rentang salinitas yang cukup luas. Salinitas yang terlalu rendah akan menurunkan oksigen, menyebabkan kematian plankton, dan berpengaruh pada proses molting udang.
Peran MBW dalam Pertumbuhan Udang
MBW adalah Mean Body Weight yang berarti berat rata-rata per ekor udang. Istilah MBW udang juga memiliki definisi yang serupa dengan ABW atau Average Body Weight. MBW dapat dihitung berdasarkan rumus berikut:
Misalnya, Pak Jali memiliki udang dengan total berat bersih 200 gram dengan jumlah tebar sebanyak 100 ekor. Maka, perhitungan MBW dapat dilakukan dengan cara berikut:
MBW = berat bersih udang (gram) / jumlah udang (ekor) ABW/MBW = 200 gram / 100 ekor ABW/MBW = 2 gram/ekor.
Contoh Kasus Pertumbuhan Udang Vaname Lambat
Sebagai contoh, jika MBW udang dari sampling selama beberapa minggu berturut-turut hanya bertambah sedikit, petambak perlu juga untuk melihat parameter fisik air. Jika didapati parameternya pada rentang yang terlalu rendah, seperti contoh berikut:
Suhu: 25°C pH: 7,0 DO: 2 ppm Salinitas: 12 ppt
Selain itu, jika pertumbuhan udang vaname lambat, warna air tambak juga perlu diperhatikan. Warna yang baik untuk pertumbuhan udang vaname adalah hijau kecoklatan, karena menunjukkan bahwa kadar fitoplankton dan zooplankton di kolam stabil dan dapat mendukung pertumbuhan udang dengan menjadi pakan alami serta penyangga intensitas cahaya matahari. Jika warna air belum ideal, lakukan penyesuaian yang diperlukan.
Baca juga: Cara Membuat Air Tambak Berwarna Hijau Kecoklatan
Kesimpulan
Untuk memastikan pertumbuhan udang dapat ada di rentang normal dan mencapai target budidaya, pemantauan parameter air sangat penting untuk dilakukan, khususnya kualitas fisik air. Dengan memiliki catatan yang lengkap terkait perkembangan MBW udang dan kualitas air, petambak dapat mengetahui jika pertumbuhan udang melambat dan jenis treatment yang dapat dilakukan untuk penyesuaian.
Untuk mencatat dan memantau kondisi tambak dengan lebih praktis, Anda dapat menggunakan JALA App. JALA App adalah aplikasi manajemen tambak udang yang siap #HadirMembantu Anda untuk semakin memahami performa tambak dan mencapai target budidaya. Mari mulai berbudidaya dengan lebih produktif dan efisien bersama JALA App!
