Semua Penyakit

Penyakit Bintik Hitam (Black Spot Disease)

Penyakit Bintik Hitam atau Black Spot Disease disebabkan oleh bakteri Vibrio anguillarum yang dapat tersebar dalam air. Udang yang terinfeksi memiliki bintik hitam dan warna coklat di pada kulitnya. Kualitas air yang buruk dan sisa bahan organik serta pakan berlebih pada dasar kolam dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

Indikasi Penyakit

Nama

Penyakit Bintik Hitam atau Black Spot Disease.

Tanda-tanda klinis

Kulit berwarna kecoklatan dengan bintik hitam.

Metode diagnosis

Adanya bintik hitam pada tubuh udang, biasanya terjadi pasca panen.

contoh-udang-yang-terkena-penyakit-black-spot-disease.jpg Sumber: American Aqua Viet Nam

Patogen

Nama

Vibrio anguillarum

Tipe patogen

Bakteri Gram negatif

Sinonim

Tidak ada

Karakteristik

Bakteri ini dapat tumbuh di perairan air asin dan kisaran suhu 25-32°C.

Dampak Patogen

Toksisitas

Karena terjadi saat pasca panen udang, terjadinya bintik hitam menunjukkan adanya pengurangan kualitas udang segar.

Faktor pre-disposing

Kualitas air yang buruk dan tingginya sisa-sisa pakan organik di dasar kolam dapat menjadi faktor utama penyebab penyakit ini. Pada saat pasca panen, udang terkena paparan sinar matahari yang memicu munculnya bintik hitam.

Transmisi

Belum ada data.

Epidemiologi

Penyakit Bintik Hitam telah ditemukan di Indonesia dan negara-negara Asia.

Inang atau vektor

Bakteri ini dapat menyebar melalui air.

Dosis infeksi

Belum ada data.

Periode inkubasi

Belum ada data.

Stabilitas dan Kelangsungan Hidup

Kerentanan terhadap obat

Belum ada data.

Kerentanan terhadap desinfektan/probiotik

Belum ada data.

Inaktivasi fisik

Setelah panen, udang sebaiknya segera dibekukan dan didistribusikan melalui rantai beku untuk menghambat proses terbentuknya bintik hitam. Selain itu, dapat dilakukan penambahan larutan asam askorbat atau natrium bisulfite (NaHSO₃) dalam larutan garam dingin.

Penanganan dan Pencegahan

Peringatan dini

Belum ada data.

Pencegahan

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan membersihkan dasar tambak dari kotoran, sisa pakan dan sisa molting serta menjaga kualitas air.

Pengobatan

Belum ada data.

Eradikasi

Belum ada data.

Regulasi dan Informasi Lain

Belum ada data.

Referensi

Cipriani,G.R., Wheeler,R.S., and Sizemore,R.K. 1980. Characterization of brown spot disease of gulf coast shrimp. Journal of Invertebrate Pathology 36(2):255-263. Doi: 10.1016/0022-2011(80)90031-2

Flegel, T.W., D.F. Fegan, S. Kongsom, S. Vuthikomudomkit, S. Sriurairatana, S. Boonyaratpalin, C. Chantanachookhin, J.E. Vickers and O.D. Macdonald. 1992. Occurrence, diagnosis and treatment of shrimp diseases in Thailand. In: W. Fulks and K.L. Main (eds.). Diseases of Cultured Penaeid Shrimp in Asia and the United States. The Oceanic Institute: Honolulu. p. 57-112.

Ganjoor, M. 2015. A Short Review on Infectious Viruses in Cultural Shrimps (Penaeidae Family). Journal of Fisheries Science. 9 (3): 9-33.

Lotz, J.M. 1997. Special Topic Review: Viruses, Biosecurity and Specific Pathogen-free Stocks in Shrimp Aquaculture. World Journal of Microbiology & Biotechnology. 13: 406-413.