Tips Budidaya

Tips Mencegah Penyakit Udang Vaname di Tambak

Vanessa
Vanessa
6 Desember 2023
Bagikan artikel
Cover - Tips Mencegah Penyakit.jpg

Penyakit udang vaname dapat dikatakan sebagai salah satu ancaman terbesar yang dikhawatirkan oleh petambak udang. Bila terlambat ditangani, penyakit udang dapat menyebabkan kematian, bahkan secara massal, yang tentunya sangat merugikan bagi petambak. Meski tetap dipanen, udang yang terjangkit penyakit akan memiliki harga jual yang lebih rendah di pasar. Karena itu, sangat penting bagi petambak untuk mengenal penyakit udang vaname yang banyak dialami di tambak dan cara mencegahnya.

Jenis penyakit yang banyak dialami di tambak udang

Survei prevalensi penyakit udang di Indonesia

Sebelumnya, simak beberapa jenis penyakit yang paling umum ditemui di tambak udang.

Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND)

AHPND disebabkan oleh bakteri Vibrio parahaemolyticus dan V. harveyi. Udang yang mengalami penyakit AHPND menunjukkan kosongnya saluran pencernaan dan hepatopankreas berwarna pucat dan mengecil, kulit lunak, dan bintik hitam pada hepatopankreas. Kematian dapat terjadi pada hari ke-10 setelah tebar dan udang yang lemas tenggelam di dasar kolam.

White Feces Disease (WFD)

Penyakit white feces disease adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa spesies bakteri Vibrio. Pada udang yang terjangkit WFD akan muncul feses berwarna putih yang mengambang di air atau ada di anco. Selain itu, nafsu makan dan laju pertumbuhan udang juga menurun. WFD dapat terjadi pada hari ke-50-60 selama masa budidaya dan mengakibatkan produktivitas menurun 20-30%. Kematian akibat penyakit ini dapat mencapai 60%.

Infectious Myonecrosis (Myo)

Infectious Myonecrosis, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Myo, disebabkan oleh Infectious Myonecrosis Virus (IMNV). Ciri-ciri udang di tambak jika terkena penyakit ini adalah warna yang pucat, kemudian memerah di bagian ruas bawah sampai ekor. Selain itu, udang juga mengalami kram otot. Penyakit Myo termasuk penyakit kronis dan baru dapat menyebabkan kematian pada hari ke 9-13 setelah infeksi.

Hepatopancreatic microsporidiosis (HPM)

HPM adalah penyakit udang vaname yang disebabkan oleh parasit mikrosporadian Enterocytozoon hepatopenaei. Penyakit ini menyebabkan pelambatan pertumbuhan udang yang diindikasikan oleh perbedaan mencolok pada ukuran udang dalam satu kolam yang sama. Jika dibiarkan berlanjut, udang juga dapat mengalami kematian. HPM seringkali disebabkan lemahnya sistem biosekuriti di tambak.

Pencegahan penyakit udang vaname di tambak

Setelah mengenal berbagai jenis penyakit yang mengancam tambak udang, petambak juga perlu mengetahui tips pencegahannya agar budidaya tetap produktif berkelanjutan.

1. Memantau kualitas air

Kualitas air merupakan keseluruhan karakter fisik, kimia, dan biologi yang menjadikan air dapat dimanfaatkan. Menjaga kualitas air seperti pH, salinitas, DO, dan suhu menjadi sangat penting sebagai komponen utama di tambak. Jika kualitas air tidak ideal atau mengalami perubahan mendadak, udang dapat mengalami stres dan menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Dengan rutin mengukur variabel kualitas air dengan alat ukur yang tepat, petambak dapat mengetahui apakah kondisi air di tambak sudah ideal atau perlu penyesuaian. Dengan begitu, petambak dapat segera mengambil langkah agar mengembalikan kondisi air ke keadaan normal.

2. Menerapkan biosecurity

Biosecurity merupakan bagian penting dalam pencegahan penyakit udang vaname, karena mencakup semua upaya mencegah masuk dan tersebarnya organisme penyebab dan pembawa penyakit dalam budidaya. Penerapan biosekuriti harus dilakukan di semua fase budidaya dari persiapan lahan, perlakuan air, penebaran benur, manajemen kualitas air, pemberian pakan, sampling, panen, hingga persiapan ke siklus berikutnya. Tidak hanya petambak saja, semua teknisi lapangan dan pekerja yang terlibat di tambak udang harus menerapkan biosecurity dengan ketat.

Baca juga: Memahami Pentingnya Biosekuriti

3. Menggunakan benur berkualitas

Benur sangat menentukan keberhasilan budidaya. Petambak dapat memilih benur Specific Pathogen Free (SPF) atau Specific Pathogen Resistant (SPR). Benur bersertifikasi SPF berarti benur dipastikan terbebas dari patogen tertentu, terutama virus. Kemudian, benur SPR adalah kondisi karakter genetik yang memiliki resistensi atau ketahanan terhadap patogen spesifik seperti TSV, IHHNV, atau WSSV. SPF dan SPR adalah karakter yang saling independen. Artinya, tidak semua benur kategori SPF juga mengantongi kategori SPR. Biasanya, benur SPR tidak perlu mengantongi SPF.

4. Menjaga daya dukung kolam

Daya dukung atau carrying capacity merupakan batas suatu lingkungan, dalam hal ini kolam udang, untuk menampung pertumbuhan dan kehidupan organisme yang ada. Daya dukung semakin turun dengan bertambahnya umur budidaya. Daya dukung yang tidak lagi optimal membuat penyakit mudah menginfeksi dan menyebar di tambak, karena materi organik di dasar kolam dapat menjadi tempat bertumbuhnya patogen. Selain itu, daya dukung yang rendah juga menyebabkan penurunan kualitas air. Karena itu, pastikan Anda menjaga daya dukung kolam dengan perencanaan program pakan yang matang, melakukan siphon secara teratur, serta melakukan panen parsial jika perlu.

5. Sampling rutin

Sampling membantu mendeteksi adanya udang yang sakit atau stres. Melakukan sampling berfungsi juga untuk pemeriksaan kesehatan dini (early security warning) sebagai salah satu langkah terbaik mengantisipasi terjangkitnya udang dari penyakit. Pemantauan dapat dilakukan rutin sejak awal budidaya. Saat ingin melakukan sampling, pastikan udang tidak sedang dalam fase molting, dan lakukan saat kondisi tidak terlalu terik atau 2-3 jam setelah pemberian pakan. Jangan lupa untuk input data sampling Anda di JALA App agar pemantauan semakin mudah dan praktis.

Dengan mengenal penyakit udang dan mengetahui strategi pencegahannya, petambak dapat terhindar dari kerugian dan memastikan budidaya mencapai target yang diinginkan. Pastikan Anda melakukan pemantauan kualitas air secara rutin dan menerapkan biosecurity dalam setiap tahap budidaya agar tambak dapat terus produktif berkelanjutan!

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.