Industri Udang

Cara Merawat Induk Udang Vaname agar Sehat dan Subur

Vanessa
Vanessa
23 Februari 2024
Bagikan artikel
Cover - Indukan Udang.webp

Salah satu penentu budidaya udang yang berhasil adalah benur yang digunakan. Benur berkualitas berasal dari induk udang vaname yang berkualitas juga. Untuk menghasilkan induk udang vaname yang berkualitas, diperlukan pemeliharaan yang tepat agar induk sehat dan subur. Seperti apa cara pemeliharaan induk udang vaname? Simak selengkapnya di artikel ini!

Cara Memilih Induk Udang Vaname yang Berkualitas

Pemeliharaan induk udang vaname biasa dilakukan di hatchery. Pertama-tama dibutuhkan cara pemilihan yang tepat untuk memastikan hanya induk berkualitas yang terpilih. Berikut kriteria yang penting diperhatikan dalam memilih induk udang vaname:

1. Usia yang matang

Pertama, pastikan induk udang vaname yang dipilih sudah memasuki usia yang matang, yaitu 20 hari setelah memasuki fase udang dewasa.

Baca juga: Siklus Hidup Udang Vaname: Dari Telur Hingga Dewasa

Pada induk udang betina yang telah matang, warnanya juga berubah dari putih menjadi merah kekuningan.

2. Ukuran seragam

Berikutnya, induk harus memiliki ukuran tubuh yang normal dan seragam untuk memastikan pertumbuhannya tidak terhambat. Induk jantan umumnya memiliki berat 60-80 gram dan panjang tubuh 18-20 cm. Sedangkan, induk betina memiliki berat lebih dari 80 gram dan panjang 20-25 cm.

3. Bagian tubuh lengkap

Induk udang vaname juga perlu memiliki bagian tubuh lengkap, mulai dari kaki sebanyak 5 pasang, ekor yang terbuka, mata menonjol keluar, dan sepasang antena.

4. Usus utuh

Usus udang yang utuh menandakan bahwa udang tersebut memiliki nafsu makan yang baik. Usus dapat diamati karena udang vaname memiliki tubuh yang transparan.

Proses Pemijahan Induk Udang Vaname

Pemijahan adalah pengeluaran telur oleh induk betina diikuti dengan pembuahan oleh sperma dari spermatofore yang ada di telicum induk betina. Proses pemijahan pada induk udang vaname dimulai dengan pemberian pakan basah seperti cumi-cumi dan cacing laut. Hormon gonadotrofik juga dapat diaplikasikan untuk memicu kematangan gonad.

Induk jantan dan betina ditempatkan dalam kolam pemijahan dengan rasio 1:2 untuk meningkatkan kemungkinan pemijahan. Sekitar 4-5 jam kemudian, telur akan dikeluarkan. Telur ini akan nantinya berkembang menjadi benur hingga udang vaname yang siap dibudidayakan.

Baca juga: Mengenal Benur SPF dan SPR

Cara Merawat Induk Udang Vaname

Pemeliharaan induk udang vaname perlu dilakukan dengan tepat untuk memastikan pemijahan dapat berlangsung dan telur dapat menetas. Berikut langkah dalam pemeliharaan induk udang.

1. Menyiapkan wadah dan media

Ukuran wadah pemeliharaan induk udang berpengaruh terhadap perkembangan telur dan sperma calon induk. Umumnya, induk dipelihara di wadah atau bak segi empat dengan panjang sekitar 8 meter, lebar 5 meter, tinggi 1,5 meter, dan tinggi air 1,2 meter. Wadah yang digunakan harus disterilisasi terlebih dahulu menggunakan klorin 200-300 ppm, kemudian dibilas dengan air tawar.

Selain itu, fasilitas pendukung juga perlu disiapkan, di antaranya pipa untuk pemasukan dan pengeluaran air, aerasi untuk menambahkan oksigen terlarut (DO) dalam air, serta terpal plastik untuk mengendalikan intensitas cahaya yang masuk ke dalam wadah.

2. Mengatur padat tebar

Padat tebar dalam wadah pemeliharaan induk berkisar 1-1,5 ekor/m². Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya kanibalisme pada induk yang dipelihara agar kondisi induk tetap sehat.

3. Menjaga kualitas air

Air merupakan media hidup bagi udang sehingga kualitasnya penting untuk diperhatikan selama pemeliharaan induk. Perubahan drastis pada kualitas air kolam perlu dihindari agar udang tidak stres atau mati.

Adapun parameter kualitas air yang ideal untuk kolam pemeliharaan induk adalah:

  • Salinitas: 32-35 ppm
  • Suhu: 30-31°C
  • pH: 7,5-8,5
  • Alkalinitas: 33-60 ppm

Pergantian air biasanya dilakukan 2 kali sehari, yaitu 100% di pagi hari dan 50% di sore hari. Sisa makanan dan kulit induk yang molting juga dibersihkan setiap pagi sebelum pemberian pakan.

4. Mengatur pemberian pakan

Pakan berperan penting untuk perkembangan gonad pada udang vaname untuk keberhasilan pemijahan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan pematangan gonad adalah kualitas, kuantitas dan cara pemberian pakan.

Pakan yang baik untuk induk udang vaname harus mengandung protein, kolesterol dan vitamin yang cukup. Nutrisi ini membantu menjaga daya tahan tubuh induk serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan gonad. Jumlah pakan yang diberikan adalah 10-20% dari bobot tubuh udang setiap hari.

5. Mengendalikan hama dan penyakit

Langkah yang tak kalah penting dalam pengelolaan induk udang vaname adalah pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian sebaiknya dilakukan dengan pencegahan. Menjaga kualitas air juga termasuk dalam langkah pencegahan penyakit karena air dapat menjadi media bagi menyebarnya penyakit.

Selain itu, penyakit juga dapat dicegah dengan menerapkan biosekuriti di kolam pemeliharaan, di antaranya mensterilkan alat apapun yang akan digunakan di kolam, memperhatikan tingkat konsumsi makan udang, serta menjaga kebersihan karyawan atau teknisi yang beraktivitas di sekitar kolam.

Kesimpulan

Untuk menghasilkan benur yang berkualitas, induk udang vaname perlu diseleksi dan dipelihara dengan tepat. Induk udang vaname yang lolos seleksi adalah induk yang usianya sudah matang (20 hari setelah memasuki fase udang dewasa), berukuran seragam, serta memiliki bagian tubuh lengkap dan usus utuh.

Dalam memelihara udang vaname pun perlu diperhatikan beberapa langkah berikut:

  1. Menyiapkan wadah dan media yang memadai
  2. Mengatur padat tebar untuk menghindari kanibalisme
  3. Menjaga kualitas air sebagai media utama bagi udang
  4. Mengatur pemberian pakan yang bernutrisi
  5. Mengendalikan hama dan penyakit

Pemeliharaan induk vaname yang tepat akan menghasilkan benur yang berkualitas untuk kesuksesan budidaya. Sepanjang budidaya pun, petambak perlu melakukan pencatatan dan pemantauan agar selalu memahami performa tambaknya, dan mengambil langkah yang dibutuhkan berdasarkan kondisi aktual.

Untuk membantu petambak menjalankan budidaya dengan lebih praktis, JALA App #HadirMembantu dengan berbagai fitur yang mempermudah petambak berbudidaya. Catat lebih dari 40+ parameter budidaya dan dapatkan prediksi akurat untuk mengambil langkah terbaik di budidaya Anda! Belum bergabung di JALA App? Daftar sekarang di app.jala.tech atau download versi mobile-nya di App Store atau Google Play Store!

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.