Tips Budidaya

Tips Lengkap Cara Panen Udang Sukses: Bagaimana Proses dan Rencananya?

Kalyca Krisandini
Kalyca Krisandini
24 Juni 2024
Bagikan artikel
Cover - Alur Panen.webp

Panen udang adalah proses akhir dari budidaya. Dalam pelaksanaannya, petambak harus memperhatikan proses panen udang vaname dengan tepat agar kualitas udang tetap terjaga.

Sebelum melakukan panen udang vaname di tambak, ada beberapa persiapan teknis yang harus diperhatikan. Aspek-aspek yang harus dipersiapkan antara lain armada, alat, dan tentunya tenaga panen. Seluruh aspek ini perlu dipastikan kesiapannya agar proses panen berjalan dengan lebih lancar.

Bagaimana Alur Proses Panen Udang?

Dalam proses panen udang, setidaknya ada enam tahap yang harus dilalui. Setiap tahap ini wajib dilakukan dengan metode yang tepat untuk menghindari berkurangnya kualitas udang hasil panen.

1. Membuang Air

Khusus untuk panen total, tahap pertama yang perlu dilakukan saat panen udang adalah pembuangan air. Pembuangan air sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan efektivitas panen.

Pembuangan air dilakukan sedikit demi sedikit untuk mengantisipasi udang mengalami stres. Namun, tahap ini tidak perlu dilakukan jika ingin panen parsial.

2. Melakukan Penjaringan

Tahap berikutnya yang dilakukan saat panen adalah penjaringan. Pada tahap ini, tenaga panen akan menjaring udang dari kolam menggunakan jaring.

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah teknik menjaring udang. Jangan sampai jaring terlalu penuh agar udang tidak rusak. Selain itu, tahap penjaringan biasanya dilakukan saat suhu air kolam tidak terlalu tinggi.

3. Mencuci dan Menyortir Udang

Setelah dijaring dari kolam, udang dicuci agar bersih dari lumpur, pasir, dan lumut yang menempel pada tubuhnya. Pencucian juga menjadi salah satu cara untuk mempertahankan kualitas udang.

Udang yang telah dicuci kemudian disortir berdasarkan kualitasnya. Udang yang layak jual dipisahkan dari yang tidak layak jual untuk memudahkan proses penjualan.

Proses sortir nantinya akan menghasilkan tiga jenis udang, yaitu udang fresh, BS (Below Standard), dan KM (Kulit Muda). Selesai disortir, udang ditiriskan guna meminimalisir kandungan air di dalam tubuhnya.

4. Melakukan Sampling

Tahap proses panen udang berikutnya adalah sampling. Pada tahap ini, tenaga panen akan menentukan size udang yang dipanen.

Proses sampling dilakukan per kolam. Sebagai contoh, jika ada 10 kolam, maka sampling dilakukan sebanyak 10 kali. Proses penentuan size ini penting untuk menentukan harga jual udang yang dipanen.

5. Menimbang Udang

Alur proses panen udang setelah sampling adalah penimbangan. Udang di dalam keranjang ditimbang menggunakan timbangan yang telah disesuaikan (tare weight).

Nantinya, udang ditimbang per beberapa kilogram, misalnya per 20 kg, 25 kg, atau 30 kg. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perekapan total tonase udang yang diperoleh.

6. Mengemas Udang

Tahap proses pemanenan udang yang terakhir adalah mengemas udang. Udang dimasukkan ke dalam fiber-fiber berisi es untuk mencegah pembusukan dan meningkatkan daya tahannya hingga sampai di gudang atau pabrik processing.

Di dalam fiber tersebut, udang dan es disusun menggunakan model lapis-tumpuk (es-udang-es-udang).

Baca juga: 5 Fungsi Es dalam Proses Pengangkutan Hasil Panen Udang

Setelah itu, udang yang telah dikemas diberi air es dengan volume yang berbeda-beda berdasarkan peletakannya di truk atau mobil pickup. Setelah packing selesai, udang mulai dibawa ke gudang atau pabrik processing.

Tahapan Perencanaan Panen Udang Sukses

Panen yang sukses memerlukan perencanaan yang matang. Di dalam perencanaan tersebut, terdapat beberapa tahapan yang perlu menjadi perhatian petambak.

Mengidentifikasi Kesesuaian Target dan Realita

Menjelang panen, petambak perlu mengecek kembali target yang sudah ditetapkan di awal budidaya. Setelah itu, bandingkan dengan data pencatatan budidaya selama siklus berjalan, termasuk laju pertumbuhan udang dan berat rata-ratanya saat sampling.

Dalam hal ini, pencatatan data yang lengkap sangat penting. Tanpa catatan yang lengkap, petambak tidak dapat menentukan keputusan tepat untuk panennya.

Menjaga Kualitas Air

Tahap perencanaan berikutnya adalah meminimalisir fluktuasi kualitas air yang berlebihan. Tindakan ini dilakukan untuk mengantisipasi jumlah udang yang molting. Pasalnya, udang yang molting saat dipanen akan mengurangi nilai ekonominya.

Selain itu, penting juga untuk tetap rutin mengukur oksigen terlarut atau DO di malam hari. Apabila DO menurun dan mendekati batas minimalnya, yaitu 4 ppm, petambak perlu melakukan panen parsial.

Memastikan Kesiapan Alat Panen

Alat-alat panen seperti jaring, keranjang, dan timbangan merupakan komponen utama saat panen. Menjelang panen, pastikan alat-alat tersebut dalam kondisi baik, tidak rusak, dan berfungsi optimal. Ini dilakukan untuk mendukung kelancaran proses panen nantinya.

Memantau Tren Harga Udang

Harga udang yang fluktuatif merupakan suatu tantangan tersendiri bagi petambak. Hal ini dapat diantisipasi dengan memantau tren harga udang di wilayah tambak. Dengan mengetahui informasi harga, petambak dapat memperkirakan keuntungan yang didapat dari per kilogram udang hasil panennya.

Melakukan Simulasi Panen

Melakukan simulasi dapat memberikan gambaran awal mengenai total harga panen. Selain menjelang panen, simulasi juga dapat dilakukan sebelum siklus budidaya benar-benar dimulai maupun saat budidaya berlangsung.

Berapa Lama Udang Siap Dipanen?

Banyak petambak menarget panen dilakukan setelah udang mencapai umur pemeliharaan 100-120 hari atau saat udang mencapai ukuran 20-40 g/ekor.

Ukuran udang dicapai melalui program pakan yang telah dirancang. Namun, jika ukuran yang diharapkan tidak tercapai, evaluasi kembali kondisi kualitas air, cuaca, atau kesehatan udang.

Selain itu, petambak juga harus mempertimbangkan kondisi pasar dan permintaan konsumen untuk menentukan waktu panen yang tepat.

Jenis-Jenis Panen Udang

Ada dua metode panen udang yang biasanya dilakukan petambak, yaitu panen parsial dan panen total.

1. Panen Parsial

Panen parsial adalah mengambil sebagian udang dari kolam dan meninggalkan sisanya untuk terus dibudidayakan hingga umur tertentu. Tujuannya adalah mengurangi kepadatan tebar di kolam sehingga risiko penularan penyakit berkurang dan daya dukung lingkungan lebih terjaga.

Selain itu, panen parsial juga dinilai dapat meningkatkan produktivitas dan keuntungan karena size udang yang diperoleh di akhir budidaya akan lebih besar.

2. Panen Total

Panen total adalah mengambil seluruh udang yang ada di kolam saat size-nya sudah mencapai target atau kriteria jual. Panen total juga biasa dilakukan sebagai mitigasi jika harga udang di pasaran menunjukkan tanda-tanda penurunan drastis.

Namun, sebaiknya jangan melakukan panic harvest. Carilah harga yang paling stabil dan lakukan budidaya seperti biasa untuk mengejar harga terbaik.

Tips Sukses Panen Udang yang Wajib Anda Ketahui

Proses panen yang baik menghasilkan kualitas udang yang baik. Setelah mengetahui langkah-langkah panen udang, berikut tips yang perlu Anda ketahui dalam melakukan panen, yang meliputi persiapan sebelum dilakukan panen hingga panen dilakukan.

1. Pastikan Udang Tidak Molting Saat Panen

Udang yang molting akan mengurangi harga karena masuk dalam kategori KM. Lakukan sampling untuk memastikan <5% udang molting dan <10% udang kulit lunak sebelum panen.

Molting dapat dihindari saat panen, misalnya dengan aplikasi kaptan dan semen putih 400-500 kg/ha. Selain itu, bisa juga dengan pemberian dolomit yang dapat mengeraskan kulit udang.

Molting juga dapat dihindari dengan meningkatkan pH air dan mencegah udang menjadi stres saat panen.

2. Tetap Memberi Pakan Sebelum Panen Dilakukan

Pakan tetap diberikan setidaknya hingga sehari sebelum panen. Penghentian pakan sebelum panen justru akan mempengaruhi kualitas udang tetap mencari makan dari dasar kolam.

Hal ini justru akan menyebabkan hepatopankreas membesar dan memberikan warna hitam pada kepala udang. Hal inilah yang dapat menurunkan kualitas udang dilihat dari penampilannya yang kurang menarik.

3. Panen Saat Suhu Rendah

Waktu terbaik untuk panen adalah malam hari saat bulan baru/mati. Selain untuk menghindari molting, pada malam hari suhu juga relatif rendah. Suhu lingkungan tinggi dapat menyebabkan metabolisme udang tinggi dan dapat stres bahkan mati lebih cepat.

4. Panen Secepat Mungkin

Kecepatan adalah salah satu kunci penting dalam panen udang vaname di tambak. Demi menjaga kualitas udang, panen harus dilakukan secepat mungkin. Idealnya, panen dilakukan dalam durasi 3 jam.

Penggunaan pintu panen dapat menjadi alternatif panen yang lebih efisien, karena dapat menghemat waktu dan tenaga.

5. Kurangi Air

Mengurangi air adalah salah satu tahap penting jika panen total dilakukan. Air dikurangi sesuai total biomassa udang yang ada, karena air yang terlalu tinggi saat panen dapat memperpanjang durasi panen dan menyebabkan stres pada udang.

Simulasi Perencanaan Panen dengan JALA App

Seperti yang tertulis di atas, simulasi merupakan salah satu tahapan perencanaan panen yang penting. Kabar baiknya, JALA #HadirMembantu dengan Fitur Simulasi di JALA App. Fitur Simulasi JALA App memberikan proyeksi keuntungan dari hasil panen dan memungkinkan Anda menentukan rencana panen parsial.

Tidak hanya untuk panen saja, Fitur Simulasi dapat dimanfaatkan untuk melihat proyeksi pakan dan biomassa udang dalam bentuk grafik. Pastikan Anda mengisi data dengan lengkap untuk mendapat hasil yang akurat. Sebagai panduan, berikut cara menggunakan Fitur Simulasi di JALA App:

  1. Pilih Fitur Simulasi di Beranda.
  2. Pilih “Buat Simulasi”.
  3. Isikan data simulasi dengan lengkap, terutama yang berkaitan dengan panen. Fitur Simulasi juga memfasilitasi petambak dengan rencana waktu panen parsial.
  4. Setelah semua terisi, pilih “Tampilkan”.
  5. Pada bagian panen, Anda dapat melihat proyeksi biomassa dan size serta total harga panen. Untuk melihat total harga, pilih lokasi yang dikehendaki di Tabel Harga.
  6. Pilih “Simpan” jika Anda ingin menyimpan hasil simulasi.

24JUN_ARTIKEL-PERENCANAAN-PANEN_SUPPORT-IMG_1.png Contoh pengisian data simulasi

Di hasil simulasi, terdapat tiga bagian, yaitu panen, pakan, dan biomassa. Pada bagian Panen, Anda dapat melihat gambaran total harga panen pada biomassa tertentu dan size yang sudah diisi di awal. Pada contoh di bawah, panen parsial di DoC 100 berpotensi meraih Rp77.214.500. Sementara pada panen total di DoC 120 tertera Rp115.824.000.

24JUN_ARTIKEL-PERENCANAAN-PANEN_SUPPORT-IMG_2.png

Pada contoh grafik Pakan dan Biomassa di Fitur Simulasi, terdapat penurunan tajam pada DoC 100, diikuti penurunan kembali di DoC 120. Penurunan pada DoC 100 menunjukkan panen parsial dan total biomassa hidup menurun drastis sesuai dengan biomassa udang yang diambil. Sementara itu, penurunan kedua di DoC 120 menunjukkan panen total atau akhir siklus budidaya.

Kesimpulan

Panen Udang Panen bertujuan untuk mengambil udang hasil budidaya sesuai dengan nilai ekonomi yang ditargetkan. Mulai dari penjaringan hingga pengemasan, kualitas udang harus tetap dijaga agar nilai ekonominya tetap tinggi. Jenis panen parsial atau total dapat dipilih dengan mempertimbangkan daya dukung kolam dan harga udang.

Saat melakukan panen udang vaname, pastikan udang tidak sedang dalam keadaan molting. Tetap lakukan pemberian pakan sebelum panen, dan lakukan panen dengan cepat saat suhu rendah untuk mencegah stres pada udang.

Agar panen semakin optimal, lakukan perencanaan yang matang, salah satunya dengan melakukan simulasi. Simulasi ini dapat Anda lakukan di Fitur Simulasi JALA App yang akan memberi Anda wawasan terkait potensi pendapatan hasil panen.

Segera daftarkan diri Anda di app.jala.tech dan unduh versi mobile JALA App di Google Play Store atau App Store untuk merasakan manfaat Fitur Simulasi. Mari rencanakan budidaya dan panen dengan lebih baik!

Ikuti Berita Terbaru JALA

Dapatkan pemberitahuan tips budidaya, update fitur dan layanan, serta aktivitas terkini JALA.