Black gill disease atau penyakit insang hitam
Pada tahap awal, insang akan berwarna putih buram dan menjadi kuning atau kecoklatan. Pada infeksi taraf akut, insang berwarna coklat atau hitam disertai pengecilan dan kerusakan insang.
Melihat tanda-tanda yang muncul, uji histopatologi, uji mikrobiologi, PCR, dan analisis Scanning Electron Microscope (SEM) di laboratorium.
Mikroorganisme Fusarium dan Aspergillus flavus (contoh kasus di India). Faktor kimiawinya adalah senyawa toksik (nitrit, amonia, asam, potasium permanganat, tembaga, kadmium, ozon, dan lain-lain).
Fungi atau jamur dan zat kimiawi
Belum ada informasi
Kenampakan Aspergillus flavus yang diisolasi dari insang ikan terinfeksi berwarna hijau kekuningan dengan tekstur seperti kapas dan berbentuk granular, dengan margin dan elevasi rata, hifa memiliki sekat (septate), dan pigmentasi hialin serta konidiofor yang panjang.
Dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada udang hingga menyebabkan kematian.
Kualitas air yang buruk, konsentrasi DO yang rendah, pencemaran, dan padat tebar yang tidak sesuai dengan kapasitas kolam.
Patogen ini dapat menginfeksi satu udang dengan yang lain secara langsung maupun melalui vektor, misalnya melalui proses menelan, injeksi, kontak fisik, atau udara.
Dilaporkan terjadi di Indonesia, Malaysia, dan Taiwan.
Belum ada data
Belum ada data
Jangka waktu inkubasi belum ditemukan, tetapi tanda-tanda awalnya adalah insang berwarna putih pucat atau buram, kemudian menjadi kuning kecoklatan, dan akhirnya menghitam.
Belum ada informasi
Belum ada informasi
Belum ada informasi
Jika dasar tambak kurang dikontrol dan insang udang berubah warna menjadi putih pucat, dapat diindikasikan bahwa udang berada pada tahap awal infeksi black gill.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga kondisi kualitas air tambak, mengontrol dasar tambak, dan menjaga agar tidak terjadi overfeeding. Ketika kualitas air memburuk, lakukan pergantian air secukupnya dan tambahkan aerasi. Persiapan tambak sebelum memulai siklus baru juga harus diperhatikan, contohnya pengeringan dasar kolam sebelum menebar benur. Pengeringan harus dilakukan selama 2 minggu, harapannya agar organisme yang menyebabkan penyakit, jamur, bakteri, dan virus dapat terbunuh. Ditambah lagi, sisa materi organik akan teroksidasi sehingga menjadikannya tidak beracun. Air untuk dialirkan ke tambak juga harus disaring dan didiamkan selama 3-4 hari di dalam tambak sebelum tebar benur. Pastikan nilai salinitasnya 10-20 ppt.
Mengganti air sebanyak 10-30% selama 3 hari berturut-turut, menebar kapur (CaOH)₂ pada malam hari sebanyak 5-10 ppm, memberikan fermentasi dedak dan molase/tetes tebu dengan perbandingan 1:2 per 2 ppm selama 3 hari berturut-turut hingga warna air berubah, dan memberikan probiotik seperti Rhodococcus dan Rhodobacter 0,5-1 ppm pada sore hari.
Belum ada informasi
Alavandi, S.V., K.K. Vijayan, and K.V. Rajendran. 1995. Shrimp Disease, Their Prevention and Control. CIBA Bulletin No. 3. Madras.
Baticados, M.C.L. 1998. Disease. In: Biology and Culture of Penaeus monodon. SEAFDEC Aquaculture Department. pp. 139-178.
Center for Tropical and Subtropical Aquaculture. Prevention of Black Gill Disease in Marine Shrimp.
Dewangan,N.K., Gopalakrishnan, A., Kannan, D., Shettu, N., Singh, R.R. 2015. Black gill disease of Pacific white leg shrimp (Litopenaeus vannamei) by Aspergillus flavus. Journal of Coastal Life Medicine 3 (10): 761-765. doi: 10.12980
Gejala dan Cara Mengobati Penyakit Insang Hitam Pada Udang. JALA.
Srinivas, D., Ch. Venkatrayalu, and B. Laxmappa. 2016. Identifying diseases affecting farmed Litopenaeus vannamei in different areas of Nellore district in Andhra Pradesh, India. IJFAS 2016; 4(2): 447-451.