Dalam berbudidaya udang, salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah pemantauan kualitas air. Ada beberapa parameter yang perlu dijaga agar kualitas air tambak udang tetap ideal, salah satunya adalah salinitas.
Meskipun udang vaname dapat hidup di rentang salinitas yang luas, nilai salinitas yang terlalu tinggi atau rendah dapat merugikan bagi budidaya, karena mengganggu pertumbuhan udang. Apa saja faktor yang memengaruhi perubahan salinitas di tambak udang? Bagaimana cara menanggulanginya? Simak selengkapnya di artikel ini!
Apa itu salinitas tambak udang?
Salinitas adalah tingkat kadar garam yang terlarut dalam air. Kadar salinitas yang baik sangat dibutuhkan di kolam untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan udang. Menurut Suriawan dan Soermadjati (2007), udang vaname dapat tumbuh baik atau optimal pada salinitas 15-25 ppt, bahkan masih layak untuk tumbuh pada salinitas 5 ppt. Kadar salinitas yang melebihi batas ambang cepat atau lambat dapat mengakibatkan udang stress hingga mengalami kematian.
Perubahan nilai salinitas di tambak udang perlu menjadi perhatian bahkan sejak udang masih berada di tahap benur. Hal ini dikarenakan benur masih sangat rentan pada perubahan di kolam tempatnya tumbuh. Karena itu, penting bagi petambak untuk memantau salinitas tambak secara rutin untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi.
Baca juga: Cara Menjaga Kualitas Air Tambak Udang Vaname: Gunakan JALA Baruno!
Faktor yang memengaruhi nilai salinitas tambak udang
1. Penguapan air
Penguapan air yang disebabkan oleh cuaca panas adalah salah satu faktor yang mempengaruhi salinitas tambak udang. Meskipun membuat volume air di kolam berkurang, penguapan tidak membuat kadar garam ikut menguap, sehingga dapat meningkatkan salinitas. Luasan kolam juga memengaruhi penguapan yang terjadi. Semakin luas kolam, semakin cepat penguapan dapat terjadi.
2. Air hujan
Hujan dapat menyebabkan salinitas air tambak udang vaname menurun karena air hujan bersifat tawar dan cenderung memiliki pH rendah. Massa jenis air hujan juga lebih rendah sehingga air hujan akan berada pada permukaan.
Cara menaikkan salinitas air tambak
1. Penambahan air laut
Salinitas tambak udang yang terlalu rendah dapat diatasi dengan melakukan penambahan air bersalinitas tinggi atau air laut. Lakukan pengecekan salinitas hingga nilainya sesuai dengan salinitas yang diharapkan. Lakukan penambahan secara perlahan agar perubahan salinitas tidak terlalu signifikan yang dapat mengakibatkan udang stres. Selain itu, pastikan air dilakukan sterilisasi terlebih dahulu di tandon untuk meminimalisir masuknya patogen ke tambak.
2. Pembuangan air permukaan
Hal ini dilakukan terutama saat hujan. Air tawar dan air hujan memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan dengan air asin, sehingga akan berada di permukaan air tambak. Karena itu, petambak juga dapat menjaga salinitas dengan membuang air yang ada di permukaan tambak terutama saat hujan turun.
Cara menurunkan salinitas air tambak: penambahan air tawar
Air tawar atau air yang bersalinitas nol (0 ppt) dapat ditambahkan ke air tambak untuk menurunkan salinitas hingga mencapai nilai yang diharapkan. Jika peningkatan salinitas disebabkan oleh penguapan air, tambahkan air sesuai dengan air yang hilang akibat penguapan.
Baca juga: Mengganti Air, Meningkatkan Kualitas Air
Sebagai contoh, jika dalam satu hari air di dalam kolam menyusut setinggi 5 cm, petambak dapat menambahkan air tawar sesuai dengan volume air yang telah menyusut.
Kesimpulan
Salinitas adalah salah satu parameter kualitas air yang penting diperhatikan karena mempengaruhi pertumbuhan udang di tambak. Salinitas dapat berubah karena penguapan air maupun hujan. Untuk menaikkan salinitas, petambak dapat melakukan penambahan air laut maupun pembuangan air di permukaan. Untuk menurunkan salinitas, petambak dapat melakukan penambahan air tawar.
Selain rutin mengukur dan mencatat salinitas, Anda perlu mengecek berbagai parameter budidaya lainnya. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan JALA App, aplikasi ini sangat cocok untuk mendukung keberhasilan budidaya Anda.
Sebab, JALA App dapat membantu Anda mencatat, memantau, dan memahami kondisi budidaya dengan lebih mendalam dan praktis. Daftarkan diri Anda segera di app.jala.tech dan unduh versi mobile-nya di Google Play Store atau App Store untuk memulai perjalanan budidaya Anda bersama JALA!
Referensi
Soemardjati, W dan Suriawan, A. 2007. Petunjuk Teknis Budidaya Udang Vannamei Litopenaeus vannamei di Tambak. Departemen Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Balai Budidaya Air Payau Situbondo. Halaman 12-16.
Tentang Penulis:
Penulis artikel ini adalah Akbar Wirasatya. Akbar berasal dari Probolinggo, Jawa Timur dan merupakan lulusan Program Studi Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Lambung Mangkurat. Saat ini Akbar bekerja sebagai Field Assistant di JALA.